Peran Masyarakat Terhadap Perlindungan dan Pengembangan Kawasan Taman Nasional Baluran, Situbondo, Jawa Timur
Terhadap Perlindungan dan Pengembangan Kawasan Taman Nasional Baluran
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis peran aktif masyarakat dalam upaya perlindungan dan pengembangan Kawasan Taman Nasional Baluran dan mengidentifikasi tugas dan kewajiban berbagai kelompok masyarakat dengan berbeda dengan perlindungan dan pengembangan kawasan Taman Nasional Baluran. Metode yang digunakan adalah pendekatan kualitatif dengan teknik pengumpulan data melalui wawancara mendalam, observasi partisipatif, dan analisis dokumen. Hasil penelitian menunjukkan bahwa masyarakat memiliki peran yang signifikan dalam perlindungan dan pengembangan kawasan Taman Nasional Baluran, antara lain menjaga keseimbangan ekosistem, memonitor kegiatan ilegal, dan mendukung program konservasi yang dilakukan pemerintah, dan turut andil dalam kegiatan pengembangan kawasan mulai dari sarana prasarana yang tersedia di kawasan Taman Nasional Baluran. Namun demikian, tantangan seperti minimnya Sumber Daya Manusia di sekitar kawasan dan konflik kepentingan masih menjadi hambatan utama dalam optimalisasi peran masyarakat.
References
Garsetiasih, R., Sawitri, R., and Rianti, A. 2016. Bioekologi Dan Konservasi Banteng Di Indonesia. Bogor: Forda Press.
Hanim, L., Chalim, M. A., and Hafidz, J. (2020). “Pelaksanaan Perlindungan Satwa Liar Yang Dilindungi Menurut Hukum Indonesia Dan Hukum Internasional.” Prosiding Seminar Nasional Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat 1(1): 161–68. 10.24967/psn.v1i1.819
Garjita, I. P., Susilowati, I., and Soeprobowati T. R. 2014. “Strategi Pemberdayaan Masyarakat Kelompok Tani Hutan Ngudi Makmur Di Sekitar Kawasan Taman Nasional Gunung Merapi.” Jurnal Ekosains 6(1). https://api.semanticscholar.org/CorpusID:129719235.
Irawan, D. (2003). “Peran Serta Masyarakat Dalam Penyediaan Prasarana Perkotaan Melalui Community Contract Di Kota Pontianak.” Universitas Diponegoro.
Istomo and Hartarto, W. (2019). “Komposisi Jenis Dan Struktur Tegakan Berbagai Formasi Hutan Di Resort Bama Taman Nasional Baluran, Jawa Timur.” Journal of Tropical Silviculture 10(2): 75–82. 10.29244/j-siltrop.10.2.75-82
Kim H., Sefcik, S. C., and Bradway C. (2017). “Characteristics of Qualitative Descriptive Studies: A Systematic Review.” Research in Nursing and Health 40(1): 23–42. 10.21061/jcte.v21i1.647
Narsuka, Retnowati, D, Setiawan, B., and Cangkringan, K. (2016). “Persepsi Dan Peran Serta Masyarakat Lokal Dalam Pengelolaan Taman Nasional Gunung Merapi .” Majalah Geografi Indonesia 23(2): 90–108.
Panuju, B. (1999). Pengadaan Perumahan Kota Dengan Peran Serta Masyarakat Berpenghasilan Rendah. Bandung: Penerbit Alumni.
Peraturan Pemerintah No. 28 Tahun 2011 tentang Pengelolaan Kawasan Suaka Alam dan Kawasan Pelestarian Alam.
Putro, H. R., Supriatin, Sunkar, A., Rossanda, D., dan Prihatini, E. R. (2012). Pengelolaan Kolaboratif Taman Nasional di Indonesia. Bogor: IPB Press.
Sawitri, R. dan Takandjandji, M. (2023). Penerbit BRIN Sanctuarybanteng Di Taman Nasional Baluran. Dalam T. Atmoko, & H. Gunawan (Ed.), Mengenal Lebih Dekat Satwa Langka Indonesia Dan Memahami Pelestariannya (83–97). Jakarta: Penerbit BRIN. 10.55981/brin.602.c620
Sadono, Y. (2013). “Peran Serta Masyarakat Dalam Pengelolaan Taman Nasional Gunung Merbabu Di Desa Jeruk Kecamatan Selo, Kabupaten Boyolali.” Jurnal Pembangunan Wilayah & Kota 9(1): 53. 10.14710/pwk.v9i1.6526
Soekmadi, R. (2003). “Pergeseran Paradigma Pengelolaan Kawasan Konservasi: Sebuah Wacana Baru Dalam Pengelolaan Kawasan Konservasi.” Jurnal Media Konservasi, 8(3): 87–93.
Wulandari, S. A., and Rohmah, A. N. (2023). “Pengembangan Ecotourism Taman Nasional Baluran Di Kabupaten Situbondo Melalui Edukasi Masyarakat Lokal.” Taawun 3(01): 49–58. 10.37850/taawun.v3i01.410