Mobilitas Sosial pada Usia Produktif Masyarakat Pesisir di Desa Bagan Percut

Social Mobility at the Productive Age of Coastal Communities in Bagan Percut Village

  • Diva Aulia Nathasya Universitas Islam Negeri Sumatera Utara
  • Eka Fitria Saragih Universitas Islam Negeri Sumatera Utara
  • Hasanatun Laili Universitas Islam Negeri Sumatera Utara
  • Keyla Harista Nasution Universitas Islam Negeri Sumatera Utara
  • Khairiyah Dwie Vanesa Universitas Islam Negeri Sumatera Utara
  • Medina Elly Vanda Universitas Islam Negeri Sumatera Utara
  • Mega Rahmadani Siregar Universitas Islam Negeri Sumatera Utara
  • Nurfaizah Hasibuan Universitas Islam Negeri Sumatera Utara
  • Raisa Shabrina Batu Bara Universitas Islam Negeri Sumatera Utara
  • Rizqa Auliyah Shifah Sagala Universitas Islam Negeri Sumatera Utara
  • Delfriana Ayu A Universitas Islam Negeri Sumatera Utara
Keywords: Masyarakat, Mobilitas, Pesisir, Sosial

Abstract

Mobilitas sosial dapat berlangsung di semua masyarakat yang memiliki sistem stratifikasi terbuka, termasuk masyarakat nelayan yang memiliki tingkatan sosial yang berbeda-beda sesuai dengan aturan yang berlaku di masyarakat mereka. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengevaluasi bagaimana proses pergerakan sosial yang terjadi pada masyarakat nelayan, terutama pada usia produktif. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif yang bersifat deskriptif, dengan teknik pengumpulan data yang meliputi angket atau kuesioner dan wawancara serta pengamatan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa mayoritas nelayan di Desa Bagan Percut berusia di atas 30 tahun, dengan presentase mencapai 77%, dan memiliki rata-rata 2-3 anak yang menjadi tanggungan sebanyak 63%. Tingkat pendidikan rata-rata nelayan di sana adalah SMP sebanyak 16%. Sebanyak 83% nelayan memiliki rumah yang dimilikinya sendiri. Sementara itu, sebanyak 53% nelayan memiliki penghasilan maksimal kurang dari Rp. 2.000.000. Berdasarkan hasil penelitian ini, dapat disimpulkan bahwa tidak ada perubahan dalam pergerakan sosial yang dialami oleh masyarakat pesisir Desa Bagan Percut, karena pendapatan dari pekerjaan sebelumnya dan menjadi nelayan tidak berbeda jauh meskipun sudah melakukan peralihan profesi. Nelayan buruh, yang bekerja sebagai nelayan tetapi tidak memiliki perahu atau alat tangkap ikan sendiri, hanya bekerja untuk menangkap ikan bersama dengan nelayan lain dalam satu kapal dan mendapatkan upah datu penghasilan dibagi rata kepada pekerja lain dari penjualan hasil tangkap saat melaut. Aset seperti perahu untuk nelayan buruh tidak dimiliki karena ada beberapa nelayan penggarap atau buruh nelayan.

 

References

Agvitasari, S., Sukmawani, R., & Milla, A. N. (2022). Mobilitas Sosial Masyarakat Nelayan Di Kecamatan Palabuhanratu Kabupaten Sukabumi. Paspalum: Jurnal Ilmiah Pertanian, 10(2), 154-162.

Hanum, N. 2018. Pengaruh Pendapatan, Jumlah Tanggungan Keluarga Dan Pendidikan Terhadap Pola Konsumsi Rumah Tangga Nelayan Di Desa Seuneubok Rambong Aceh Timur. Jurnal Samudra Ekonomika, 2(1). 75–84.

Imam, B., Puji, S. And Suharini, E. 2019. Faktor -Faktor Penyebab Terjadinya Mobilitas Penduduk Di Desa Lebo. Edu Geography. 7(1). 11–18.

Karsidi, 2002, Konflik Sosial Nelayan, Kemiskinan dan Sumber Daya Perikanan, Yogyakarta., LKIS

Putri, A. D., & Setiawina, N. D. (2013). Pengaruh Umur, Pendidikan, Pekerjaan Terhadap Pendapatan Rumah Tangga Miskin Di Desa Bebandem. EP.

Retnowati, Endang. 2011. Nelayan Indonesia Dalam Pusaran Kemiskinan Struktural (Persefektif Sosial, Ekonomi Dan Hukum).

Wahyuni, S. (2015). Mobilitas Sosial Nelayan Usia Produktif pada Masyarakat Pesisir Pancer Banyuwangi.

Widodo, J., 2006 Demam Tifoit, Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam, Pusat Penerbitan Depertemen Ilmu Penyakit Dalam FKIU, Jakarta.

Published
2023-08-08
Section
Artikel Penelitian