Analisis Pendapatan Usahatani Jagung Hibrida Sistem Silang Tiga Jalur Di Desa Labuan Toposo Kecamatan Labuan Kabupaten Donggala

Analysis Of The Revenues Of Hybrid Corn Farming System Cross Three Lanes In Labuan Village Toposo Labuan District Regency Donggala

  • Mohammad Faisal Fakultas Pertanian, Universitas Muhammadiyah Palu
  • Muhammad Syaifuddin Nasrun Fakultas Pertanian, Universitas Muhammadiyah Palu
  • Sofya A Rasyid Fakultas Pertanian, Universitas Muhammadiyah Palu
Keywords: Pendapatan, Usahatani, Jagung Hibrida

Abstract

Pada umumnya ciri-ciri usahatani di Indonesia adalah berlahan sempit, modal  relatif  kecil,  pengetahuan  petani  terbatas,  kurang  dinamik  sehingga berakibat pada rendahnya pendapatan usahatani. Rendahnya pendapatan disebabkan oleh adanya produksi dan produktivitas hasil pertanian, selain berhadapan dengan rendahnya pendapatan yang diterima petani sektor pertanian juga dihadapkan pada penurunan produksi dan produktivitas hasil pertanian. Maka tujuan  Penelitian  ini  untuk  mengetahui  pendapatan  usahatani  jagung  hibrida dengan   menggunakan   Sistem   Silang  Tiga   Jalur  di   Desa   Labuan   Toposo Kecamatan Labuan Kabupaten Donggala. Lokasi penelitian ditentukan secara sengaja   (purposive),   desa   Labuan   Toposo   kecamatan   Labuan   Kabupaten Donggala   merupakan   salah   satu   daerah   produksi   jagung   hibrida   yang menggunakan metode Arikunto dimana populasi penelitian berjumlah kurang dari 100,   maka   sampel   yang  di   ambil   adalah   semua   anggota   kelompok   tani Kolompeata yang berjumlah 25 orang yang berusahatani jagung hibrida dengan menggunakan   Sistem   Silang   Tiga   Jalur.   Teknik   pengumpulan   data   yang digunakan yaitu   data primer dan data sekunder, data primer diperoleh dengan cara obsrvasi dan wawancara langsung dengan responden dan data sekunder diperoleh dari instansi terkait. Berdasarkan hasil penelitian yang telah   di lakukan di Desa Labuan Toposo pada Kelompok Tani Kolompeata di peroleh rata-rata produksi jagung hibrida silang tiga jalur sebesar 3.928 kg/0,74 ha atau 5.308,11 Rp.18.578.378,38/ha dan rata-rata pendapatan sebesar Rp.9.222.108/0,74 ha atau Rp.12.462.308,11/ha.

References

Ahmadi. 2005. Ilmu Usaha Tani. Penebar Swadaya: Jakarta.
Agromedia. 2007. Budidaya Jagung Hibrida. PT Agromedia Pustaka. Jakarta
Anonim, 2012. Jagung. http://id.wikipedia.org/wiki/Jagung. Diakses Pada 30
Agustus 2019.
Arikunto,S. 2002. Manajemen Penelitian. Jakarta: Asdi Mahasatya. Dumairy.(2004). Perekonomian Indonesia. Jakarta: Erlangga Hernanto, F. 2007. Ilmu Usahatani. Penebar Swadaya: Jakarta.
Idris. 2005. Inovasi teknologi jagung hibrida dalam Buletin Teknologi dan Informasi Pertanian. Balai Pengkajian Teknologi Pertanian. Sulawesi Tenggara.
Kementerian Pertanian.2016. Modul Pendampingan Mahasiswa dalam Upaya Khusus Peningkatan Produksi Padi, Jagung dan Kedelai. Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumberdaya Manusia Pertanian 2016.
Mulyadi. 2007. Sistem Perencanaan dan Pengendalian Manajemen. Salemba.
Empat. Jakarta
Najiyati dan Danarti.2004. Kopi Budidaya dan Penanganan Lepas Panen, Edisi
Revisi. Jakarta. Penebar Swadaya.
Purwono dan Hartono.2007.Bertanam Jagung unggul. Penebar Swadaya. Jakarta
Subandi, 2005. Jagung, Teknologi produksi dan pascapanen. Maros: Balai
Penelitian Tanaman Jagung Press.
Suprapto H.S. dan Marzuki, A. R., 2005. Bertanam Jagung. Penebar Swadaya. Soekartawi, 2002. Prinsip Dasar Ekonomi Pertanian. Teori dan Aplikasi. Raja
grafindo Persada : Jakarta. 2003.
Published
2021-01-15
Section
Artikel Penelitian