Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Diare pada Balita
Factors Associated with Diarrhea in Toddlers
Abstract
Sanitasi lingkungan merupakan hal yang penting untuk kesehatan lingkungan dan harus dimiliki oleh setiap keluarga untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, dampak dari rendahnya tingkat cakupan sanitasi menurunkan kualitas hidup manusia. Kondisi sanitasi lingkungan yang buruk merupakan salah satu faktor meningkatnya penyakit diare, dimana sanitasi lingkungan mencakup seperti air bersih, pengelolaan sampah, sanitasi jamban, dan pengelolaan limbah cair.Jenis penelitian yang digunakan adalah kuantitatif dalam bentuk survey yang bersifat observasional dengan metode pendekatan Cross Sectional, yaitu suatu penelitian yang dilakukan dengan pengamatan sesaat atau dalam suatu periode waktu tertentu dan setiap subjek studi hanya dilakukan satu kali pengamatan selama penelitian.Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara sarana air bersih dengan kejadian diare pada Balita hasil P-Value adalah 0,000. Nilai P-Value < 0,05, Pada saran jamban sehat hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara jamban sehat dengan kejadian diare pada Balita hasil P-Value adalah 0,000. Nilai P-Value < 0,05, Pada saran pembuangan sampah hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan pengelolaan sampah dengan kejadian diare pada Balita hasil P-Value adalah 0,008. Nilai P-Value < 0,05, Pada Sara ari limbah (SPAL) terdapat hubungan yang signifikan antara Sara air limbah (SPAL) dengan kejadian diare pada Balita hasil P-Value adalah 0,036. Nilai P-Value < 0, 05.Kesimpulan berdasarkan Hasil penelitian yang telah dilakukan terhadap faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian diare Pada Anak Balita di Kelurahan Ujuna Wilayah Kerja Puskesmas Kamonji Kecamatan Palu Barat Kota Palu.
References
Langit, L., S., 2016, Hubungan kondisi sanitasi dasar rumah dengan kejadian diare pada balita di wilayah kerja Puskesmas Rembang 2, Jurnal Kesehatan Masyarakat (Undip), 4(2), 160-165.
Misrina, M., & Nurjannah, N., 2022, Analisis Korelasi Pemberian Makanan Pendamping ASI dengan Kejadian Diare pada Bayi Usia 0-6 Bulan di Desa Alue Iet Kecamatan Peusangan Siblah Krueng Kabupaten Bireuen. Journal Of Healthcare Technology And Medicine, 8(2), 1447-1454.
Monika Putri BR., Ambarita, 2021, Hubungan Sanitasi Dasar Dengan Kejadian Diare Pada Masyarakat Di Wilayah Kerja Puskesmas Bahorohak Kecamatan Bahorok Kabupaten Langkat, Skripsi, Prodi D-IV, Jurusan Sanitasi Lingkungan Kabanjahe, Politeknik Kesehatan Kemenkes RI Medan.
Rimbawati, Yazika, & Andre Surahman. 2020, Hubungan Sanitasi Lingkungan Dengan Kejadian Diare Pada Balita, Jurnal ’Aisyiyah Medika 4.
Samiyati, Menik, Suhartono, and Dharminto, 2019, Hubungan Sanitasi Lingkungan Rumah Dengan Kejadian Diare Pada Balita Di Wilayah Kerja Puskesmas Karanganyar Kabupaten Pekalongan, Jurnal Kesehatan Masyarakat (e-Journal) 7(1): 388–95.
Santosa, I., Prianto, N., Ginting, D. B., & Nugroho, A. 2023, Pemberdayaan Masyrakat Berupa Pembangunan Saluran Pembuangan Air Limbah (SPAL) di Kampung Rama Gunawan, AMMA: Jurnal Pengabdian Masyarakat, 2(2), 144-154.
Savitri, A. A. Q., & Susilawati, S, 2022, Literature Review: Hubungan Sanitasi Lingkungan Dengan Kejadian Diare Pada Balita, Florona: Jurnal Ilmiah Kesehatan, 1(2), 72-77.
Tangka, W.J, Rizqia, A., & Laoh, M., J., (2014), Faktor -Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Diare Pada Anak Balita di Puskesmas Bintauna Kabupaten Bolaang Mongondow Utara. Juiperdo, 3 (No, 2).
Zuiatna, Dian, 2021, Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Diare Pada Balita 15, Jurnal Kebidanan Sorong 1(1): 15–25.