Analisis Pengelolaan Obat di Instalasi Farmasi RSUA Tahun 2020
Abstract
Pandemi covid-19 membuat rumah sakit harus cermat dalam melakukan pengelolaan pendapatan khususnya untuk pembiayaan kegiatan belanja operasional. Salah satu kebutuhan belanja vital di rumah sakit adalah logistik kefarmasian oleh Instalasi Farmasi Rumah Sakit (IFRS) untuk melakukan pengelolaan ketersediaan sediaan farmasi, alat kesehatan, dan bahan medis habis pakai yang aman, bermutu, bermanfaat, dan terjangkau. Ada 4 tahap dalam analisis pengelolaan obat meliputi seleksi, perencanaan dan pengadaan, distribusi, dan penggunaan yang memerlukan dukungan dari organisasi, ketersediaan pendanaan, pengelolaan informasi dan pengembangan sumber daya manusia di dalamnya. Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian non-eksperimental dengan metode deskriptif menggunakan pendekatan kualitatif. Dilakukan pada bulan Oktober-Desember tahun 2020. Lokasi penelitian yaitu unit farmasi rawat jalan, depo rawat inap, gudang farmasi, bagian keuangan, dan bagian pengadaan. Data primer didapat dari hasil observasi dan wawancara. Data sekunder didapat dari hasil telusur dokumen. Analisis data dilakukan dengan mengukur pencapaian indikator pengelolaan obat RSUA terhadap indikator standar menurut Kemenkes (2008), Pudjaningsih (1996), dan WHO (1993). Hasil : SDM di IFRS berjumlah 25 orang, terdiri dari 10 orang Apoteker, 11 orang D3 Teknis Kefarmasian, dan 4 orang lulusan SMF. Dari hasil analisis, didapatkan dari 21 indikator yang diukur, terdapat 12 indikator sudah sesuai dengan standar serta 9 indikator belum sesuai dengan standar.
References
Kementerian Kesehatan RI. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 72 Tahun 2016 Tentang Standar Pelayanan Kefarmasian Di Rumah Sakit. Indonesia; 2017.
Quick JD, et.al. Inventory Management in Managing Drug Supply. Third Edit. Arlington: Management Sciences for Health; 2012.
Dirjen Kefarmasian dan Alat Kesehatan Kemenkes RI. Petunjuk Teknis Standar Pelayanan Kefarmasian di Rumah Sakit. Jakarta: Kementerian Kesehatan RI; 2019.
Menteri Kesehatan Republik Indonesia. Permenkes Nomor : 129/Menkes/SK/II/2008 Standar Pelayanan Minimal Rumah Sakit. 2008 p. 1–12.
Pudjaningsih D, Santoso B. Pengembangan Indikator Efisiensi Pengelolaan Obat di Farmasi Rumah Sakit. Logika [Internet]. 2006;3(1):16–25. Available from: https://www.yumpu.com/id/document/read/35193918/pengembangan-indikator-efisiensi-pengelolaan-obat-di-farmasi-
WHO. Operational Principles for Good Pharmaceutical Procurement. Word Health Organization; 1999. 32 p.
Mahdiyani U, Wiedyaningsih C, Endarti D. Evaluasi Pengelolaan Obat Tahap Perencanaan dan Pengadaan di RSUD Muntilan Kabupaten Magelang Tahun 2015 – 2016. J Manaj dan Pelayanan Farm. 2018;8(1):24–31.
Oktaviani N, Pamudji G, Y.Kristanto. Evaluasi Pengelolaan Obat Di Instalasi Farmasi Rumah Sakit Umum Daerah Provinsi NTB Tahun 2017. J Farm Indones. 2018;15(2):135–47.
Sasongko H, Octadevi OM. Overview Of Drug Procurement Management Indicators In Sukoharjo Central Java Hospital. J Pharm Sci Clin Res. 2016;1:21–8.
Karimah C, Arso SP, Kusumastuti W. Analisis Pengelolaan Obat Pada Tahap Pengadaan Di Rumah Sakit Roemani Muhammadiyah Semarang. J Kesehat Masy. 2020;8(2):182–7.
Winda S. Formularium Nasional (FORNAS) dan e-Catalogue Obat Sebagai Upaya Pencegahan Korupsi dalam Tata Kelola Obat Jaminan Kesehatan Nasional (JKN). Integritas. 2018;4(2):177–206.
Bachtiar MAP, Germas A, Andarusito N. Analisis Pengelolaan Obat Di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Jantung Bina Waluya Jakarta Timur Tahun 2019. Manaj dan Adm Rumah Sakit Indones. 2019;3(2):119–30.
Mompewa RSM, Wiedyaningsih C, Widodo GP. Evaluasi Pengelolaan Obat Dan Strategi Perbaikan Dengan Metode Hanlon Di Instalasi Farmasi Rumah Sakit Umum Daerah Poso Provinsi Sulawesi Tengah. CHMK Pharm Sci J. 2019;2(1):10–8.
Friska E, Suryoputro A, Kusumastuti W. Analisis Proses Pengadaan Guna Menjamin Ketersediaan Obat di RSUD Tugurejo Semarang. Media Kesehat Masy Indones. 2019;18(4):135–9.
Suherman, Nurwahyuni A. Analisa Pengelolaan Kebutuhan Logistik Farmasi pada Instalasi Farmasi RS MBSD Periode Juli 2017- Juni 2018. Adm Rumah Sakit Indones. 2019;5(2):49–58.
Anggraeni R, Gultom RPJ. Evaluasi Mutu Pengelolaan Obat di Instalasi Farmasi Rumah Sakit Umum Imelda Pekerja Indonesia Medan. Pharmascience. 2021;8(1):125–31.
Simatupang A. Pedoman WHO tentang Penulisan Resep yang Baik sebagai BagianPenggunaan Obat yang Rasional. Maj Kedokt FK UKI [Internet]. 2012;XXVIII(1):26–38. Available from: http://ejournal.uki.ac.id/index.php/mk/article/view/1712/1331
Authors who publish with this journal agree to the following terms:
- Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution-Non Commercial License that allows others to share the work with an acknowledgment of the work's authorship and initial publication in this journal.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgment of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work.
The content of this website is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International (CC BY-SA 4.0) license.