Makna Komunikasi Nonformal Siswa SMK Mardi Wacana Grup Whatapps Kelas Perspektif Kualitatif

  • Suko Ummi Calsum Universitas Tridinanti
  • Mayang Sari Universitas Tridinanti
  • Nassuha Amelia Universitas Tridinanti
  • Fini Septiani Universitas Tridinanti
  • Putri Ayu Sundari Universitas Tridinanti
  • Alvin Pria Afriansyah Universitas Tridinanti
  • Mukhlas Universitas Tridinanti
Keywords: Komunikasi Nonformal, Whatsapp, Komunikasi Digital, Siswa SMK

Abstract

 

ABSTRAK

Penelitian ini mengkaji komunikasi nonformal dalam grup WhatsApp kelas siswa SMK Mardi Wacana dengan memfokuskan analisis pada makna komunikasi, pola interaksi, serta peran WhatsApp sebagai media komunikasi digital. Tujuan penelitian mengungkap bagaimana siswa memaknai komunikasi nonformal di dalam grup WhatsApp serta dampaknya terhadap efektivitas komunikasi dan kekompakan sosial. Metode yang digunakan kualitatif deskriptif dengan teknik pengumpulan data wawancara mendalam dengan siswa. Keabsahan data diuji melalui triangulasi sumber dengan membandingkan hasil observasi dan wawancara. Teknik analisis data dilakukan melalui tahapan transkripsi, pengelompokan data, reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa grup WhatsApp dimaknai sebagai sarana komunikasi nonformal yang efektif untuk penyampaian informasi, koordinasi kegiatan, serta interaksi sosial. Bahasa yang digunakan bersifat santai dan fleksibel, serta ditemukan fenomena silent reader sebagai bentuk partisipasi selektif dalam komunikasi digital. Temuan ini menegaskan peran strategis WhatsApp dalam membentuk pola komunikasi nonformal siswa di era digital.

 

ABSTRACT

This study examines non-formal communication in class WhatsApp groups among students of SMK Mardi Wacana by focusing on the meaning of communication, interaction patterns, and the role of WhatsApp as a digital communication medium. The aim of this study is to reveal how students interpret non-formal communication within WhatsApp groups and its impact on communication effectiveness and social cohesion. This research employs a descriptive qualitative method with data collection techniques in the form of in- depth interviews with students. Data validity was ensured through source triangulation by comparing observation results with interview data. Data analysis was conducted through several stages, including transcription, data categorization, data reduction, data presentation, and conclusion drawing. The findings indicate that WhatsApp groups are perceived as effective non-formal communication tools for information dissemination, activity coordination, and social interaction. The language used is informal and flexible, and the phenomenon of silent readers was identified as a form of selective participation in digital communication. These findings highlight the strategic role of WhatsApp in shaping students’ non-formal communication patterns in the digital era.

References

Amalia, K. (2023). Kemampuan Komunikasi di Era Digital. Retrieved Codemi: https://codemi.co.id/kemampuan-komunikasi-di-era-digital/ Diakses 18 September 2025.
Aras, R. (2015). Komunikasi nonformal dalam interaksi sosial. Jurnal Ilmu Komunikasi, 9(2), 115–128.
Asari, A., Syaifuddin, E. R., Ningsi, N., Sudianto, Maria, H. D., Adhicandra, I., Nuraini, R., Baijuri, A., Pamungkas, A., Kusumah, F. G., Yuhanda, G. P., & Murti, S. (2023). Komunikasi digital. Klaten: Lakeisha.
Gunawan, A. (2016). Metodologi penelitian kualitatif: Teori dan praktik. Jakarta: Pustaka Setia.
Iswati, S., & Trisliatanto, D. A. (2023). Menggali makna perspektif kualitatif: Integrasi kearifan lokal dalam pengembangan model intelektual kapital. Surabaya: CV Jakad Media Publishing.
Lestari, N. (2021). Makna pesan dalam percakapan nonformal siswa di media sosial WhatsApp. Jurnal Bahasa dan Media, 5(1), 33–48.
Mulyana, D. (2017). Ilmu komunikasi:Suatu pengantar. Bandung: Rosdakarya.
Nasrullah, R. (2017). Media sosial: Perspektif komunikasi, budaya, dan sosioteknologi. Bandung: Simbiosa Rekatama Media.
Pratiwi, S. (2020). Interaksi komunikasi siswa melalui grup WhatsApp kelas dalam perspektif komunikasi digital. Jurnal Komunikasi Pendidikan, 8(2), 77–89.
Putri, S., & Kurniawan, A. (2021). Literasi digital remaja dalam komunikasi daring. Jurnal Teknologi Informasi dan Komunikasi Pendidikan, 9(1), 45–57.
Rahardjo, M. (2020). Triangulasi dalam penelitian kualitatif: Konsep dan aplikasi. Jurnal Penelitian Kualitatif, 8(1), 16–28.
Sa’diah, H., Khairussalam, & Hakim, A. R. (2022). Dampak penggunaan media sosial WhatsApp terhadap interaksi sosial masyarakat Desa Lok Batu Kabupaten Balangan. Jurnal Entitas Sosiologi, 11(1).
Saputro, B. (2020). Pemanfaatan WhatsApp sebagai media komunikasi antara guru dan siswa dalam menunjang kegiatan belajar. Pacitan: STKIP PGRI Pacitan. https://repository.stkippacitan.ac.id/id/eprint/849 Diakses 20 september 2025.
Ultavia, A., Jannati, P. F., Nalahati, Q., & Shaleh, Q. (2023). Kualitatif: Memahami karakteristik penelitian sebagai metodologi. Jurnal Pendidikan Dasar, 11(2).
Wijaya, A. (2019). Komunikasi nonformal dalam grup WhatsApp sebagai ruang interaksi sosial remaja. Jurnal Literasi Digital, 3(2), 55–67.
Wijayanti, R. (2021). Dampak media sosial terhadap penggunaan bahasa informal di kalangan mahasiswa. Jurnal Komunikasi Sosial, 3(1), 89–102.
Yusuf, M. F. (2021). Buku ajar pengantar ilmu komunikasi. Yogyakarta: Pustaka Ilmu.
Published
2025-12-26