Pengaruh Variasi Agregat Halus terhadap Mutu Batako Normal
The Effectof Fine Aggregate Variation on Normal Brick Quality
Abstract
Batako merupakan bahan bangunan yang tersusun dari komposisi semen, air dan agregat yang digunakan masyarakat sebagai pasangan dinding nonstructural.Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh variasi agregat dan variasi ukuran terhadap mutu batako normal. Penelitian ini menggunakan tiga variasi yaitu variasi A (1 semen : 4 pasir : 2 kerikil), variasi B (1 semen : 6 pasir), variasi c (1 semen : 4 pasir : 2 pasir halus) dan tiga variasi ukuran. Berdasarkan hasil penelitian nilai kuat tekan rata-rata tertinggi yaitu variasi A tipe ukuran I sebesar 94,61 kg/cm2 masuk mutu II, variasi B tipe ukuran I sebesar 54,38 kg/cm2 masuk mutu III dan variasi C tipe ukuran II sebesar 37,60 kg/cm2. Nilai kerapatan rata-rata tertinggi sebesar 1914,28 kg/cm3. Nilai penyerapan rata-rata tertinggi sebesar 8,839%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kuat tekan dan penyerapan masuk pada spesifikasi mutu sedangkan kerapatan tidak masuk pada spesifikasi mutu.
References
Pusat Penelitian dan Pengembangan. 1982. Persyaratan Umum Bahan Bangunan di Indonesia (PUBI). Bandung
SNI 03-0349-1989. Bata Beton Untuk Pasangan Dinding.
SNI : 03-6861.1-2002. Spesifikasi Bahan Bangunan - Bagian A : Bahan Bangunan Bukan Logam.
SNI-15-0302-2004. Semen portland pozolan.
SNI 2461:2014. Spesifikasi agregat ringan untuk beton structural.
SNI 03-1968-1990. Pengujian Analisa Saringan Agregat Halus dan Kasar
SNI 03-4142-1996. Pengujian Jumlah Bahan Dalam Agregat Yang Lolos SaringanNo. 200
SNI 03-1971-1990. Pengujian Kadar Air Agregat SNI 03-0359-1989. Pengujian Penyerapan Air SNI 03-0349-1989. Pengujian Kuat Tekan ASTM C134-955. Pengujian Density
Tjokrodimuljo, 2007. Teknologi Beton. Biro penerbit: Yogyakarta
Mulyono, 2004. Teknologi Beton. Andi offist: Yogyakarta
Bambang Wintoko. 2012. Sukses Wirausaha Batako dan Paving Block.Pustaka Baru Press. Yogyakarta
Anis Sedeyaningsih. 2010. Pengaruh Penggantian Sebagian Agregat Halus Dengan Serbuk Batu Gamping Keras (KARST) Terhadap Kuat Tekan dan Berat Jenis Batako. Tugas Akhir Universitas Sebelas Maret Surakarta
Nursyamsi., dkk. 2016. Pemanfaatan Serbuk Kaca Sebagai Bahan Tambah Dalam
Pembuatan Batako. Tugas Akhir Universitas Sumatera Utara sumatera utara Ari Setyo Nugroho. 2014. Tinjauan Kualitas Batako Dengan Pemakaian Bahan Tambah Limbah Gypsum. Tugas Akhir Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Nia Nenshi Siregar. 2013. Pembuatan Serta Karakteristik Batako Menggunakan Batu Apung dan Limbah Padat Benang Karet Dengan Perekat Resin Epoksi.