Tolong-Menolong Terkait Rumah Ibadah Lain
Helping Each Other Regarding Other Houses of Worship
Abstract
Tolong-menolong merupakan nilai luhur yang dijunjung tinggi dalam berbagai ajaran agama, termasuk dalam konteks hubungan antarumat beragama. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji praktik tolong-menolong antar pemeluk agama dalam hal pembangunan dan pemeliharaan rumah ibadah lain, sebagai wujud toleransi dan kerukunan di tengah masyarakat multikultural. Metode yang digunakan adalah kualitatif deskriptif dengan pendekatan studi kasus di beberapa daerah yang memiliki keberagaman agama tinggi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa partisipasi masyarakat lintas agama dalam membantu pembangunan rumah ibadah lain mencerminkan semangat gotong-royong, saling menghargai, dan memperkuat kohesi sosial. Praktik ini juga terbukti mampu meredam potensi konflik serta membangun jembatan komunikasi antarumat beragama. Penelitian ini merekomendasikan penguatan pendidikan multikultural dan nilai-nilai kemanusiaan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara untuk menciptakan harmoni yang berkelanjutan.
References
Abdullah, M. A. (2018). Islam dan pluralisme: Akhlak hidup bersama dalam masyarakat multikultural. Pustaka Pelajar.
Bagir, H. A. (2015). Pluralisme, toleransi dan kerukunan umat beragama. Mizan.
Haryatmoko. (2016). Etika publik untuk integritas pelayanan publik dan demokrasi. Kanisius.
Liliweri, A. (2005). Makna budaya dalam komunikasi antarbudaya. LKiS.
Munir, M. (2020). Toleransi antarumat beragama dalam pembangunan rumah ibadah di Indonesia. Jurnal Dialog: Jurnal Penelitian dan Kajian Keislaman, 43(2), 175–190. https://doi.org/10.21043/dialog.v43i2.7654
Rofiq, A. (2019). Gotong royong lintas agama dalam pembangunan rumah ibadah: Studi kasus di Yogyakarta. Jurnal Sosial Humaniora, 10(1), 45–60.
Sudrajat, A. (2011). Pendidikan multikultural: Konsep dan aplikasi. Jurnal Cakrawala Pendidikan, (1), 14–23.
Thoha, A. (2013). Hubungan antarumat beragama dalam perspektif Islam. Pustaka Pelajar.