EFEKTIVITAS BRIKET DAUN KETAPANG TERMINALIA CATAPPA DAN KULIT KAKAO THEOBROMA CACAO L SEBAGAI BIOARANG

  • Moh. Syawal Rizaldi Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Muhammadiyah Palu
  • Budiman Budiman Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Muhammadiyah Palu
  • Sri Wahyuni Moonti Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Muhammadiyah Palu

Abstract

Briket merupakan bahan bakar padat yang terbuat dari limbah organik, dan limbah sampah rumah tangga dan keunggulan biobriket dibandingkan arang diantaranya menghasilkan panas pembakaran yang cukup tinggi, memiliki massa bakar yang jauh lebih lama. Dalam penilitian ini bahan briket yang digunakan yaitu daun ketapang dan kulit kakao. Daun ketapang dan kulit kakao merupakan sampah organik yang sangat berpotensi mencemari lingkungan, oleh karna itu ada baiknya digunakan sebagai bahan bakar briket agar mengurangi pencemaran lingkungan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas briket dengan memanfaatkan sampah daun ketapang dan kulit kakao sebagai bioarang.Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen, yaitu dengan menggunakan sampah daun ketapang dan kulit kakao menjadi briket bioarang. Metode pengujian yaitu dengan menimbang 250gram briket. Penentuan hasil yang didapatkan yaitu dengan mendidihkan air 1liter dan 250gram briket dengan waktu 5-7 menit. Berdasarkan hasil uji efektifitas briket daun ketapang dan kulit kakao yang telah dilakukan di Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Muhammadiyah Palu, kedua bahan tersebut dijadikan perbandingan  dalam penelitian ini, hasil yang didapatkan yaitu lebih efektif briket dari kulit kakao dengan berat 250gram dijadikan bahan bakar alternatif karena briket ini mampu mendidihkan air dalam waktu 5,47menit dan mencapai tiitk didih 100°C. Sedangkan briket dari daun ketapang dengan berat 250gram yang dijadikan bahan bakar ini tidak efektif karena tidak mampu mendidihkan air dalam waktu 7,28menit dan hanya mencapai tiitk didih 50°C. Ditujukan kepada dinas lingkungan hidup dan pengelolaan untuk lebih memanfaatkan limbah organik yang ada disekitar masyarakat untuk dijadikan sebagai bahan bakar alternatif khususnya penggunaan daun ketapang dan kulit kakao sebagai bioarang.

 

Kata Kunci : Briket, Daun Ketapang, Kulit Kakao, Bioarang

References

Mulyati, M. Analisa Tekno Ekonomi Briket Arang dari Sampah Daun Kering. Teknoin.2016:22(7).

Rifdah,Herawati, N,Dubron, F. Pembuatan Biobriket Dari Limbah Tongkol Jagung Pedagang Pedagang Jagung Rebus Dan Rumah Tangga Sebagai Bahan Bakar Energi Terbarukan Dengan Proses Karbonisasi . Distilasi, 2017:2(2).

Amalinda, F & Jufri, M. Formulasi Briket Biorang Sekam Padi dan Biji Salak sebagai Sumber Energi Alternatif. JST (Jurnal Sains Terapan).2018:4(2).

Wandi, A,Setiyo, H, Askin. Pemanfaatan Limbah Daun Kering Menjadi Briket untuk Bahan Bakar Tungku. Berkala Ilmiah Peratanian.2015:1(1).

Ristianingsih Yuli, Dkk. Pembuatan Briket Bioarang Berbahan Baku Sampah Organik Daun Ketapang Sebagai Energi Alternatif. Info Teknik. 2013:14(1).

Najihah, D. P. Pengaruh Komposisi Kulit Buah Kakao, Ampas Tebu, dan Perekat terhadap Sifat Fisis dan Mekanis Papan Partikel dari Campuran Limbah Kulit Buah Kakao dan Ampas Tebu . Jurnal Fisika Unand. 2018:7(1).

Elfiano, E, Subekti, P,Sadil, A. Analisa Proksimat dan Nilai Kalor pada Briket Bioarang Limbah Ampas Tebu dan Arang Kayu. Aplikasi Teknologi. 2014:6(1).

Sinaga, L,J, Sulaeman, R,Sribudiani, E. Pemanfaatan Limbah Serbuk kayu Mahang (macaranga SP.) Dengan Penambahan Cangkang Kakao (Theobroma Cacao L.) Menjadi Briket Sebagaibahan Bakar Alternatif. Jom Faperta. 2016:3(1).

Malik, U. 2012. Penelitian berbagai jenis kayu limbah pengolahan untuk pemilihan Bahan Baku briket Arang. Jurnal Ilmiah Edu Research . 2012:1(2).

Jamilatun, S. 2008. Sifat-Sifat Penyalaan dan Pembakaran Briket Biomassa, Briket Batubara dan Arang Kayu. Jurnal Rekayasa Proses. 2008:2(2).

Published
2019-09-15
Section
Fakultas Kesehatan Masyarakat