Strategi Manajemen Pengelolaan Alat Kontrasepsi di Kabupaten Donggala, Indonesia
Abstract
Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis kebutuhan alat kontrasepsi di kabupaten Donggala, menganalisis dan menilai persepsi pasangan usia subur dalam penggunaan dan ketersediaan alat kontrasepsi di daerah, menentukan alat kontrasepsi yang menjadi prioritas kebutuhan pasangan sia ubur masing masing kecamatan dalam menunjang keberhasilan program Keluarga Berencana di Kabupaten Donggala. Pengumpulan data dilakukan melalui penyebaran kuesioner kepada responden yang representatif, khususnya pasangan usia subur dengan jumlah Populasi berada di seluruh wilayah di Kabupaten Donggala, dengan total 840 responden, Alat analisis yang digunakan untuk mencapai tujuan yang dinginkan, adalah dengan model analisis distribusi frekuensi. Hasil penelitian mengungkapkan bahwa mekanisme untuk mendapatkan alat kontrasepsi dirasakan cukup mudah oleh responden yang diteliti, masih terdapat beberapa responden yang mengatakan kesulitan untuk mendapatkan alkon dikarenakan tempat penyediaan alkon yang agak jauh, namun secara umum responden dapat dengan mudah menjangkau lokasi penyediaan alkon, masih terdapat beberapa responden yang mengatakan bahwa pemakaian jenis alkon tertentu menimbulkan efek samping terhadap kondisi fisik dan hormonal mereka, ketersediaan jumlah tenaga PLKB belum cukup memadai untuk melakukan penyaluran alat kontrasepsi, secara umum, penggunaan metode kontrasepsi jenis Alkon suntik menjadi pilihan mayoritas responden yang diteliti. Adapun secara berturut-turut jumlah dominan penggunaan alkon adalah suntik, implant, IUD/spiral, MOP, Pil KB dan MOW, ketersediaan jumlah alkon pada tempat-tempat yang menyediakan alkon cukup memadai. Akan tetapi, pengadaan alkon yang ada belum dilakukan secara optimal dan tepat sasaran dikarenakan kurang mempertimbangkan kesesuaian spesifikasi dan kebutuhan terhadap jenis alkon yang diminati oleh pasangan usia subur.
References
BKKBN, B. P. S. (2017). Kemenkes, & USAID.(2017). Survey Demografi dan Kesehatan Indonesia. Survei Demografi Dan Kesehatan Indonesia.
Budiman, L. (n.d.). Ben White, Professor of Rural Sociology, International Institute of Social Studies (ISS), The Hague.
Fauser, B. C. J. M., Boivin, J., Barri, P. N., Tarlatzis, B. C., Schmidt, L., & Levy-Toledano, R. (2019). Beliefs, attitudes and funding of assisted reproductive technology: Public perception of over 6,000 respondents from 6 European countries. PloS One, 14(1), e0211150.
Gavin, L., Moskosky, S., Carter, M., Curtis, K., Glass, E., Godfrey, E., Marcell, A., Mautone-Smith, N., Pazol, K., & Tepper, N. (2014). Providing quality family planning services: recommendations of CDC and the US Office of Population Affairs. Morbidity and Mortality Weekly Report: Recommendations and Reports, 63(4), 1–54.
Green, G. P., & Haines, A. (2015). Asset building & community development. Sage publications.
Grey, D., & Sadoff, C. W. (2007). Sink or swim? Water security for growth and development. Water Policy, 9(6), 545–571.
Hameed, W., Azmat, S. K., Ali, M., Sheikh, M. I., Abbas, G., Temmerman, M., & Avan, B. I. (2014). Women’s empowerment and contraceptive use: the role of independent versus couples’ decision-making, from a lower middle income country perspective. PloS One, 9(8), e104633.
Hawkesworth, M. E. (2018). Globalization and feminist activism. Rowman & Littlefield.
Machiyama, K., Casterline, J. B., Mumah, J. N., Huda, F. A., Obare, F., Odwe, G., Kabiru, C. W., Yeasmin, S., & Cleland, J. (2017). Reasons for unmet need for family planning, with attention to the measurement of fertility preferences: protocol for a multi-site cohort study. Reproductive Health, 14(1), 1–11.
Makfirah, R. (2020). Tinjauan Siyasah Syar’iyyah Terhadap Peran DP3AP2KB Kota Banda Aceh Dalam Pengendalian Pertumbuhan Penduduk (Studi Kebijakan Program Keluarga Berencana). UIN AR-RANIRY.
Mukasa, B., Ali, M., Farron, M., & Van de Weerdt, R. (2017). Contraception supply chain challenges: a review of evidence from low-and middle-income countries. The European Journal of Contraception & Reproductive Health Care, 22(5), 384–390.
Mukuka, M., Aigbavboa, C., & Thwala, W. (2015). Effects of construction projects schedule overruns: A case of the Gauteng Province, South Africa. Procedia Manufacturing, 3, 1690–1695.
Novini N, T. (2016). Gambaran Pengetahuan, Sikap, dan Tindakan Sopir Angkutan Umum di Kampus UIN Alauddin Makassar tentang Partisipasi Suami dalam Mendukung Penggunaan Alat Kontrasepsi Istri. Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar.
Organization, W. H. (2010). Increasing access to health workers in remote and rural areas through improved retention: global policy recommendations. World Health Organization.
Rusman, M. R. (2020). BUDAYA DAN KONTRASEPSI. Penerbit Qiara Media.
Schuck, P. (2000). Size-distribution analysis of macromolecules by sedimentation velocity ultracentrifugation and lamm equation modeling. Biophysical Journal, 78(3), 1606–1619.
Suparman, N., Sakti, F. T., & Engkus, E. (2018). Evaluasi Program Keluarga Berencana pada Era Desentralisasi di Kuningan Jawa Barat. JPPUMA: Jurnal Ilmu Pemerintahan Dan Sosial Politik UMA (Journal of Governance and Political Social UMA), 6(2), 122–131.
Welsby, C., Shipman, J., & Roe, P. (2020). A systematic review of the views of healthcare professionals on the provision of longâ€acting reversible contraception. Journal of Clinical Nursing, 29(9–10), 1499–1512.
Wulifan, J. K., Brenner, S., Jahn, A., & De Allegri, M. (2015). A scoping review on determinants of unmet need for family planning among women of reproductive age in low and middle income countries. BMC Women’s Health, 16(1), 1–15.
Yulianda, E. (2018). Strategi Pengkoordinasian Dalam Pelaksanaan Program Kampung Keluarga Berencanapada Dinas Pengendalian Penduduk Dan Keluarga Berencanakabupaten Labuhanbatu Utara.