Pengaruh Arang Aktif Tempurung Kemiri (Aleurites Moluccanus L. Willd) dengan Variasi Suhu terhadap Kualitas Minyak Jelantah

Effect on Activated Charcoal of Hazelnut Shell (Aleurites moluccanus L. Willd) with Temperature Variations on Jelantah Oil Quality

  • Endah Dwijayanti Program Studi Kimia, Fakultas MIPA, Universitas Islam Makassar, Indonesia
  • Rachmin Munadi Program Studi Kimia, Fakultas MIPA, Universitas Islam Makassar, Indonesia
  • Haslinda Hasbi Program Studi Kimia, Fakultas MIPA, Universitas Islam Makassar, Indonesia
Keywords: Tempurung Kemiri, Variasi, Suhu, Minyak Jelantah, optimal

Abstract

Tempurung kemiri merupakan limbah organik yang dapat diuraikan oleh alam, namun dengan teksturnya yang keras membutuhkan waktu yang lama untuk menguraikannya. Tempurung kemiri bisa dijadikan sebagai arang aktif untuk memperbaiki kualitas minyak jelantah. Penelitian ini telah dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui pengaruh arang aktif tempurung kemiri dengan variasi suhu terhadap kualitas minyak jelantah serta untuk mengetahui berapa suhu optimal adsorpsi arang aktif tempurung kemiri. Dalam penelitian ini dilakukan penentuan kadar air, analisis kadar asam lemak bebas dan analisis bilangan peroksida pada minyak jelantah. Hasil penelitian pada penentuan kadar air yaitu pada suhu 30, 35, 40 dan 45 °C sudah sesuai dengan standar SNI sebesar 0,5 % untuk kadar air minyak jelantah sedangkan suhu 50 °C melewati batas maksimal SNI.  Analisis asam lemak bebas pada suhu 30, 35, 45 dan 50°C melewati standar SNI untuk minyak jelantah sebesar 0,30 % sedangkan suhu 40 °C sebesar 0,22 % sesuai standar SNI. Analisis bilangan peroksida pada suhu 30, 35, 45, dan 50 °C melewati standar SNI untuk minyak jelantah sebesar 10 meq/kg sedangkan suhu 40 °C sebesar 8,8 meq/kg telah sesuai standar SNI. Suhu optimal adsorpsi arang aktif tempurung kemiri dalam meningkatkan kualitas minyak jelantah yaitu pada suhu 40°C.

References

Aminullah., Kuswandi, D., & Rahmawati, Si., 2018. “Perubahan Sifat Fisikokimia Minyak Sawit Bekas Pakai (Jelantah) pada Penggorengan Daging Ayam”. Jurnal Pertanian. Vol. 9, No. 1, Halaman 31 – 33.

Badan Standardisasi Nasional. 2002. “Standar Minyak Jelantah: SNI 01-3741-2002”. Jakarta.

Hardianti, D., Ratna, & La, H., 2019. “Pengaruh Kecepatan Pengadukan dan waktu adsorbs terhadap Mutu Minyak Goreng Bekas Menggunakan Adsorben Arang Aktif Ampas Sagu (Metroxylon sago sp)”. Pendidikan Kimia Vol.4, No. 3, Halaman 201-202.

Jamilatun, S., & Setyawan, M., 2014. “Pembuatan Arang Aktif dari Tempurung Kelapa dan Aplikasinya untuk Penjernihan Asap Cair”. Spektrum Industri. Vol. 12, No. 1, Halaman 1-112.

Nurhayanto, E., & Askasari, R, D., 2018. “Pemanfaatan Arang Aktif Temputung Kemiri (Aleuritas moluccanus) Sebagai Adsorben pada Pemurnian Minyak Kelapa Sawit Mentah/Crude Palm Oil (CPO)”. Penelitian Kelapa Sawit Pertanian. Halaman. 49-58.

Oktarya, Z., & Fernando, A., 2016.” Peningkatan Kualitas Minyak Goreng Bekas dengan Menggunakan Adsorben Arang Aktif dari Ampas Tebu yang Diaktivasi dengan NaCl”. Jurnal Photon. Vol. 6, No.2, Halaman 139-140.

Rodiani, T., & Suprijadi, 2013. Analisis Titrimetri dan Gravimetri. Cianjur.

Sera, R., Lesmana, D., dan Maharani, A., 2019. “Pengaruh Temperatur dan Waktu Kontak terhadap Adsorpsi Minyak Jelantah Menggunakan Adsorben dari Bagas”. Jurnal Kelitbangan. Vol. 7, No. 2, Halaman 185-186.

Suartini, N., Jamaluddin, & Ihwan., 2018.” Pemanfaatan Arang Aktif Kulit Buah Sukun (Artocaptus altilis (Parkinson) Fosberg) sebagai Adsorben dalam Perbaikan Mutu Minyak Jelantah”. Kovalen. Vol. 4, No. 2, Halaman 152-165.

Untung, W., Ramadhani, A., Suryadinata, A., dan Cundari, L. 2020. “Penjernihan Minyak Goreng Bekas Menggunakan Berbagai Jenis Adsorben Alami”. Jurnal Kimia. Vol. 2, No. 4, Halaman 3-9.

Published
2023-09-14
Section
Artikel Penelitian