Gambaran Faktor Risiko pada Kasus Asfiksia Neonatorum di RSIA Budi Kemuliaan Jakarta

  • Rahmatillah Razak Departement Kesehatan Lingkungan, Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Sriwijaya, Palembang, Indonesia
Keywords: Asfiksia, Neonatus, Faktor Risiko

Abstract

Dalam sustainable development goals (SDGs) tertuang salah satu target yang ingin dicapai pada tahun 2030 di bidang kesehatan yaitu menurunkan angka kematian bayi dan anak dibawah usia 5 tahun. Salah satu yang berkontribusi terhadap angka kematian tersebut adalah asfiksia neonatorum yang merupakan kasus kegagalan bernafas bayi secara spontan dan teratur segera setelah lahir. Studi ini menggunakan desain case control dengan jumlah sampel sebesar 360 responden dengan melakukan analisis secara univariat dengan tujuan untuk melihat gambaran distribusi frekuensi faktor penyebab pada kasus asfiksia neonatorum di RSIA Budi Kemuliaan yang merupakan rumah sakit ibu dan anak rujukan swasta di Jakarta. Penelitian ini menggunakan data sekunder yang berasal dari rekam medik responden. Hasil penelitian menunjukkan jumlah kasus (asfiksia) sebesar 120 (33.3%) dan kontrol (tidak asfiksia) sebesar 240 (66.7%), pengambilan kasus dan kontrol menggunakan rasio 1:2. Hasil penelitian menunjukkan gambaran distribusi faktor penyebab kasus asfiksia neonatorum terdiri dari faktor bayi yang meliputi berat badan lahir rendah, jenis kelamin dan malpresentasi bayi seperti letak lintang dan sungsang. Sedangkan faktor ibu meliputi umur paritas, penyakit diabetes, pelayanan kesehatan yang didapatkan saat hamil seperti antenatal care dan antenatal corticosteroid serta  kondisi dan tindakan pada saat persalinan seperti jenis persalinan, persalinan lama, ketuban pecah dini dan pemberian induksi atau oksitosin saat persalinan.

References

Xu XH, Dong H, Li L, Liu WH, Lin GZ, Ou CQ. Trends and seasonality in cause-specific mortality among children under 15 years in Guangzhou, China, 2008-2018. BMC Public Health. 2020;20(1):1–9.

Kemenkes R. Profil Kesehatan Indonesia Tahun 2015. Dep Kesehat Indones Jakarta. 2016;

Gellman MD. Encyclopedia of Behavioral Medicine. Encyclopedia of Behavioral Medicine. 2020.

WHO. Newborn Death and Illness [Internet]. The Partnership for Maternal, Newborn and Child Health. 2015. Available from: http://www.who.int/pmnch/media/press_materials/fs/fs_newborndealth_illness/en/

Aslam HM uhamma., Saleem S, Afzal R, Iqbal U, Saleem SM uhamma., Shaikh MW aqa. A, et al. “Risk factors of birth asphyxia.†Ital J Pediatr. 2014;40:94.

Nayeri F, Shariat M, Dalili H, Bani Adam L, Zareh Mehrjerdi F, Shakeri A. Perinatal risk factors for neonatal asphyxia in Vali-e-Asr hospital, Tehran-Iran. Iran J Reprod Med. 2012;10(2):137–40.

Kariuki S, Kuile F, Marchant T, Willey B, Katz J, Lusingu J, et al. Neonatal Mortality Risk Associated with Preterm Birth in East Africa , Adjusted by Weight for Gestational Age : Individual Participant Level Meta-Analysis. 2012;9(8).

Majeed. Risk Factor of Birth Asphyxia. Ayub Med Cell Abbottabad. 2007;5(121):1381–90.

Ibrahim NA, Muhye A, Abdulie S. Prevalence of birth asphyxia and associated factors among neonates delivered in Dilchora Referral Hospital. Dire Dawa, East Ethiop Clin Mother Child Heal. 2017;14(4).

Manuaba I, Ida B, Maryunani A, Puspita E. Asuhan Kebidanan. IV. EGC; 2007.

Ilah B, Aminu M, Musa A, Adelakun M, Adeniji A, Kolawole T. Prevalence and Risk Factors for Perinatal Asphyxia as Seen at a Specialist Hospital in Gusau, Nigeria. Sub-Saharan African J Med [Internet]. 2015;2(2):64. Available from: http://www.ssajm.org/text.asp?2015/2/2/64/157421

Arias F, Bhide A, S A. Practical Guide to High-Risk Pregnancy and Delivery. 4th Editio. Elsevier India; 2014. 416 p.

Prawiroharjo S. Ilmu Kebidanan. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawiroharjo; 2008.

Fahrudin. Analisis Beberapa Faktor Risiko Kejadian Asfiksia Neonatorum Di Kabupaten Porwerejo. Universitas Diponegoro; 2003.

Berglund S, Grunewald C, Pettersson H, Cnattingius S. Severe asphyxia due to delivery-related malpractice in Sweden 1990-2005. BJOG An Int J Obstet Gynaecol. 2008;115(3):316–23.

Published
2021-06-11
Section
Original Articles