Efektivitas Sargassum duplicatum Sebagai Perekat Papan Partikel Sekam Padi

The Effectiveness of Sargassum duplicatum as Rice Husk Particle Board Adhesive

  • Fadliah Teknik Pertambangan, Universitas Trisakti
  • Tri Widayati Putri Teknologi Hasil Perikanan, Institut Teknologi dan Bisnis Maritim Balik Diwa
  • Indah Raya Kimia, Universitas Hasanuddin
  • Adriani Kehutanan, Universitas Khairun
Keywords: Perekat, Sargassum duplicatum, Papan Partikel, Sekam Padi

Abstract

Papan partikel dari bahan bukan kayu menggunakan perekat alami masih terbatas. Penelitian ini bertujuan untuk membuat papan partikel bukan kayu dengan memanfaatkan alga coklat (Sargassum duplicatum) sebagai perekat papan partikel yang berbahan sekam padi. Sargassum duplicatum merupakan bahan alam yang ramah lingkungan dan dapat menggantikan perekat sintetis yang bersifat karsinogenik, mengganggu pernapasan dan mencemari lingkungan karena sifatnya yang sulit terurai. Penelitian ini meliputi pembuatan dan pengujian perekat dan papan partikel. Perekat dianalisis pH, kadar padatan, waktu gelatinasi, berat jenis, dan viskositas dengan nilai masing-masing: 12,02; 43,31%; 47 menit; 1,1829 g/cm3; 208.3992 Cps. Papan partikel dianalisis berat jenis, kadar air, daya serap air setelah perendaman 2 jam dan 24 jam, pengembangan tebal setelah perendaman 2 jam dan 24 jam, MOE, dan MOR-nya dengan nilai masing-masing: 0,8531 g/cm3; 4,12%; 11,26%; 34,23%; 11,36%; 17,76%; 2056.9582 kgf/cm2; 123.4192 kgf/cm2. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perekat Sargassum duplicatum sudah sesuai dengan standar SNI 06-4567-1998, dan papan partikel dengan perekat Sargassum duplicatum masih memerlukan perbaikan untuk memenuhi standar papan partikel JIS A 5908-2003.

References

Badan Standardisasi Nasional. (1998). SNI 06-4567-1998 Fenol Formaldehida Cair Untuk Perekat Kayu Lapis. BSN.

Badan Standardisasi Nasional. (2006). SNI 03-2105-2006 Papan Partikel. BSN.

De Melo, R. R., Stangerlin, D. M., Santana, R. R. C., & Pedrosa, T. D. (2015). Decay and termite resistance of particleboard manufactured from wood, bamboo and rice husk. Maderas: Ciencia y Tecnologia, 17(1), 55–62. https://doi.org/10.4067/S0718-221X2015005000006

Fauziah, Wahyuni, D., & Lapanporo, B. P. (2014). Analisis Sifat Fisik dan Mekanik Papan Partikel Berbahan Dasar Sekam Padi. POSITRON, 4(2). https://doi.org/10.26418/positron.v4i2.8728

Humaira, T., Kurniawan, B., At-Tsaqib, J. H., & Hasanah, S. (2022). Produksi Papan Partikel Berbahan Dasar Sekam Padi dan Polystyrene. EINSTEIN, 10(2), 1. https://doi.org/10.24114/einstein.v10i2.36265

Iskandar, M. I., Pratiwi, D. A., & Wiyantina, N. (2017). Pengaruh Hardener dan Extender dalam Perekat Tanin Resorsinol Formaldehida Terhadap Emisi Formaldehida Kayu Lapis. Jurnal ITEKIMA, 2(1), 2548–2947.

Japanese Standards Association. (2003). JIS A 5908-2003 Paerticleboard. Japanese Standards Association.

Johnson, A. C., & Nordin, Y. (2009). Particleboards from rice husk: A brief introduction to renewable materials of construction. https://api.semanticscholar.org/CorpusID:43075055

Laksono Putro, A., & Prasetyoko, D. D. (2007). Abu Sekam Padi Sebagai Sumber Silika Pada Sintesis Zeolit ZSM-5 Tanpa Menggunakan Templat Organik ‡. AKTA KIMIA INDONESIA , 3(1), 33–36.

Maloney, T. M. (1993). Modern Particle Board and Dry-Process Fiberboard Manufacturing. Miller Freeman Publication.

Pakidi, C. S., & Suwoyo, H. S. (2016). Potensi dan Pemanfaatan Bahan Aktif Alga Cokelat Sargassumm SP. OCTOPUS Jurnal Ilmu Perikanan, 5(2), 488–498. https://doi.org/https://doi.org/10.26618/octopus.v5i2.720

Prasad, C. S., Maiti, K. N., & Venugopal, R. (2001). Effect of rice husk ash in whiteware compositions. Ceramics International, 27(6), 629–635. https://doi.org/10.1016/S0272-8842(01)00010-4

Prayoga, D., Dirhamsyah, ., & Nurhaida, . (2019). Kualitas Papan Partikel Berdasarkan Komposisi Sekam Padi dan Kayu Sengon dengan Variasi Kadar Perekat. JURNAL HUTAN LESTARI, 7(2). https://doi.org/10.26418/jhl.v7i2.33693

Ramadina, D., & Razi, F. (2022). Pemanfaatan Limbah Kertas dan Sekam Padi Sebagai Filler Papan Partikel dengan Menggunakan Limbah Botol Plastik dan Urea Formaldehida Sebagai Perekat. Serambi Engineering, VII(2).

Rasyid, A. (2003). Algae Coklat (Phaeophyta) Sebagai Sumber Alginat. Oseana, 28(1), 33–38.

Ruhendi, S., Koroh, D. N., Syamani, F. A., Yanti, H., Nurhaida, Saad, S., & Sucipto, T. (2007). Analisis Perekatan Kayu. Institut Pertanian Bogor. https://www.researchgate.net/publication/341323160

Santoso, M., Widyorini, R., Prayitno, T. A., & Sulistyo, J. (2016). Kualitas Papan Partikel dari Pelepah Nipah dengan Perekat Asam Sitrat dan Sukrosa. Jurnal Ilmu Kehutanan, 10(2), 129. https://doi.org/10.22146/jik.16514

Sellers, T. Jr. (2001). Wood adhesive innovations and applications in North America. Forest Products Journal, 51, 12–22. https://api.semanticscholar.org/CorpusID:221333827

Singh, B. (2018). Rice husk ash. In Waste and Supplementary Cementitious Materials in Concrete: Characterisation, Properties and Applications (pp. 417–460). Elsevier. https://doi.org/10.1016/B978-0-08-102156-9.00013-4

Temitope, A. K. (2015). Recycling of Rice Husk into a Locally-Made Water-Resistant Particle Board. Industrial Engineering & Management, 04(03). https://doi.org/10.4172/2169-0316.1000164

Tjahjanti, P. H., Sutarman, Widodo, E., & Kusuma, A. T. (2017). The Use of Mushroom Growing Media Waste for Making Composite Particle Board. IOP Conference Series: Materials Science and Engineering, 196, 012024. https://doi.org/10.1088/1757-899X/196/1/012024

Umemura, K., & Kawai, S. (2015). Development of wood-based materials bonded with citric acid. Forest Products Journal, 65(1–2), 38+. https://link.gale.com/apps/doc/A407107011/AONE?u=anon~f61d8398&sid=googleScholar&xid=f9e30810

Published
2023-12-08
Section
Artikel Penelitian