Literature Review Penatalaksanaan Diaper Rash pada Bayi
Literature Review Management of Diaper Rash in Infants
Abstract
Diaper rash adalah salah satu penyakit gangguan pada kulit yang sering terjadi pada bayi, dengan prevalensi antara 7%-50%. Pada tingkat keparahan tinggi, diaper dermatitis menunjukkan kondisi yang lebih serius, namun dalam banyak kasus tidak berhubungan langsung dengan iritasi popok. Sebesar 50% bayi yang menggunakan popok sekali pakai akan mudah mengalami iritasi pada kulit yang ditandai dengan kemerahan dan bengkak. Hal tersebut sering terjadi di bokong, lipatan paha dan area genetalia, yang menyebabkan bayi mudah rewel. Hal ini umumnya terjadi pada bayi sekitar 7%-35% dari populasi bayi di Indonesia. Tujuan untuk menelaah terkait penatalaksanaan diaper rash pada bayi. Dalam penulisan artikel ini metode yang digunakan ialah tinjauan literatur review yang terdapat dalam database jurnal kesehatan yaitu Google Scholar dan Pubmed, artikel yang terpilih berdasarkan full text, free open acces, berbahasa inggris dan berbahasa indonesia. Hasil yang diperoleh menunjukkan pengobatan dan pencegahan merupakan faktor penting dalam penatalaksanaan diaper rash. Perawatan kulit yang tepat dapat mencegah insidensi diaper rash dan dapat membantu mengobati dermatitis akibat popok. Penelitian ini menunjukkan bahwa faktor utama dalam menghadapi diaper rash secara efisien terletak pada pencegahannya.
References
2. Coughlin CC, Eichenfield LF, Frieden IJ. Diaper dermatitis: clinical characteristics and differential diagnosis. Pediatr Dermatol. 2014;31:19–24.
3. Blumeâ€Peytavi U, Hauser M, Lünnemann L, Stamatas GN, Kottner J, Garcia Bartels N. Prevention of diaper dermatitis in infants—a literature review. Pediatr Dermatol. 2014;31(4):413–29.
4. Paller CJ, Antonarakis ES. Cabazitaxel: a novel second-line treatment for metastatic castration-resistant prostate cancer. Drug Des Devel Ther. 2011;5:117.
5. Clark-Greuel JN, Helmes CT, Lawrence A, Odio M, White JC. Setting the record straight on diaper rash and disposable diapers. Clin Pediatr (Phila). 2014;53(9_suppl):23S-26S.
6. Klunk C, Domingues E, Wiss K. An update on diaper dermatitis. Clin Dermatol. 2014;32(4):477–87.
7. Aisyah S. Hubungan pemakaian diapers dengan kejadian ruam popok pada bayi usia 6–12 bulan. J Midpro. 2018;8(1):8.
8. Sujatni RA, Hartini S, Kusuma MAB. Pengaruh lamanya pemakaian diapers terhadap ruam diapers pada anak diare usia 6-12 bulan di RSUD Tugurejo Semarang. Karya Ilm. 2013;
9. Meliyana E. Pengaruh Pemberian Coconut Oil Terhadap Kejadian Ruam Popok Pada Bayi. Citra Delima J Ilm STIKES Citra Delima Bangka Belitung. 2018;2(1):71–80.
10. Salsabilah F. PENATALAKSANAAN RUAM POPOK (DIAPER RASH) PADA BAYI USIA 1-3 BULAN DI BPM HOSZAIMAH, S. ST BANGKALAN. STIKes Ngudia Husada Madura; 2021.
11. Al-Waili NS. Topical application of natural honey, beeswax and olive oil mixture for atopic dermatitis or psoriasis: partially controlled, single-blinded study. Complement Ther Med. 2003;11(4):226–34.
12. Alonso C, Larburu I, Bon E, González MM, Iglesias MT, Urreta I, et al. Efficacy of petrolatum jelly for the prevention of diaper rash: a randomized clinical trial. J Spec Pediatr Nurs. 2013;18(2):123–32.
13. Sebayang SM, Sembiring E. Efektivitas Pemberian Minyak Zaitun Terhadap Ruam Popok pada Balita Usia 0-36 Bulan. Indones Trust Heal J. 2020;3(1):258–64.
14. Tüzün Y, Wolf R, Bağlam S, Engin B. Diaper (napkin) dermatitis: a fold (intertriginous) dermatosis. Clin Dermatol. 2015;33(4):477–82.
15. Astuti AD, Alfiyanti D, Nurullita U. PENGARUH PERIANAL HYGIENE DENGAN AIR REBUSAN DAUN SIRIH TERHADAP DERAJAT DIAPER DERMATITIS PADA ANAK PENGGUNA DIAPERS USIA 6-24 BULAN DI RSUD TUGUREJO SEMARANG. Karya Ilm. 2016;
16. Hamdanah M. PENGARUH PEMBERIAN MINYAK ZAITUN DAN ALOEVERA TERHADAP DERAJAT RUAM POPOK PADA BAYI USIA 0-12 BULAN (Studi di BPM Munifah, Amd. Keb. Desa Paterongan Galis Bangkalan). STIKes Ngudia Husada Madura; 2021.
17. Merrill L. Prevention, treatment and parent education for diaper dermatitis. Nurs Womens Health. 2015;19(4):324–37.
18. Visscher MO, Adam R, Brink S, Odio M. Newborn infant skin: physiology, development, and care. Clin Dermatol. 2015;33(3):271–80.
19. Ngatmi N, Nurhaeni N, Wanda D. Pemenuhan Kebutuhan Kenyamanan Pada Anak Dengan Ruam Popok Melalui Penerapan Virgin Coconut Oil (VCO) Dengan Pendekatan Teori Comfort Kolcaba. JIKO (Jurnal Ilm Keperawatan Orthop. 2019;3(1):28–36.
20. Atikasari RG, Malik DA, Widayati RI. Systematic Review and Meta-analysis of the Effectiveness of Topical Aloe vera on Diaper Dermatitis with Parameters Degree of Diaper Dermatitis with Scale. Dermatol Res. 2021; 3 (2): 1-11. Corresp Jl Prof Soedarto, Tembalang, Tembalang Sub-district, Kota Semarang Dist Cent Java. 50275.
21. Panahi Y, Sharif MR, Sharif A, Beiraghdar F, Zahiri Z, Amirchoopani G, et al. A randomized comparative trial on the therapeutic efficacy of topical aloe vera and Calendula officinalis on diaper dermatitis in children. Sci World J. 2012;2012.
22. Troutbeck RJ, Kako S. Limited priority merge at unsignalized intersections. Transp Res Part A Policy Pract. 1999;33(3–4):291–304.
Authors who publish with this journal agree to the following terms:
- Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution-Non Commercial License that allows others to share the work with an acknowledgment of the work's authorship and initial publication in this journal.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgment of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work.
The content of this website is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International (CC BY-SA 4.0) license.