HUBUNGAN POLA MAKAN DAN AKTIVITAS FISIK DENGAN KEJADIAN OBESITAS PADA ANAK BALITA DI KELURAHAN LOLU SELATAN WILAYAH KERJA PUSKESMAS BIROBULI KOTA PALU
Abstract
Obesitas pada anak adalah salah satu kondisi medis pada anak yang ditandai dengan berat badan di atas rata-rata dan Indeks Massa Tubuh (IMT) yang diatas normal. Kegemukan pada masa balita akan menetap sampai dewasa, resiko menjadi gemuk pada usia remaja dan memiliki faktor resiko penyakit kardiovaskuler seperti kenaikan tekanan darah, peningkatan kolestrol darah dan diabetes. Lebih jauh masalah komplikasi kesehatan dapat meningkat, termasuk beberapa permasalahan kesehatan dan penyakit sesak nafas. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif, yakni menekankan hasil penelitiannya disajikan dalam bentuk cross sectional dengan menggunakan angka-angka statistik dimana pada penelitian ini penulis ingin mengetahui hubungan pola makan dengan aktivitas fisik terhadap kejadian obesitas pada anak balita. Berdasarkan hasil penelitian maka Tidak ada hubungan pola makan dengan kejadian obesitas pada anak balita di Kelurahan Lolu Selatan Wilayah Kerja Puskesmas Birobuli, dimana p value = 0,288 atau p > 0,05 artinya Ho diterima menunjukkan bahwa dua variabel tersebut tidak mempunyai hubungan yang signifikan, Tidak ada hubungan aktivitas fisik dengan kejadian obesitas pada anak balita di Kelurahan Lolu Selatan Wilayah Kerja Puskesmas Birobuli, dimana p value = 0,533 atau p > 0,05 artinya Ho diterima menunjukkan bahwa dua variabel tersebut tidak mempunyai hubungan yang signifikan. Diharapkan penelitian ini dapat menjadi bahan tambahan informasi bagi praktisi kesehatan sebagai rujukan dalam melaksanakan penelitian selanjutnya serta sebagai bahan untuk meningkatkan partisipasi dalam melakukan upaya penurunan kejadian obesitas pada anak balita.
References
Anik Sholikah, E. R. (2017). Faktor - Faktor yang Berhubungan dengan Status Gizi Balita di Pedesaan dan Perkotaan. Public Health Perspective Journal .
Aulia Dewi Listiyana, M. G. (2013). Obesitas Sentral dan Kadar Kolesterol Darah Total. Jurnal Kesehatan Masyarakat .
Cici Octari, d. (2014). Hubungan Status Sosial Ekonomi dan Gaya Hidup dengan Kejadian Obesitas pada Siswa SD NEgeri 08 Alang Lawas Padang. Jurnal Kesehatan Andalas.
Haryono, V. H. (2015). Hubungan Gaya Hidup dengan Kejadian Obesitas pada Anak Usia 3 Tahun di Wilayah Kerja Puskesmas Asemrowo Kota Surabaya. Jurnal Skripsi, 1-4.
Lestari, S. (2017). Hubungan Pola Makan dengan Kejadian Obesitas pada Anak Usia 3-8 Tahun di TK dan SD Budi Mulia Dua Seturan Yogyakarta. Universitas 'Aisyiyah Yogyakarta, 1-3.
LePrita Swandari, O. W. (2017). Karakteristik Ibu dalam Pemberian Makanan Pendamping ASI (MPASI) Dini Terhadap Status Gizi Balita Usia 6-24 Bulan di Wilayah Kerja Puskesmas Umbulharjo I Kota Yogyakarta Tahun 2017. Public Health Perspective Journal .
Sartika, R. A. (2014). Faktor Risiko Obesitas pada Anak 5-15 Tahun di INDONESIA . MAKARA, KESEHATAN
Sartika, W. (2017). Hubungan Status Ekonomi dan Pendidikan Ibu Terhadap Obesitas pada Anak Usia 2-5 Tahun . JOMIS (Journal Of Midwifery Science)
Vilda Ana Veria Setyawati, E. R (2016). Pola Konsumsi Fast Food dan Serat Sebagai Faktor Gizi. Unnes Journal of Public Health
Weni Kurdanti, I. S. (2015). Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kejadian Obesitas pada Remaja. Jurnal Gizi Klinik Indonesia . Wulan Tuerah, A. M. (2014). Prevalensi Obesitas Pada Remaja di SMA Kristen Tumou Tou Kota Bitung. Jurnal e-Biomedik (eBM) .
Yaqin, M. K. (2014). Prevalensi Obesitas pada Anak Usia SD Menurut IMT/U di SD Negeri Ploso II NO 173 Surabaya. Jurnal Pendidikan Olahraga dan Kesehatan .
Zulfah Asy Syahida, H. S. (2017). Perbedaan aktivitas Fisik, Screen Time, dan Persepsi Ibu terhadap Kegemukan Antara Balita Gemuk dan Non-Gemuk di Kota Semarang. JOURNAL IF NUTRITION COLLEGE