Pengaruh Edukasi Kesehatan Terhadap Tingkat Pengetahuan Siswa Terhadap Penyalahgunaan Napza di SMP 1 Labuan Kab Donggala

The Influence of Health Education on Students' Level of Knowledge on Drug Abuse at SMP 1 Labuan Donggala Regency

  • Fatmawati Mahasiswa Prodi Magister Kesehatan Masyarakat, Universitas Muhammadiyah Palu
  • Muammar Mahasiswa Prodi Magister Kesehatan Masyarakat, Universitas Muhammadiyah Palu
  • Suardi Mahasiswa Prodi Magister Kesehatan Masyarakat, Universitas Muhammadiyah Palu
  • Munifah AM. Idrus Mahasiswa Prodi Magister Kesehatan Masyarakat, Universitas Muhammadiyah Palu
  • Mulyani Mahasiswa Prodi Magister Kesehatan Masyarakat, Universitas Muhammadiyah Palu
  • Qursia Lasandang Mahasiswa Prodi Magister Kesehatan Masyarakat, Universitas Muhammadiyah Palu
  • Windi Vatricia Mahasiswa Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Gorontalo
  • Stevin Unusa Mahasiswa Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Gorontalo
  • Fadlika Fadri Mahasiswa Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Gorontalo
  • Sudirman Dosen Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Muhammadiyah Palu
  • Ahmad Yani Dosen Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Muhammadiyah Palu
  • Hamidah Dosen Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Muhammadiyah Palu
  • Nur Afni Imbran Dosen Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Muhammadiyah Palu
  • Rahmawati Dosen Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Gorontalo
Keywords: Masa Remaja, Penyalahgunaan Narkotika, Psikotropika, Zat Adiktif (NAPZA)

Abstract

Masa remaja merupakan fase perkembangan yang dinamis dalam kehidupan individu, ditandai dengan percepatan perkembangan fisik, mental, emosional, dan sosial. Penyalahgunaan Narkotika, Psikotropika, dan Zat Adiktif (NAPZA) semakin meningkat pada masa remaja, memberikan dampak buruk seperti adiksi dan ketergantungan. Survei Badan Narkotika Nasional dan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia tahun 2019 menunjukkan 3,2% pelajar di Indonesia pernah mengonsumsi narkotika.

Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan desain pre eksperiment tanpa perbandingan, menggunakan One Group Pre Test dan Post Test. Hasil penelitian menunjukkan karakteristik responden melibatkan 79,2% perempuan dan mayoritas berusia 13 dan 14 tahun. Setelah penyuluhan, terjadi peningkatan signifikan dalam tingkat pengetahuan siswa tentang NAPZA, dengan 100% responden memiliki pengetahuan baik.

Pengaruh penyuluhan diukur dengan uji statistik Paired Samples Test, menunjukkan perbedaan signifikan (p-value = 0,019) antara tingkat pengetahuan sebelum dan sesudah penyuluhan. Hal ini menegaskan bahwa penyuluhan efektif meningkatkan pengetahuan siswa tentang bahaya NAPZA.

Kesimpulan dari penelitian ini adalah adanya peningkatan pengetahuan siswa setelah mendapatkan penyuluhan tentang NAPZA di SMP 1 Labuan Kabupaten Donggala. Saran diberikan kepada peserta didik untuk mengimplementasikan pengetahuan yang didapat, kepada guru BK untuk menyediakan layanan informasi sesuai kebutuhan, dan kepada kepala sekolah untuk merumuskan kebijakan yang mendukung layanan bimbingan dan konseling efektif di sekolah.

References

Alya, N. (2016). Penyalahgunaan napza di kalangan remaja. Jurnal Psikologi Pendidikan & Konseling.
KO, A. A. (2012). Changes in oral health related knowledge. attitudes and behaviours following school based oral health education and atraumatic restorative treatment in rural Tanzania. Norsk Epidemiologi.
Qomariyatus, S. (2015). EFEKTIVITAS PROGRAM P4GN TERHADAP PENCEGAHAN. Jurnal Kesehatan Masyarakat.
Stathopoulos T, S. P. (2013). Evaluation of health education programme for prevention of smoking in secondary education students. Health Science Joumnal .
Published
2024-01-30
Section
Artikel Penelitian

Most read articles by the same author(s)