Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Rendahnya Akseptor Kontrasepsi Jangka Panjang di Kecamatan Sirenja
Factors Associated with the Low Acceptance of Long-Term Contraception in Sirenja District
Abstract
Keluarga Berencana (KB) merupakan program yang bertujuan untuk mengontrol jumlah penduduk dengan mengurangi jumlah anak dilahirkan perempuan usia 15-49 tahun. Dengan pengaturan jumlah anak tersebut diharapkan keluarga yang mengikuti program KB dapat meningkatkan kesejahteraan dan kualitas kehidupan. Tujuan penelitian ini adalah diketahuinya faktor-faktor yang Berhubungan Dengan Rendahnya Akseptor Kontrasepsi Jangka Panjang di Kecamatan Sirenja. Jenis penelitian ini adalah kuantitatif dengan pendekatan observational dengan rancangan Cross Sectional Study. Populasi dalam penelitian ini adalah akseptor KB aktif berjumlah 350 orang. Jumlah sampel dalam penelitian ini 50 orang. Pengambilan sampel purposive sampling. Analisis yang digunakan analisis univariat dan bivariat. Ada Ada hubungan pengetahuan dengan rendahnya akseptor kontrasepsi jangka panjang di Kecamatan Sirenja Palu dengan nilai p value 0,043 (<0,05). Ada hubungan sikap dengan rendahnya akseptor kontrasepsi jangka panjang di Kecamatan Sirenja dengan nilai p value 0,009 (<0,05). Ada hubungan dukungan suami dengan rendahnya akseptor kontrasepsi jangka panjang di Kecamatan Sirenja dengan nilai p value 0,004 (<0,05). Tidak ada hubungan informasi petugas lapangan keluarga berencana dengan rendahnya akseptor kontrasepsi jangka panjang di Kecamatan Sirenja dengan nilai p value 1,000 (>0,05). Diharapkan Puskesmas Tompe khususnya bagian KB meningkatkan pelayanan KB kepada masyarakat.
References
Andriani. M (2016). Peranan Gizi Dalam Siklus Kehidupan. Jakarta, Kencana.
BKKBN. (2016). Buku Panduan Penyuluhan Badan Keluarga Berencana Holistik Integrate Bagi Kader. BKKBN.
BKKBN. (2019). Laporan Akseptor Keluarga Berencana Nasional Tahun 2019. KKBN.
Christiani, C. (2017). Faktor- faktor yang Berhubungan Pemakaian Metode Kontrasepsi Jangka Panjang (MKJP) Provinsi Jawa Tengah. Jurnal Ilmiah UNTAG, 1(2), 74–84.
Dewi, P. H. C. (2019). Rendahnya Keikutsertaan Pengguna Metode Kontrasepsi Jangka Panjang Pada Pasangan Usia Subur. Jurnal Kependudukan Indonesia, 1(2), 78–85.
Dinkes Sultang. (2020). Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Tengah. Palu
Gebbie & Glasier. (2017). Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi (3rd ed.). Jakarta, EGC.
Hotmauli, Y. U. (2018). Faktor-Faktor Yang Berhubungan Penggunaan Metode Kontrasepsi Jangka Panjang di Wilayah Kerja Puskesmas Terjun Medan Marelan. Universitas Sumatera Utara.
Lubis, F. A. (2019). Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Penggunaan Metode Kontrasespsi Jangka Panjang Pada Peserta KB Aktif di Kelurahan Mekar Sari Kecamatan Saruel. Jurnal Mahasiswa Kesehatan Masyarakat, 3(3), 251–258.
Manuaba. (2016). Ilmu Kebidanan Penyakit Kandungan dan KB Untuk Pendidikan Bidan. Jakarta, EGC.
Marmi. (2018). Buku Ajar Pelayanan KB. Jakarta, Pustaka Pelajar.
Nathalia. (2018). Strategi Bidang Advokasi dan KIE Badan Pemberdayaan Perempuan Keluarga Berencana Dalam Menyoliasisasikan Program Kampung KB di Panggung Rejo Pasuroan. Jurnal E Komunikasi, 5(1), 50 –105.
Pinem. (2017). Kesehatan Reproduksi dan Kontrasepsi. Jakarta, Trans Info Media.
Setyaningrum. (2017). Kesehatan Reproduksi dan KB. Yogyakarta, Nuha Medika.
Tando, E. (2018). Keluarga Berencana : Kebidanan Teori dan Asuhan. Jakarta, EGC.