Integrasi Nilai Islam dan Budaya Lokal pada Ornamen Arsitektur Masjid Tua di Palu dan Donggala

Integration of Islamic Values and Local Culture in the Architectural Ornaments of Old Mosques in Palu & Donggala

  • Munarsi Program Studi S1 Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Tadulako
  • Sutrati Melissa Malik Program Studi S1 Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Tadulako
  • Luthfiah Program Studi S1 Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Tadulako
  • Irfandi Program Studi S1 Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Tadulako
  • Moh Rachmat Syahrullah Program Studi S1 Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Tadulako
Keywords: Ornamen; Arsitektur Islam; Masjid Tua

Abstract

Masjid berfungsi sebagai pusat ibadah, sosial, pendidikan, dan budaya bagi umat Islam di Indonesia. Meski penelitian tentang masjid tua banyak dilakukan, kajian di Palu, Sigi, dan Donggala masih minim. Penelitian ini bertujuan menggali makna simbolik ornamen masjid tua di Palu dan Donggala guna memperkaya identitas arsitektur Islam Nusantara sekaligus mendukung pelestarian warisan budaya. Dengan pendekatan deskriptif-kualitatif melalui studi kasus dan perbandingan, analisis dilakukan pada lima masjid: Masjid Agung Baiturrahim Lolu, Masjid Raya Donggala, Masjid Auliya Towale, Masjid Jami Kampung Baru, dan Masjid Al Amin Wani. Hasil menunjukkan: Masjid Baiturrahim Lolu memadukan gaya modern dan tradisi lokal melalui kaligrafi melingkar, pola geometris, dan motif vegetatif; Masjid Raya Donggala menampilkan kolom bergalur, bukaan lengkung, kubah datar, hiasan sulur, serta kaligrafi medali; Masjid Auliya Towale menonjolkan ventilasi hexagon dan lengkung setengah lingkaran dengan minim kaligrafi/vegetasi; Masjid Jami Kampung Baru menampilkan kaligrafi emas, ventilasi geometris, motif bintang dan daun dalam ukiran kayu hasil akulturasi Bugis, Jawa, dan Cina; Masjid Al Amin Wani bergaya Melayu-Cina dengan menara Tionghoa, pilar ulin, kaligrafi KH Ali Yafie, dan ornamen vegetatif berwarna di plafon. Analisis menunjukkan kaligrafi memperkuat spiritualitas, geometri melambangkan keteraturan kosmos, dan vegetatif merepresentasikan kedekatan dengan alam. Temuan ini menegaskan ornamen masjid tua Pasigala memadukan nilai Islam dan tradisi lokal serta pentingnya pelestarian arsitektur keagamaan sebagai identitas budaya.

References

Normalita, A., et al. (2023). Nilai-nilai toleransi hasil akulturasi budaya pada Masjid Mantingan Jepara. Satwika: Kajian Ilmu Budaya dan Perubahan Sosial, 7(1), 133-142.
Anetama, A., et al. (2022). Keunikan ornamen pada Masjid Tuo Kayu Jao dan aspek-aspek yang mempengaruhi perwujudannya. Jurnal Seni & Reka Rancang, 5(1), 119-132.
Setyowati, E., et al. (2017). Akulturasi budaya pada bangunan Masjid Gedhe Mataram Yogyakarta. Prosiding Seminar Heritage IPLBI 2017, A011-A018.
Sofyan Alnashr, M. (2020). Ornamen Masjid Jami Kajen serta kontribusinya dalam penguatan pendidikan karakter di MI. Elementary: Jurnal Ilmiah Pendidikan Dasar, 6(1), 9-24.
Asasi, H. D., & Sianipar, H. M. T. (2021). Arsitektur Masjid Agung Surakarta sebagai wujud akulturasi budaya. Sosial Budaya, 18(2), 144-151.
Lestari, S. I., et al. (2023). Pengenalan dan pembuatan ornamen sebagai bentuk pembelajaran sejarah dan kebudayaan. Jurnal SEMAR, 12(1), 84-90.
Izzati, H., et al. (2021). Intercultural acculturation of Islam, West, and Nusantara cultures at Cipaganti Mosque Bandung. Al-Adabiya: Jurnal Kebudayaan dan Keagamaan, 16(2), 111-124.
Bakhrodin, et al. (2019). Identifikasi etnomatematika pada Masjid Mataram Kotagede Yogyakarta. Simetri: Jurnal Matematika, 7(2), 113-124.
Rakhima, N., & Prabawasari, V. W. (2024). Akulturasi budaya arsitektur pada Masjid At-Tin. Syntax Idea, 6(09), 3997-4010.
Malik, S. M., et al. (2023). Tipologi bentuk-bentuk masjid di Kota Palu.
Schiffer, Lia Rosmala, et al. (2019). Pengaruh Akulturasi pada Makna Ornamen Bunga Teratai di Mihrab Masjid Sang Cipta Rasa Cirebon. Jurnal Ilmiah Desain dan Konstruksi, 18(2),
Published
2025-10-21
Section
Article