Pencegahan Mata Kering dan Penggunaan Sediaan Tetes Mata Masyarakat Desa Monano
Dry Eye Prevention and Use of Artificial Tears Eye Drops Monano Community
Abstract
Sindrom mata kering atau dry eye syndrome (DES) adalah suatu kondisi penyakit mata yang disebabkan oleh banyak faktor meliputi permukaan okular, ditandai dengan rusaknya homeostasis lapisan air mata dan gejala okular dikarenakan ketidakstabilan lapisan air mata, hiperosmolaritas dan inflamasi permukaan okular, berserta adanya abnormalitas dari neurosensoris. Sosialisasi yang dilakukan dengan tujuan menambah pengetahuan masayarakat agar dapat mengerti pencegahan DES dan tahap-tahap menggunakan obat tetes mata yang baik dan benar, terbukti efektif mencegah terjadinya DES. Hasil studi menunjukkan pemberian edukasi berpengaruh secara signifikan terhadap peningkatan pengetahuan. Berdasarkan observasi yang dilakukan, pengetahuan akan DES serta penggunaan obat tetes pada kelompok masyarakat di Desa Monano masih rendah. Masyarakat Desa Monano juga masih banyak yang mengacuhkan DES yang mengakibatkan komplikasi seperti infeksi mata, kerusakan korena dan gangguan pengelihatan. Program penyuluhan pencegahan DES ini bertujuan untuk mencegah komplikasi DES pada masyarakat dengan membagikan leaflet mengenai pengetahuan untuk pencegahan DES beserta edukasi mengenai cara penggunaan tetes mata. Edukasi dilakukan menggunakan media leaflet dengan menerangkan materi DES, penyebab serta pencegahannya dan cara penggunaan tetes mata. Pengenalan dilakukan dengan menyebutkan tahapan penggunaan sediaan tetes mata. Masyarakat diberikan materi mengenai pencegahan DES serta praktik penggunaan sediaan tetes mata agar dapat mengetahui tingkat pengetahuan masyarakat setelah dilakukan edukasi. Diakhir materi masyarakat quesioner untuk melihat perbedaan sebelum dan setelah pemberian edukasi. Kesimpulan pada kegiatan pengabdian ini adalah program sosialisasi pencegahan mata kering (dry eye) dan penggunaan sediaan tetes mata memberikan gambaran serta informasi mengenai obat-obatan pada masyarakat sehingga masyarakat dapat mencegah DES serta lebih mengetahui cara penggunaan sediaan tetes mata.
References
pemberian leaflet tentang cara penggunaan ddan penyimpanan obat tetes mata di apotik Perintis Kuripan Banjarmasin. Jurnal Insan Farmasi Indonesia. 2020; 3(2) : 369-376. doi: 10.36387/jifi.v3i2.567
Badan POM. Petunjuk praktis penggunaan obat. BPOM RI (Internet). 2023; Available from : https://www.pom.go.id/new/view/more/berita/75/Cara-Penggunaan-Obat-- yang-Benar.html.
Fayola AP, Kartadinata E. Relationship Between Coffee Consumption and Dry Eye Syndrome in Adulthood. Jurnal Biomedika dan Kesehatan. 2023:6(1) ;5-12. Doi:https://doi.org/10.56186/jbk.5-12.
Huang R, Su C, Fang L, Lu J, Chen J, et al. Dry eye syndrome: comprehensive etiologies and recent clinical trials. Int Ophthalmol. 2022;42:3253–3272. Doi: https://doi.org/10.1007/s10792-022-02320-7.
Susilowati D. Promosi Kesehatan. Jakarta, 2016
Qian L, Wei W. Identified risk factors for dry eye syndrome: A systematic review and meta-analysis. PLoSOne. 2022;17(8):1-18. Doi: https://doi.org/10.1371/journal.pone.0271267.
Tsubota K, Pflugfelder SC, Liu Z, Baudouin C,Kim HM, et al. Defining Dry Eye from a Clinical Perspective. Int. J. Mol. Sci. 2020;21:1-24. Doi:10.3390/ijms21239271
Zhao M, Yu Y, Ying GT, Asbell PA, Bunya VY, et al. Age Associations with Dry Eye Clinical Signs and Symptoms in the Dry Eye Assessment and Management (DREAM) Study. 2023:3(2);1-10. Ophthalmologyscience.org. Doi: ttps://doi.org/10.1016/j.xops.2023.100270.