PERSEPSI MASYARAKAT TENTANG PENYAKIT CHIKUNGUNYA DI DESA BUNTUNA KECAMATAN BAOLAN KABUPATEN TOLITOLI
Abstract
Chikungunya merupakan penyakit yang disebabkan oleh virus chikungunya  ( CHIK Virus) merupakan RNA virus yang termasuk dalam genus Alphavirus. Penyakit chikungunya dibawa oleh nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopictus yang mampu melumpuhkan tubuh. Nyamuk tersebut juga sama dengan nyamuk yang mengirimkan demam berdarah,infeksi virus yang ditandai dengan serangan demam dan nyeri sendi secara mendadak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perilaku pencegahan masyarakat terhadap penyakit chikungunya di Desa Buntuna Kecamatan Baolan Kabupaten Tolitoli.Metode yang digunakan adalah kualitatif Dekskriptif dengan tekhnik pengumpulan data melalui studi perpustakaan dan penelitian lapangan yaitu penelitian yang mendalam kepada masyarakat Desa Buntuna di lihat melalui tingkat pengetahuan dan sikap pencegahan masyarakat terhadap penyakit chikungunya. Informan ditentukan dengan tekhnik purposive sampling yaitu sebanyak 5 informan.Hasil penelitian menunjukkan bahwa Tingkat pengetahuan dan sikap pencegahan penyakit chikungunya sudah di mengerti oleh masyarakat , hanya saja masih di butuhkan sosialisasi lebih mendalam dan merata di wilayah ini oleh petugas kesehatan agar masyarakat lebih menyadari pentingnya menjaga kebersihan lingkungan agar terhindar dari penyakit chikungunya.Diharapkan bagi pemerintah dan instansi kesehatan dapat mengoptimalkan sosialisasi dan penyuluhan penyakit chikungunya secara keseluruhan dan berkelanjutan demi mencapai kesehatan maksimal.
Kata Kunci     : Persepsi, Masyarakat ,Chikungunya.
References
Achmadi, UF . 2015. Manajemen Penyakit Berbasis Wilayah. Jakarta : UI-Press.
Ahrens, CD. 2011. Meteorologi Today: An Introduction toWeather,Climate,and the Environment, 9th Ed. California: Brooks/Cole Canggage Learning.
Asrori, 2015 . Definisi persepsi Diakses tanggal 18 desember 2018 23:00
Adrian , 2011. Pengertian persepsi . Wilayah Jakarta. UI-Press
Chakkaravarthy , VM , Vincent , S , & Ambrose, T. 2016. “ Novel Approach of Geographic Information System on Recent Outbreaks of Chikungunya in Tamil Nadu, India†. Journal ofEnviromental Science and Technology.
Centers for Disease Control and pravention . 2016. Chikungunya . Centers for Disease Control and Prevention. Diakses pada 19 januari 2012 tersedia dari
Dinas Kesehatan Kabupaten Tolitoli , 2017. Profil kesehatan Kabupaten Tolitoli. Kabupaten Tolitoli
Ditjen PP & PL. 2016. Petunjuk Tekhnis Pemberantasan Nyamuk Penular Penyakit Demam berdarah DBD. Jakarta : Departemen Kesehatan Republik Indonesia
Notoadmodjo , 2010 . Soekidjo. 2012. Metodelogi penelitian kesehatan . Jakarta : Rineka Cipta.pp. 35-8, 124-5,26,107. National Institute of Communicable Disease of India. 2015. Chikungunya fever. Directorate General of Health Services
National Insitute of Comunicable Disease,2015. Chikungunya Fever Directorate of National Vector Disease Programe. Diakses pada 15 februari 2012
Powers, A. M . 2015 , 2015. Challenges and Insight Towards Understanding The Reemergence of chikungunya. Regional Emerging Disease Intervention. Diakses pada 15 Februari 2012.
Pialoux, G. 2013 . “chikungunya , An Epidemic Arbovirosis “. The Lancent Infections Disease. ( pp.319-327)
Robbins, 2015, Definisi persepsi masyarakat, skripsi Universitas Indonesia.
: Kementerian Kesehatan Repoblik Indonesia
Sin . LY. 2016 . Challenges and Insight Towards Understanding The Reemergence of chikungunya. Regional Emerging Disease Intervention . Diakses pada 15 februari 2012.
Fever. New Delhi : WHO-SEARO
World Health Organization. 2013., Guidelines for Prevention and Controlof Chikungunya Fever . New Delhi : WHO-SEARO
World Health Organization. 2010. Controling and ManagingChikungunya Fever Outbreak in Maldives : WHO-SEARO
World Health Organization , 2011 . Chikungunya World HealthOrganizaion. Diakses pada 31 Januari 2011.