Hubungan antara Usia, Jarak Penglihatan dan Masa Kerja dengan Keluhan Kelelahan Mata pada Pembatik di Industri Batik Tulis Srikuncoro Dusun Giriloyo Kabupaten Bantul

  • Baiq Novia Chandraswara Fakultas Kesehatan masyarakat, Universitas Ahmad Dahlan, Yogyakarta, Indonesia
  • Muchamad Rifai Fakultas Kesehatan masyarakat, Universitas Ahmad Dahlan, Yogyakarta, Indonesia
Keywords: Usia, Jarak Penglihatan, Masa Kerja, Kelelahan Mata

Abstract

Menurut WHO pada tahun 2014 angka kejadian kelelahan mata (astenopia) berkisar 40% sampai 90%, WHO juga menambahkan sebanyak 285 juta orang atau 4,24% dari total populasi di dunia mengalami gangguan penglihatan berupa low vision/ ketajaman penglihatan yang rendah dan kebutaan dengan distribusi sebesar 246 juta orang atau 65%, sedangkan di Indonesia diperkirakan 3 juta orang mengalami gangguan penglihatan (WHO, 2010). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara usia, jarak penglihatan dan masa kerja dengan keluhan kelelahan mata pada pembatik di industri batik tulis Srikuncoro Dusun Giriloyo, Bantul Jenis penelitian analitik observational dengan desain cross sectional. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini sebanyak 32 responden. Cara pengukuran menggunakan penggaris untuk mengukur jarak penglihatan, serta kuesioner untuk mengetahui usia, masa kerja dan keluhan kelelahan mata. Analisis data menggunakan analisis univariat dan analisis bivariat dengan uji alternatif fisher’s exact test. Hasil uji statistik menunjukkan nilai p value usia sebesar 0,265 (p value >0,05) yang artinya tidak ada hubungan antara usia dengan keluhan kelelahan mata, nilai p value jarak penglihatan sebesar 0,028 (p value <0,05) yang artinya ada hubungan antara jarak penglihatan dengan keluhan kelelahan mata dan nilai p value masa kerja sebesar 0,011 (p value < 0,05) yang artinya ada hubungan antara masa kerja dengan keluhan kelelahan mata pada pembatik di industri batik tulis Srikuncoro Dusun Giriloyo, Bantul. Tidak ada hubungan antara usia dengan keluhan kelelahan mata, ada hubungan antara jarak penglihatan dan masa kerja dengan keluhan kelelahan mata pada pembatik di industri batik tulis Srikuncoro Dusun Giriloyo, Bantul.

References

WHO (World Health Organization). 2014. Universal Eye Health ; a global action plan

https://www.who.int/blindness/AP2014_19_English.pdf. Diambil pada tanggal 30 Maret 2019. Yogyakarta.

Kementerian Kesehatan RI. 2013. Riset Kesehatan Dasar. www.depkes.go.id. Diambil pada tanggal 28 Maret 2019. Yogyakarta.

Annisa, R., Ari, S dan Siswi J. 2018. Faktor Risiko yang Behubungan dengan Kelelahan Mata pada Pekerja Hime Industry Batik Tulis Lasem. Jurnal Kesehatan Masyarakat. Vol.6, No.5.

Supriati, F. 2014. Faktor-faktor yang Berkaitan dengan Kelelahan Mata pada Karyawan Bagian Administrasi di PT. Indonesia Power UBP Semarang. Jurnal Kesehan Masyarakat. Vol. 1, No.2, Hal. 720-730.

Guyton, M.D. 2006. Medical Physiologi eleven edition. Jakarta: EGC.

Rohman, Fajar Fathur. 2014. Faktor yang Berhubungan Dengan Keluhan Kelelahan Mata Pada Operator Komputer di PT. Indosat. Jurnal Undip. Vol.1, No.2, Hal.720-730.

Wijayanti, N. 2015. Hubungan Intensitas Penerangan dengan Kelelahan Mata Pada Pengrajin Batik Tulis. The Indonesian Journal of Occupational Safety and Health. Vol.4, No.2, Hal. 144-154.

Sofiati, Rico J.S dan Imelda G.B. 2011. Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Kelelahan Mata pada Pengrajin Batik Tulis di Sanggar Batik Melati Putih Jambi. Jurnal Kesehatan Masyarakat. Vol.2, No.3.

Sawitri, M.A., Kandou, G.D dan Akili, R.H. 2017. Hubungan antara Intenitas Cahaya dan Usia dengan Kelelahan Mata pada Pekerja di Bagian Operasional PT. Angkasa Pura 1 (Persero) Kota Manado. Skripsi, Universitas Sam Ratulangi Manado. Manado.

Ilyas, S. 2015. Ilmu Penyakit Mata. Jakarta. Balai Penerbit FK UI.

Murtopo, I dan Sarimurni. 2005. Pengaruh Radiasi Laya Komputer Terhadap Kemampuan Daya Akomodasi Mata Mahasiswa Pengguna Komputer di Universitas Muhammadiyah Surakarta. Jurnal Penelitian Sains dan Teknologi. Vol.6, No.2, Hal. 153-163.

Randy, S. 2014. Faktor-faktor yang berhubungan degan kelelahan mata pada pekerja pengguna computer di PT. Duta Astakona Girinda tahun 2014. Skripsi, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah. Jakarta.

Insani, Y dan Nurmulia, W.N. 2018. Hubungan Jarak Mata dan Intensitas Pencahayaan Terhadap Kelelahan Mata. Jurnal Manajemen Kesehatan RS. Dr. Soetomo Makasar. Vol. 4, No.2 Hal. 33-45.

Wibowo, A., Hariyono W, 2011. Hubungan Paparan Whole Body Vibration dan Masa Kerja dengan Penurunan Ketajaman Penglihatan Pengemudi pada PO NIKKO PUTRA di Kota Yogyakarta. Jurnal Kesehatan Masyarakat. Vol.5, No.3, Hal. 162-232.

Affandi, E.S. 2005. Sindrom Penglihatan Komputer. Majalah Kedokteran Indonesia. Jakarta.

Suherman, A., Ulfa, N dan Rahayu, A. 2015. Hubungan Intensitas Penerangan Masa Kerja dan Lama Kerja dengan Kelelahan Mata. Jurnal Kesehatan Masyarakat Indonesia. Vol.3, No.2, Hal 112-224.

Fitri, M dan Mayumi, N. 2018. Faktor yang Berhubungan dengan Kelelahan Mata pada Petugas Call Center Bagian Credit Card di PT Bank Danamon Indonesia Jakarta. Jurnal Kesehatan Masyarakat. Vol.3, No. 5, Hal. 63-68.

Anggraini, Y., Ramdan I.M dan Lusiana, D. 2019. Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Gejala Kelelahan Mata pada Pengrajin Sarung Tenun Kota Samarinda. Jurnal Husada Mahakam. Vol.4, No.8, Hal. 505-517.

Nurmianto, E. 2003. Ergonomi- Konsep Dasar dan Aplikasinya. Surabaya: Guna Widya.

Published
2021-06-11
Section
Original Articles