Manajemen Penanggulangan Gizi Kurang Pasca Bencana di Puskesmas Talise Kota Palu
Malnutrition Management Post Disaster at Public Health Center of Talise Palu
Abstract
Latar Belakang: Anak Balita merupakan kelompok yang paling rentan dan memerlukan penanganan gizi khusus. Pemberian makanan yang tidak tepat pada kelompok tersebut dapat meningkatkan risiko kesakitan dan kematian, terlebih pada situasi bencana. Gizi kurang pada anak balita membawa dampak negatif terhadap pertumbuhan fisik maupun mental yang selanjutnya akan menghambat prestasi belajar.
Tujuan: Penelitan ini bertujuan untuk mengetahui manajemen penanggulangan gizi kurang pascabencana di Puskesmas Talise Kota Palu.
Metode: Jenis penelitian ini merupakan kualitatif yaitu metode penyelidikan untuk mencari jawaban atas suatu pertanyaan, dilakukan secara sistematik menggunakan seperangkat prosedur untuk menjawab pertanyaan, mengumpulkan fakta, menghasilkan suatu temuan yang dapat dipakai. Jumlah informan sebanyak 4 orang.
Hasil: Penelitian menunjukkan bahwa pemantauan dan evaluasi pada penanggulangan gizi kurang sudah cukup baik, dan dilihat dari pembinaan teknis sudah dilakukan oleh pihak puskesmas kemudian terkait dengan pengumpulan data perkembangan status gizi kurang korban bencana sudah terlaksnakan dengan baik, dan analisis kebutuhan sudah terpenuhi dalam segi pemberian makanan tambahan (PMT) tetapi masih ditemukan berbagai macam kendala-kendala sehingga kegiatan-kegiatan penganggulangan gizi kurang masih belum maksimal. Dan juga perlu adanya pemantauan dan evaluasi terhadapat output yang dilaksanakan setelah program penanggulangan gizi kurang telah selesai.
Saran: Diharapkan Pihak Puskesmas lebih meningkatkan koordinasi dengan lintas sektor terkait serta memberdayakan masyarakat agar mereka juga ikut terlibat dan berperan aktif dalam penanggulangan gizi kurang pada balita di wilayah kerja Puskesmas Talise.
References
2. Riskesdas, 2018. Hasil Utama Riset Kesehatan Dasar 2018. Kementerian Kesehatan Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Republik Indonesia.
3. Rahim. 2014. Faktor Risiko Underweight pada Balita Umur 7 – 59 Bulan, Jurnal Kesehatan Masyarakat, Vol. 9, No. 2, Hal. 115-121
4. Sulistya, H dan Sunarto, 2013. Hubungan Tingkat Asupan Energi dan Protein dengan Kejadian Gizi Kurang Anak Usia 2-5 Tahun, Jurnal Gizi Universitas Muhammadiyah Semarang, April 2013, Volume 2, Nomor 1.hal.25-30
5. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, 2012. Pedoman Kegiatan Gizi dalam Penanggulangan Bencana. Jakarta : Kemenkes RI Dirjen Bina Gizi dan Kesehatan Ibu dan Anak.
6. Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Tengah, 2019, Laporan Pencapaian Indikator Kinerja Pembinaan Gizi Bulanan di Provinsi Sulawesi Tengah tahun 2019, Sulawesi Tengah.
7. Puskesmas Talise, 2019, Laporan Pencapaian Indikator Kinerja Pembinaan Gizi Bulanan tahun 2019 di Puskesmas Talise, Kota Palu.
8. Syahputra R, 2016, Evaluasi Program Penanggulangan Gizi Kurang Di Wilayah Kerja Puskesmas Bugangan Kecamatan Semarang Timur Kota Semarang. Skripsi Diterbitkan, Jurusan Ilmu Kesehatan Masyarakat, Fakultas Ilmu Keolahragaan, Universitas Negeri Semarang.
9. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 75 Tahun 2014 tentang Pusat Kesehatan Masyarakat.
10. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, 2011. Pedoman Pergizi Penatalaksanaan Anaka Balita Gizi Buruk dan Gizi Kurang di Klinik Gizi Puskesmas. Pusat Teknologi Intervensi Kesehatan Masyarakat, Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementerian Kesehatan.
11. Syahputra Ridwan. 2016, Evaluasi Program Penanggulangan Gizi Kurang Di Wilayah Kerja Puskesmas Bugangan Kecamatan Semarang Timur Kota Semarang, Skripsi Diterbitkan, Semarang, Jurusan Ilmu Kesehatan Masyarakat, Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Semarang.
12. Rustam S, 2012, Evaluasi Pelaksanaan Program Pemberian Makanan Pendamping Air Susu Ibu (MP-ASI) (Studi Kasus di Puskesmas Konda Kabupaten Konawe Selatan), Tesis, Universitas Indonesia
13. Juliawan, D. E., Prabandari, Y. S. & Hartini, T. N. S. 2010. Evaluasi Program Pencegahan Gizi Buruk Melalui Promosi dan Pemantauan Pertumbuhan Anak Balita. Berita Kedokteran Masyarakat, 26, 7 - 11
14. UNICEF, 2012, Gizi Ibu dan Anak, UNICEF Indonesia
15. Almatsier, S, 2002, Prinsip Dasar Ilmu Gizi, Jakarta : Gramedia Pustaka Utama
16. Sakti, Risky Eka. 2013, Hubungan Pola Pemberian MP-ASI dengan Status Gizi Anak Usia 6-24 bulan di Wilayah Pesisir Kecamatan Tallo Kota Makasar. Skripsi Diterbitakn, Universitas Hasanudin Makasar.
17. Handayani, L., Mulasari, S. A. & Nurdianis, N. 2008. Evaluasi Program Pemberian Makanan Tambahan Anak Balita. Manajemen Pelayanan Kesehatan, 11, 21-26.