FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PENYAKIT ISPA PADA ANAK BALITA DESATINOMBO KECAMATAN TINOMBO KABUPATEN PARIGI MOUTONG

  • Siti Aisah Bagian KLKK, Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Muhammadiyah Palu
  • Miswan Miswan Bagian KLKK, Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Muhammadiyah Palu
  • Ahmad Yani Bagian Promkes, Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Muhammadiyah Palu
  • Rafiudin Rafiudin Universitas Muhammadiyah Palu

Abstract

Angka kejadian ISPA di negara berkembang mencapai 15%-20% pertahun dengan jumlah balita yang meninggal mencapai ± 13 juta pertahun. Di Indonesia ISPA merupakan penyebab utama kematian bayi yang mencapai 150.000 pertahun. Sulawesi Tengah angka tertinggi penderita Ispa pada anak Balita mencapai 34%.Kabupaten Parigi Moutong tepatnya desa Tinombo kecamatan Tinombo penderita Ispa pada anak Balita tertinggi mencapai 20%-30%.Usia yang rawan menderia Ispa adalah usia anak Balita yaitu bayi umur < 1 tahun dan 1–5 tahun. Umumnya angka kejadian Ispa pada anak balita dapat dicegah dengan meningkatkan pelayanan dan penyuluhan kesehatan yang optimal terutama yang berhubungan dengan penyakit Ispa pada anak Balita. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan penyakit Ispa pada anak Balita di desa Tinombo kecamatan Tinombo kabupaten Parigi Moutong. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian survey Analitik dengan menggunakan pendekatan cross sectional dan pengukuran variabel independen (4 Variabel) dengan jumlah sampel 61 responden (sampel jenuh) dengan uji statistik yang digunakan adalah Chi-Square. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 4 variabel yang diteliti menunjukkan tidak ada hubungan yang bermakna antara ventilasi, jenis lantai, kepadatan hunian terhadap penyakit ISPA pada anak balita, akan tetapi menunjukkan ada hubungan antara paparan asap rokok terhadap kejadian ISPA pada anak balita. Penelitian ini menyarankan agar instansi kesehatan lebih meningkatkan kegiatan pelayanan dan penyuluhan kesehatan yang berhubungan dengan penyakit ISPA pada anak Balita terutama mengenai bahaya asap rokok di dalam rumah dengan penyakit ISPA pada anak balita.

Author Biographies

Siti Aisah, Bagian KLKK, Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Muhammadiyah Palu
Mahasiswa
Miswan Miswan, Bagian KLKK, Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Muhammadiyah Palu
Dosen
Ahmad Yani, Bagian Promkes, Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Muhammadiyah Palu
Dosen
Rafiudin Rafiudin, Universitas Muhammadiyah Palu
Dosen

References

Agustina, 2013. Hubungan Pengetahuan Ibu Tentang ISPA Dengan Kejadian ISPA Pada Balita di Wilayah Kerja Puskesmas Bergas. Skripsi Universitas Udayana.

Ahmad I. 2010. Faktor yang berhubungan dengan kejadian penyakit Ispa pada anak balita di wilayah kerja puskesmas Manimpi Kec. Sinjai Barat Kab. Sinjai. Repositor.Uin-Alauddin.Ac.Id/3643/I/Irsan%20ahmad.pdf. (Diskses 10 April 2018)

Candra Dewi, Angelina. 2010. Hubungan Kondisi Lingkungan Fisik Rumah Dengan Kejadian ISPA Pada Balita Di wilayah Kerja Puskesmas Gayamsari Kota Semarang. https://media.neliti.com/.../18802-ID-hubungan-kondisi-Lingkungan-fisik-rumah-deng (diakses 10 April 2018).

Christy., Rahayuning., Nugraheni. 2015. Faktor–Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian ISPA Pada Bayi Usia 6 – 12 Bulan Yang Memiliki Status Gizi Normal. Jurnal Kesehatan Masyarakat, Vol. 3 No. 2, April 2015, Undip.

Dharmage. 2009. Hubungan kondisi fisik rumah dengan kejadian pneumonia di desa Tomolano kecamatan Sipamayo kabupaten Bauren Aceh. Skripsi Universiytas Syah Kuala Banda Aceh.( diakses 19 september 2017)

Depkes RI. 2006. Pedoman Pengendalian Penyakit Infeksi Saluran Pernafasan Akut Untuk Penanggulangan Pneumonia pada Balita. Jakarta.

Ditjen P2M-PLP. 2016. Laporan Subdit ISPA Direktorat Jenderal Pencegahan Penyakit Menular dan Penyehatan Lingkungan Pemukim

Juniartha, Sang Ketut. 2012. Hubungan Antara Luas Dan Posisi Ventilasi Rumah Dengan Kejadian Ispa Penghuni Rumah Di Wilayah Puskesmas Bangli Utara. Pobekkes-denpasar.ac.i.d/…/Sang%20ketut%20 juni arthal.H.M%20Choirul%20Hadi. (diakses 10 april 2018).

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. 2015. Kualitas Udara dalam Rumah terhadap ISPA pada Balita.Jakarta: Direktorat Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan

Lindawati. 2010. Partikulat Udara Rumah Tangga Ynag mempengaruhi Kejadian Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) pada Balita (Penelitian di kecamatan Mampang Prapatan Jakarta Selatan Tahun2009-2010. Skripsi Universitas Indonesia. Jakarta.

Munaya. 2013. Faktor Resiko Kejadian ISPA Non Phenoumonia Balita di Wilayah Kerja Puskesmas Magersari, Kecamatan Magelang Selatan Tahun 2013. Jurnal Kesehatan Lingkungan, Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Indonesia.

Musdalifah, 2017. Hubungan Kondisi Lingkungan dengan Kejadian ISPA pada Masyarakat di Kebun Kopi Kecamatan Tanantovea Kabupaten Donggala. Skripsi, Tidak Dipublikasikan. Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Indonesia Jaya Palu.

Puskesmas Tinombo, 2017.Data ISPA yang tidak dipublikasikan.

Riset Kesehatan Dasar. 2013. Jakarta: Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan, Departemen Kesehatan, Republik Indonesia.

Putri, F.C. 2012. eprints.uny.ac.id/8336/2/bab%201%20%2808308141008%29.pdf. Jurnal Penelitian Kejadian Ispa Dikecamatan Cangkringan.

Putri Ruth Ras Meita.2013. Hubungan Fisik Rumah Dengan Kejadian Ispa Pada Balita Disekitar Usaha Pembuatan Batu Bata di Desa Tanjung Mulia Kecamatan Pagar Merbau Kabupaten Deli Serdang. Https/Media.Neliti.com/…/14486-Id-Hubungan-Fisik-Rumah-Dengan-Kejadian-Ispa-pa. (diakses 10 April 2018)

Safrizal, Sa. 2017. Hubungan Ventilasi, Lantai, Dinding, dan Atap dengan Kejadian Ispa Pada Balita Di Blang Muko. Eprints.Uad.Ac.Id5399. (diakses 10 April 2018).

Published
2018-10-15
Section
Fakultas Kesehatan Masyarakat

Most read articles by the same author(s)