Korelasi Antropometri Ibu Hamil dengan Panjang Badan Bayi Baru Lahir sebagai Prediktor Stunting

  • Ellyani Abadi Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Karya Kesehatan
  • Linda Ayu Rizka Putri Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Karya Kesehatan
Keywords: Antropometri, panjang badan, stunting, ibu hamil

Abstract

Panjang badan lahir merupakan salah satu masalah kesehatan bagi anak yang perlu mendapat perhatian khusus karena akan berdampak pada kejadian stunting. Pertambahan berat badan ibu selama kehamilan merupakan salah satu faktor yang menggambarkan pertumbuhan janin dalam kandungan. Tinggi badan orang tua juga berperan dalam menentukan panjang badan bayi lahir.  Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antropometri Ibu Hamil (berat badan dan tinggi badan) dengan Panjang Badan Bayi Baru Lahir. Populasi penelitian ini adalah ibu hamil trimester III yang terdaftar di wilayah kerja Puskesmas Puuwatu sebanyak 35 orang dan sampel sebanyak 35 orang yang diperoleh menggunakan sampel jenuh. Pengumpulan data tinggi badan menggunakan mikrotoice dan berat badan menggunakan timbangan injak PER, sedangkan panjang badan bayi lahir menggunakan medline dengan ketelitian 0,1. Analisis data menggunakan uji normalitas Shapiro wilk dan diperoleh hasil nilai p value <0,05 sehingga data tidak terdistribusi normal dan selanjutnya dilakukan uji korelasi person. Hasil penelitian ditemukan antara berat badan ibu dan tinggi badan ibu hamil dengan panjang badan lahir, masing-masing diperoleh nilai r value = 0,033, r =0,361 dan nilai r value = 0,037, r=0,354, sehingga dapat disimpulkan bahwa ada hubungan yang sedang antara berat badan dan panjang badan ibu dengan panjang badan bayi lahir. Saran dalam penelitian ini adalah bagi ibu hamil diharapkan dapat mengontrol berat badannya dengan meningkatkan asupan energi dan zat gizi lain seperti protein, lemak, karbohidrat dan vitamin mineral sehingga mendukung pemenuhan kebutuhan ibu dan janin selama kehamilan dan berdampak pada panjang badan bayi yang normal sehingga tidak berisiko stunting.

References

Direktoral Jenderal KK. Ditjen Kesehatan Masyarakat Tahun 2016. 2017;10.

Kementerian Kesehatan RI. Situasi Balita Pendek (Stunting) di Indonesia. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Pusat Data dan Informasi. Jakarta; 2018.

Ariyani, Diny Eva ELA, Lingkar and AI. Validitas Risiko, Lengan Atas Mendeteksi Wanita, Kekurangan Energi Kronis pada Health, Indonesia. Kesmas Natl Public J. 2012;7(2):83–90.

Yustiana, Kurnia dan Nuryanto N. Perbedaan Panjang Badan Bayi antara Ibu Hamil KEK dan Non KEK. Universitas Diponegoro; 2014.

Tim Nasional Percepatan Penangulangan Kemiskinan. 100 Kabupaten/Kota Prioritas untuk Intervensi Anak Kerdil (Stunting). Indonesia; 2017.

Dinkes Provinsi Sulawesi Tenggara. Profil Dinas Kesehatan Provinsi Tahun 2017. Kendari; 2018.

Marmi. Gizi dalam Kesehatan Reproduksi. Yogyakarta: Pusat Pelajar; 2013.

Khatun, W., Rasheed, S., Alam, A., Huda, T. M., & Dibley MJ. Assessing the intergenerational linkage between short maternal stature and under-five stunting and wasting in Bangladesh. Nutrients. 2019;11(8).

Meilyasari, Friska; Isnawati M. Faktor risiko kejadian stunting pada balita usia 12 bulan di Desa Purwokerto Kecamatan Patebon, Kabupaten Kendal. Diponegoro University; 2014.

Svefors, P., Sysoev, O., Ekstrom, E. C., Persson, L. A., Arifeen, S. E., Naved, R. T., & Selling K. Relative importance of prenatal and postnatal determinants of stunting: data mining approaches to the MINIMat cohort, Bangladesh. BMJ Open. 2019;9(8).

Kemenkes RI. Hasil Utama Riskesdas 2018. 2018.

Kemenkes RI. Profil Kesehatan Indonesia Tahun 2017. Vol. 53, Journal of Chemical Information and Modeling. 2018.

Amaliah, N., Sari, K., & Suryaputri IY. Panjang Badan Lahir Pendek Sebagai Salah Satu Faktor Determinan Keterlambatan Tumbuh Kembang Anak Usia 6-23 Bulan Di Kelurahan Jaticempaka, Kecamatan Pondok Gede, Kota Bekasi. Indones J Heal Ecol. 2016;15(15):43–55.

Ni’mah, K., & Nadhiroh SR. Faktor yang berhubungan dengan kejadian stunting pada balita. Media Gizi Indones. 2015;10(1):13–9.

Kemenkes RI. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 24 Tahun 2016 tentang Persyaratan Teknis Bangunan dan Prasaranan Rumah Sakit. Jakarta; 2016.

Syafa’ah H. hubungan status gizi dan asupan gizi ibu hamil trimester III dengan panjang bayi lahir di Puskesmas Bendosari Kabupaten Sukoharjo. Universitas Muhammadiyah Surakarta; 2016.

Crane, J. M.G., Keough, M., Murphy P., Burrage L, & Hutchens D. Effects of environmental tobacco smoke on perinatal outcomes: a retrospective cohort study. An International. J Obstet Gynaecol (Lahore). 2011;118(7):865–871.

Sogen MDP. Hubungan pertambahan berat badan ibu selama kehamilan dan tinggi badan orang tua dengan panjang badan lahir bayi di Kabupaten Sleman, Yogyakarta. Universitas Sebelas Maret; 2017.

Puspitasari R, Hastuti URB MB. Risk Factors of Postpartum Hemorrhage in Bondowoso District, East Java. J Matern Child Heal. 2017;2(2):177–87.

Shiddiq A, Lipoeto NI Y. Hubungan Pertambahan Berat Badan Ibu Hamil Terhadap Berat Bayi Lahir di Kota Pariaman. J Kesehat Andalas. 2015;4(2).

Kurnia Illahi R. Hubungan Pendapatan Kelarga, Berat Lahir, dan Panjang Lahir dengan Kejadian Stunting balita 24-59 bulan di Bangkalan. Manaj Kesehat Yayasan RS Dr Soetomo. 2017;3:1–4.

Nasikhah, R. Dan Margawati A. Faktor Risiko Kejadian Stunting Pada Balita Usia 24-36 Bulan di Kecamatan Semarang Timur. J Nutr Coll. 2012;1(1).

Kusharisupeni. Growth faltering pada bayi di Kabupaten Indramayu Jawa Barat. Makara Kesehat. 2004;6:1–5.

Published
2020-12-26
Section
Original Articles