FAKTOR RISIKO KEJADIAN INFEKSI HIV/AIDS DI RSU ANUTAPURA PALU
Abstract
PenyakitinfeksiHIV danAIDSmerupakan penyakit menular akibat menurunnya sistem kekebalan tubuh. Data dari Dinas Kesehatan Kota Palu bulan September 2017 sebanyak 625 kasus terdiri dari HIV 378 kasus dan ADIS 247 kasus, 94 kasus diantaranya meninggal dunia. Berdasarkan data RSU Anutapura Palu tahun 2015 jumlah kasus HIV/AIDS sebanyak 80 kasus dan tahun 2016 berjumlah 83 kasus, sementara sampai bulan September tahun 2017 terdapat 51 kasus. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor risiko kejadian infeksi HIV/AIDS di RSU Anutapura Palu. Jenis penelitian ini adalah penelitian analitik dengan rancangan Case Control Study. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh penderita HIV/AIDS yang di rawat di RSU Anutapura Palu pada tahun 2017 sebanyak 51 kasus dan 51 kontrol yang semuanya dijadikan sampel penelitian. Kontrol diambil dari semua pasien yang berkunjung dan melakukan tes HIV/AIDS yang memenuhi kriteria inklusi dan mempunyai kesamaan karakteristik dengan kasus. Hasil penelitian menunjukkanbahwa ketiga variabel independen merupakan faktor risiko kejadian HIV/AIDS,yaitu Heteroseksual dengan Odds Ratio (OR) = 2,236, kemudian LSL hasil analisisOdds Ratio (OR) = 1,971,sertaPengguna napza suntik (Penasun) diperoleh hasilOdds Ratio (OR) yang tinggi yaitu = 9,302. Diharapkan pihak Rumah sakit melalui Dinas Kesehatan subdin Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit (P2P) sebaiknya bekerjasama secara lintas sektoral dengan Dinas Pariwisata, Dinas Sosial, manajemen tempat hiburan, masyarakat peduli AIDS, dan lembaga donor untuk membuat sebuah program pendampingan yang berperan sebagai monitoring status kesehatan pada kolompok berisiko terinfeksi HIV/AIDS.Penyakit infeksi HIV dan AIDS merupakan penyakit menular akibat menurunnyasistem kekebalan tubuh. Data dari Dinas Kesehatan Kota Palu bulan September 2017sebanyak 625 kasus terdiri dari HIV 378 kasus dan ADIS 247 kasus, 94 kasus diantaranyameninggal dunia. Berdasarkan data RSU Anutapura Palu tahun 2015 jumlah kasusHIV/AIDS sebanyak 80 kasus dan tahun 2016 berjumlah 83 kasus, sementara sampai bulanSeptember tahun 2017 terdapat 51 kasus. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktorrisiko kejadian infeksi HIV/AIDS di RSU Anutapura Palu. Jenis penelitian ini adalahpenelitian analitik dengan rancangan Case Control Study. Populasi dalam penelitian iniadalah seluruh penderita HIV/AIDS yang di rawat di RSU Anutapura Palu pada tahun 2017sebanyak 51 kasus dan 51 kontrol yang semuanya dijadikan sampel penelitian. Kontroldiambil dari semua pasien yang berkunjung dan melakukan tes HIV/AIDS yang memenuhikriteria inklusi dan mempunyai kesamaan karakteristik dengan kasus. Hasil penelitianmenunjukkan bahwa ketiga variabel independen merupakan faktor risiko kejadianHIV/AIDS, yaitu Heteroseksual dengan Odds Ratio (OR) = 2,236, kemudian LSL hasilanalisis Odds Ratio (OR) = 1,971, serta Pengguna napza suntik (Penasun) diperoleh hasilOdds Ratio (OR) yang tinggi yaitu = 9,302. Diharapkan pihak Rumah sakit melalui DinasKesehatan subdin Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit (P2P) sebaiknya bekerjasamasecara lintas sektoral dengan Dinas Pariwisata, Dinas Sosial, manajemen tempat hiburan,masyarakat peduli AIDS, dan lembaga donor untuk membuat sebuah program pendampinganyang berperan sebagai monitoring status kesehatan pada kolompok berisiko terinfeksiHIV/AIDS.References
Abraham. 2017. Laporan Perkembangan HIV AIDS di Kota Palu. Palu.
Aput, Hartono. 2009. Faktor Risiko Kejadian PMS Pada Komunitas Gay Mitra Strategis Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia (PKBI) Yogyakarta. Yogyakarta
Asri. 2017. Data Hasil Survei Mengenai Orang Dengan HIV/AIDS di Rumah Sakit Umum Anutapura Palu. Palu
Budiono. 2012. Faktor-faktor risiko penularan HIV/AIDS. Jurnal Kesehatan. 13(2).
Firdaus. 2013. Faktor Risiko Kejadian HIV Pada Komunitas LSL Lelaki Seks dengan Lelaki Mitra Yayasan Lentera Minangkabau Sumatera Barat, Sumatera Barat.
Krisna, Putu. 2016. Perilaku tes HIV pada laki-laki yang berhubungan seks dengan laki-laki (LSL) di Provinsi Bali. Volume 11 nomor 2. UNDIP.
Laksana. 2010. Faktor Risiko HIV/AIDS. Mandala of Health vol 4, no 2
Mardaniah. 2017. Risiko Faktor Orientasi Seksual Terhadap Kejadian HIV/AIDS Berdasarkan Prilaku Seksualn, Nerkoba Parenteral, dan Riwayat IMS Di Kota Kendari. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Kesehatan Masyarakat 3(2).
Munandar. 2015. Laporan Perkembangan HIV AIDS di Sulawesi Tengah. Palu.
Muryani. 2017. Pengaruh Jumlah Pasangan Seks Terhadap Ineksi HIV Pada Pecandu Narkoba di Klinik Voluntary Consenling Testing (VCT) RSU Kabanjahe Kabupaten Karo. Jurnal Medika Respati 13(2)
Nefer, Andria. 2016. Hubungan Antara Pengetahuan Tentang HIV dan AIDS Dengan Respon Masyarakat Terhadap ODHA. Skripsi Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Universitas Lampung 2016.
Saleh, Ismail. 2016. Faktor Risiko Infeksi HIV Pada Usia Muda Di Klinik Voluntary Counseling Testing (VCT) Yogyakarta. Tesis Program Pasca Sarjana Fakultas Kedokteran Universitas Gajah Madah
Sari. 2011. Faktor- faktor risiko yang Berpengaruh Terhadap Kejadian HIV dan AIDS di Semarang dan Sekitarnya. Jurnal Akbid Purworejo. Volume 2 nomor 1. Semarang
Suprasetya, Agung. 2015. Faktor-Faktor Risiko Penularan HIV/AIDS pada Laki-Laki dengan Orientasi Seks Heteroseksual dan Homoseksual di Purwokerto. Mandala of Health 4(2).
Susilowati. 2009. Risiko Faktor Terhadap Kejadian HIV/AIDS Berdasarkan Prilaku. Jurnal Ilmiah Kesehatan Masyarakat 31 (2).