Analisis Kualitas Tahu Melalui Penerapan Good Manufacturing Practices (GMP) Industri Rumah Tangga UD. Sari Makmur Desa Wakobalu

Analysis Quality of Tofu the Application of Good Manufacturing Practice (GMP) Home Industry UD. Sari Makmur Wakobalu Village

  • Nur Juliana Politeknik Karya Persada Muna
  • Wa Ode Megasari Politeknik Karya Persada Muna, Indonesia
Keywords: Good manufacturing practice, kualitas tahu, industry rumah tangga

Abstract

Seiring dengan peningkatan keanekaragaman pangan yang makin tinggi, apabila tidak diiringi dengan kualitas pangan yang baik, maka akan menyebabkan keracunana makanan dan menimbulkan penyakit. Dampak yang dihasilkan oleh keracunana makanan akan berakibat pada kelangsungan  dan  ketahanan  industri  makanan  khususnya pada  skala  rumah  tangga. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kualitas tahu melalui penerapan Good Manufacturing Practices (GMP). Penelitian menggunakan studi deskriptif dengan pendekatan observasional. Aspek GMP yang diteliti adalah lokasi dan lingkungan produksi, bangunan dan fasilitas, peralatan produksi, suplai air dan sarana penyediaan air, fasilitas kegiatan hygiene sanitasi, kesehatan dan hygiene karyawan, pemeliharaan program hygiene sanitasi, penyimpanan, pengendalian proses, pelabelan, pengawasan oleh penanggungjawab, penarikan produk, pencatatan dan dokumentasi, dan pelatihan karyawan serta pemeriksaan kualitas tahu yang dihasilkan oleh IRT. Hasil penilaian penerapan GMP pada IRT adalah 54,47%, termasuk dalam kategori penilaian cukup. Pemeriksaan kualitas fisik tahu tidak berasa, berbau, dan berwarna putih normal, hasil uji bakteriologis Eschencia coli adalah 2,7.104 gram dan salmonella adalah 0 gram atau negativ sedangkan hasil uji arsen kimiawi khususnya arsen adalah 0,047 mg/l. Berdasarkan aspek GMP perlu adanya perbaikan proses produksi dari pihak IRT terhadap aspek-aspek yang kurang, yaitu lokasi dan lingkungan produksi, fasilitas dan kegiatan hygiene sanitasi, pelabelan, pencatatan dan dokumentasi, dan pelatihan karyawan sehingga aspek-aspek tersebut sesuai dengan standar operasional prosedur GMP dan menghasilkan kualitas tahu yang dapat memenuhi standar.

References

Saparinto, C. & Diana, Hidayati. Bahan Tambah Pangan. Yogyakarta: Kanisius; 2006.

Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM). Peraturan Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia Nomor HK.03.1.23.04.12.2207 tentang Tata Cara Pemeriksaan Sarana Produksi Pangan Industri Rumah Tangga: Jakarta; 2012.

Kementerian Perindustrian. Pedoman Cara Produksi Pangan Olahan Yang Baik (GMP). Jakarta; 2010: 1–26.

Lisyanti, Palupi, N.S., dan Darwin K. Evaluasi Penerapan Cara Produksi yang baik (Good Manufacturing Practice) dan Penyusunan SSOP Industri Lidah Buaya di PT Libe Bumi Abadi. 2009: 4(1): 90-109.

Mubarak. Potensi Limbah Tahu sebagai biogas. Jakarta: Sains; 2013.

Jawetz, Melnick & Adelberg. Mikrobiologi Kedokteran. Edisi 27. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC; 2017.

Ningsih, R. Penyuluhan Hygiene Sanitasi Makanan dan Minuman serta Kualitas Makanan yang dijajakan di Lingkungan Kota Samarinda. Jurnal Kesehatan Masyarakat. ISSN 1858-1196. Universitas Negeri Semarang; 2014.

Arsyi Nur Fithri, Katharina Ogniwati & Muhayatun Santoso. Pengendalian Kontaminasi Logam Berat di Industri Tahu dengan Konsep Hazard Analysis Critical Control Point (HACCP). Jurnal Teknik Lingkungan. 2011; 17(1), 10-11. https://doi.org/10.5614/jtl.2011.17.1.1

Rauf, R. Sanitasi Pangan dan HACCP. Yogyakarta: Graha Ilmu; 2013.

Suryansyah, Y. Evaluasi Higiene dan Sanitasi Jasaboga di Jalan Gayungsari Surabaya. Jurnal Kesehatan Lingkungan. 2018; 10(2): 165-174.

D Listianingsih. Analisis Kualitas Tahu Takwa dengan Pendekatan Good Manufacturing Practices (GMP) di Industri Rumah Tangga. FKM Universitas Airlangga. The Indonesian Journal of Public Health. 2018; 13(2): 281-290.

Arisman. 2012. Buku Ajar Ilmu Gizi: Keracunan Makanan. Jakarta: ECG; 2012

Rudiyanto,H. 2016. Kajian Good Manufacturing Practices (GMP) dan Kualitas Mutu pada Wingko berdasarkan SNI-01-4311-1996. Jurnal Kesehatan Lingkungan. 2016; 8(2): 148-157.

Rachmadia, ND. Handayani Nanik, Adi AC. Penerapan Sistem Hazard Analisis Critical Control Panit (HACCP) pada Produk Ayam Bakar Bambu Herb di Divisi Katering Diet di PT Prima Citra Nutrindo Surabaya. Amerta Nutrition. 2018; 17-28. http://dx.doi.org/10.20473/amnt.v2i1.2018.17-28

Iswadi, D. Modifikasi Pembuatan Tahu Dengan Penggunaan Lama Perendaman, Lama Penggilingan Dan Penggunaan Suhu Dalam Upaya Meningkatkan Kualitas Produk Tahu. Jurnal Ilmiah Teknik Kimia. 2021; 5(1): 20-30.

Verawati, N. Aida, N. Aufa R. Analisa Cemaran Bakteri Coliform dan Salmonella sp. pada Tahu di Kecamatan Delta Pawan. Jurnal Teknologi Agroindustri. 2019; 6(1): 61-71.

Amin, A.I, Agustina K.K. Saurdana W I. Faktor Risiko Infeksi Escherichia coli O157:H7 pada Sapi Bali di Petang, Badung, Bali. Indonesia Medicus Veterinus. 2015; 4(3): 213-227.

Chandra, B. Pengantar kesehatan lingkungan. Buku kedokteran. Jakarta. EGC; 2006.

Published
2021-12-06
Section
Original Articles