Karakteristik Bakteri Telapak Tangan Melalui Pewarnaan Gram dengan Perlakuan Cuci Tangan dan Tanpa Cuci Tangan

Characteristics of Palm Bacteria Through Gram Staining with and Without Hand Washing Treatment

  • Andi Wirdani Pettalolo Universitas Widya Nusantara
  • Marina Ratte Universitas Widya Nusantara
  • Arsella Indra Lestari Universitas Widya Nusantara
Keywords: Bakteri, Telapak tangan, Pewarnaan Gram

Abstract

Telapak tangan merupakan salah satu media penting dalam penyebaran mikroorganisme patogen. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi karakteristik bakteri pada telapak tangan melalui perbandingan hasil pewarnaan Gram antara sampel tanpa cuci tangan dan setelah cuci tangan. Penelitian dilaksanakan secara deskriptif menggunakan metode pewarnaan Gram terhadap isolat bakteri yang diperoleh dari usapan telapak tangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari delapan isolat bakteri, tujuh di antaranya bersifat Gram positif dan satu isolat bersifat Gram negatif. Pada sampel tanpa cuci tangan lebih dominan ditemukan bakteri Gram positif dengan morfologi basil dan kokus, sedangkan pada sampel setelah cuci tangan jumlah bakteri lebih sedikit namun masih ditemukan bakteri Gram positif dengan bentuk basil dan kokus. Penelitian ini menyimpulkan bahwa kebiasaan mencuci tangan berperan dalam menurunkan jumlah bakteri pada telapak tangan, meskipun tidak sepenuhnya menghilangkan keberadaan bakteri.

References

Amin, S., et al. (2023). Identifikasi bakteri dari telapak tangan dengan pewarnaan Gram [Identification of bacteria from palms with Gram stain]. Jurnal Kimia dan Ilmu Lingkungan, 1(1), 29–34.
Forster, S., et al. (2002). Simultaneous fluorescent Gram staining and activity assessment of activated sludge bacteria. Applied and Environmental Microbiology, 68(10), 4772–4779.
Irianto, K. (2012). Mikrobiologi: Menguak dunia mikroorganisme. Bandung: Alfabeta.
Kurniati, P. S., Heriyani, F., & Budiarti, L. Y. (2019). Gambar jenis bakteri pada tangan siswa sekolah dasar di sekitar bantaran Sungai Lulut Banjarmasin. Homeostasis, 2(1), 99–106.
Luthfiyyani, A. D. (2018). Pengaruh kebersihan tangan pada saat makan terhadap kontaminasi pada makanan. Jurnal Kesehatan, 1–6.
Nau’e, D. B., Karneli, Syailendra, A., Syafitri, I., Wulandari, S., & Julianti, W. (2022). Buah bit (Beta vulgaris L.) sebagai alternatif safranin pada pewarnaan Gram. Husada Mahakam: Jurnal Kesehatan, 24(12), 19–24.
Pelczar, M. J., & Chan, E. C. S. (2008). Dasar-dasar mikrobiologi (Jilid I). Jakarta: UI Press.
Rini, C. S., & Rochmah, J. (2020). Bakteriologi dasar. Sidoarjo: UMSIDA Press.

Rizki. (2008). Mikrobiologi umum: Pewarnaan Gram. [Penerbit tidak disebutkan].
Susanto. (2016). Pemeriksaan protozoa. Depok: PPPPTK Bisnis dan Pariwisata.
Virgianti, D. P., & Luciana, C. (2017). Penggunaan ekstrak kombinasi angkak dan daun jati sebagai pewarna penutup pada pewarnaan Gram. Jurnal Kesehatan Bakti Tunas Husada, 17(1), 68–72.
Yuniarty, T., & Misbach. (2016). Pemanfaatan ubi jalar ungu (Ipomoea batatas) sebagai bahan zat pewarna pada pewarnaan Staphylococcus aureus. Jurnal Teknologi Laboratorium, 5(2), 59–63.
Published
2025-09-27
Section
Article