Pemberdayaan BUMDesma Sari Bumi dalam Peningkatan Nilai Tambah Simplisia Kunyit Kualitas C

Empowerment of BUMDesma Sari Bumi in Increasing the Added Value of C-Grade Turmeric Simplisia

  • Imam Santoso Jurusan Teknologi Industri Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian, Universitas Brawijaya, Malang, Indonesia
  • Annisa'u Choirun Program Studi Teknologi Rekayasa Pangan, Jurusan Teknologi Pertanian, Politeknik Negeri Jember, Jember, Indonesia
  • Findi Citra Kusumasari Program Studi Teknologi Industri Pangan, Jurusan Teknologi Pertanian, Politeknik Negeri Jember, Jember, Indonesia
  • Resti Pranata Putri Program Studi Teknologi Rekayasa Pangan, Jurusan Teknologi Pertanian, Politeknik Negeri Jember, Jember, Indonesia
  • Vicky Pratama Putra Jurusan Teknologi Industri Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian, Universitas Brawijaya, Malang, Indonesia
  • Dimas Triardianto Program Studi Keteknikan Pertanian, Jurusan Teknologi Pertanian, Politeknik Negeri Jember, Jember, Indonesia
  • Aulya Az Zaafirrahman Jurusan Teknologi Industri Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian, Universitas Brawijaya, Malang, Indonesia
Keywords: BUMDesma Sari Bumi, Kunyit, Minuman Bubuk Celup, Simplisia

Abstract

BUMDesma Sari Bumi merupakan salah satu badan usaha yang melakukan pengolahan rimpang menjadi simplisia. Produksi simplisia tersebut mampu meningkatkan pendapatan petani sekitar 10-20%. Salah satu produk simplisia yang mempunyai pembeli potensial adalah simplisia kunyit dengan total produksi yang mencapai 5 ton/tahun. Simplisia kunyit akan diterima oleh offtaker sesuai dengan kualitas dan kuantitas yang telah ditentukan. Permasalahannya adalah apabila terdapat simplisia kunyit yang berkualitas C maka akan dikembalikan ke gudang, sehingga terjadi penumpukan. Oleh karena itu, kegiatan pengabdian ini bertujuan untuk meningkatkan nilai tambah simplisia kunyit kualitas C dengan cara mengolahnya menjadi minuman bubuk kunyit celup. Metode yang digunakan adalah Participatory Technology Development dan metode training. Hasil yang diperoleh adalah peserta mampu membuat produk minuman bubuk kunyit celup dari bahan simplisia kualitas C. Nilai tambah yang diperoleh dari proses pembuatan bubuk kunyit celup yakni sebesar Rp. 40.077/kg dengan rasio nilai tambah sebesar 76,5% serta margin keuntungan pada usaha minuman bubuk kunyit celup sebesar Rp. 47.077/kg.

References

Andayani, S. A., Dinar, D., Marina, I., Sumantri, K., Sulaksana, J., Umyati, S., & Dani, U. (2021). Peningkatan Nilai Tambah melalui Pengolahan Produk Hortikultura. BERNAS: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat, 2(4), 833–836. https://doi.org/10.31949/jb.v2i4.1451

DPMPTSP Trenggalek. (2020). Keadaan Geografis Kecamatan Pule. Diakses dari Https://Dpmptsp.Trenggalekkab.Go.Id/Simponi/Profil/Pule.

Hayami, Y., Kawagoe, T., Morooka, Y., & Siregar, M. (1987). Agriculture marketing and processing in upland Java, a perpective from a Sunda village. Bogor: CGPRT Center.

KOMPAK. (2019). Pengolahan Rempah Biofarmaka Kecamatan Pule Kabupaten Trenggalek. Diakses dari Https://Sikompak.Bappenas.Go.Id/Pustaka/View/381/Id/2019_Flyer%20Fact%20sheet%20Ujicoba%20Trenggalek_Farmaka.Pdf.

KOMPAK. (2021). Pengolahan Tanaman Biofarmaka. Diakses dari Https://Sikompak.Bappenas.Go.Id/Storage/App/Uploads/Public/629/429/389/6294293897189627531289.Pdf.

Sudiyono, A. (2004). Pemasaran Pertanian. Malang: UMM Press.

Published
2023-08-07
Section
Artikel Pengabdian