Faktor-Faktor yang Mempengaruhi terjadi Ulkus Diabetik pada Penderita Diabetes Melitus di Diabetes Center Kota Ternate

  • Samad Hi Husen Poltekkes Kemenkes Ternater
  • Acce Basri Poltekkes Kemenkes Ternater
Keywords: Ulkus Diabetik, Diabetes Melitus

Abstract

Kejadian ulkus diabetik terjadi 90% hingga 95% pada penderita dengan obesitas, dimana salah satu penyebab melonjaknya kejadian diabetes melitus tipe II  yang tidak tergantung insulin yang terjadi akibat penurunan sensitivitas terhadap insulin (resistensi insulin) atau akibat penurunan jumlah produksi insulin, dan diabetes melitus sangat terkait dengan obesitas, karena makin banyak jaringan lemak,  jaringan tubuh dan otot akan makin resisten terhadap kerja insulin, terutama pada daerah yang mengalami penekanan dan terbentuknya keratin keras yang memudahkan terjadinya ulkus diabetik. Oleh karena itu untuk mencegah terjadinya komplikasi pada penderita diabetes melitus perlu adanya pengendalian yang baik. Data dari Rekam Medik (RM) Diabetes Center Kota Ternate jumlah penderita Diabetes Melitus (DM)  Tipe II dimana pada tahun 2015 yang rawat jalan  sebanyak 134 kasus dan rawat jalan sebanyak 172 kasus, pada tahun 2016 yang rawat jalan sebanyak 151 kasus  dan tahun 2017 yang rawat jalan 119 kasus, dari semua kasus Diabetes Melitus (DM) dengan angka kejadian ulkus diabetik pada tahun 2018 sebanyak 30 kasus dan kematian sebanyak 2 orang. Hal ini menunjukkan bahwa masih tingginya angka kesakitan dan komplikasi dari penyakit Diabetes Melitus (DM) Tipe II di Diabetes Center Kota Ternate. Untuk Mengetahui Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Terjadi Ulkus Diabetik Pada Penderita Diabetes Melitus Di Diabetes Center Kota Ternate

References

MIFTAKHUL NA’IM L. PENGETAHUAN PASIEN DIABETES MELLITUS TENTANG KOMPLIKASI KRONIS Di Poli Penyakit Dalam RSUD Dr. Harjono Ponorogo. Universitas Muhammadiyah Ponorogo; 2015.

Bare BG, Smeltzer SC. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah. Jakarta EGC. 2001;2:45–7.

Waspadji S. Buku Ajar Penyakit Dalam: Kaki Diabetes, Jilid III, Edisi 4. Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia; 2015.

Faisal M. OPTIMASI SUHU ANNEALING GEN mecA RESISTENSI ANTIBIOTIK AMOKSISILIN DARI BAKTERI Staphylococcus aureus PADA PASIEN ULKUS DIABETIK. J Mhs Farm Fak Kedokt UNTAN. 4(1).

Eliana F, SpPD K, Yarsi B. Penatalaksanaan DM Sesuai Konsensus Perkeni 2015. PB Perkeni Jakarta. 2015;

Menga MK. Pengaruh Pengetahuan Dan Sikap Masyarakat Dalam Upaya Pencegahan Tb Di Wilayah Kelurahan Pallantikan Kabupaten Maros. J Ilm Kesehat Sandi Husada. 2017;6(2):34–50.

Isnaini N, Ratnasari R. Faktor risiko mempengaruhi kejadian Diabetes mellitus tipe dua. J Kebidanan dan Keperawatan Aisyiyah. 2018;14(1):59–68.

Silalahi F. Faktor-Faktor Resiko yang Berhubungan dengan Angka Kejadian Kaki Diabetik di RSUP H. Adam Malik. 2018;

Notoatmodjo S. Ilmu perilaku kesehatan. 2010;

Eryanto H, Swaramarinda DR. Pengaruh Modal Budaya, Tingkat Pendidikan Orang Tua dan Tingkat Pendapatan Orang Tua Terhadap Prestasi Akademik Pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Jakarta. J Pendidik Ekon Dan Bisnis. 2013;1(1):39–61.

Yosmar R, Almasdy D, Rahma F. Survei Risiko Penyakit Diabetes Melitus Terhadap Masyarakat Kota Padang. J sains Farm Klin. 2018;5(2):134–41.

Ivoryanto E, Illahi RK. Hubungan Tingkat Pendidikan Formal Masyarakat terhadap Pengetahuan dalam Penggunaan Antibiotika Oral di Apotek Kecamatan Klojen. Pharm J Indones. 2017;2(2):31–6.

Notoatmodjo S. Kesehatan masyarakat ilmu dan seni. 2011;

Trisnawati SK, Setyorogo S. Faktor risiko Kejadian diabetes melitus tipe II di puskesmas kecamatan cengkareng Jakarta Barat Tahun 2012. J Ilm Kesehat. 2013;5(1):6–11.

Gayatri RW. Hubungan Faktor Riwayat Diabetes Mellitus dan Kadar Gula Darah Puasa dengan Kejadian Diabetes Mellitus Tipe 2 Pada Pasien Usia 25-64 Tahun di Puskesmas Kendal Kerep Kota Malang. Prev Indones J Public Heal. 2019;4(1):56–62.

Ayu NPM, Damayanti S. Pengaruh pendidikan kesehatan terhadap tingkat pengetahuan pasien diabetes melitus tipe 2 dalam pencegahan ulkus kaki diabetik di Poliklinik RSUD Panembahan Senopati Bantul. J Keperawatan Respati Yogyakarta. 2018;2(1):13–9.

Published
2021-06-11
Section
Original Articles