Analisis Angka Lempeng Total, dan Salmonella sp. pada Minuman Kopi Gula Aren Waralaba
Analysis of Total Plate Count and Salmonella sp. in Palm Sugar Coffee Beverages from Franchise Outlets
Abstract
Ditulis dengan Minuman kopi adalah produk seduhan bubuk kopi. Peminat minuman kopi terus meningkat, ditandai dengan peningkatan jumlah konsumsi kopi. Perlu dilakukan pengawasan kemananpangan pada minuman kopi. Pengujian ALT dilakukan untuk mengetahui jumlah cemaran mikroba yang terdapat pada pangan. Salah satu mikroba patogen yang ada dalam pangan adalah Salmonella sp. Penelitian ini dilakukan untuk melihat Angka Lempeng Total (ALT) dengan media Plate Count Agar(PCA) dan Salmonella sp. dengan media Salmonella-Shigella Agar (SSA). Data yang didapatkan akan dianalisis secara deskriptif. Hasil pengujian ALT kelima sampel melebihi batas (102-103 koloni/mL), serta terdapat satu sampel positif tercemar Salmonella sp.
References
[2] Badan Pusat Statistik. (2020). Statistik Kopi Indonesia 2020 (Vol. 1). Jakarta: Badan Pusat Statistik.
[3] Badan Pusat Statistik. (2022). Statistik Indonesia: Statistical Yearbook of Indonesia. Jakarta: Badan Pusat Statistik.
[4] Adrianto, R. (2018). Pemantauan jumlah bakteri coliform di perairan Sungai Provinsi Lampung. Majalah Teknologi Agro Industri, 10(1).
[5] BPOM. (2020). Laporan Tahunan BPOM 2019.
[6] Sukawaty, Y., Kamil, M., & Kusumawati, E. (2016). Uji cemaran bakteri coliform pada minuman air tebu. Jurnal Ilmiah Manuntung, 2(2), 248–253.
[7] Wiratna, G., Rahmawati, & Linda, R. (2019). Angka lempeng total mikroba pada minuman teh di Kota Pontianak. Protobiont, 8(2), 69–73.
[8] Mirawati, M., Lestari, E., & Djajaningrat, H. (2014). Identifikasi Salmonella pada jajanan yang dijual di kantin dan luar kantin sekolah dasar. Jurnal Ilmu dan Teknologi Kesehatan, 1(2), 141–147.
[9] Djajaningrat, H., Mirawati, M., & Setiawan. (2015). Tingkat cemaran Salmonella pada minuman cappucino cincau yang dijual di wilayah Pondok Gede-Bekasi. Jurnal Kesehatan, 6(2), 160–166.
[10] Hermono, B. A. S., Bintari, S. H., & Mustikaningtyas, D. (2017). Identifikasi Salmonella sp. pada jajanan jus buah di Kecamatan Gunungpati Semarang dengan PCR. Jurnal MIPA, 40(2), 68–73.
[11] BPOM. (2019). Peraturan Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia Nomor 13 Tahun 2019 tentang Batas Cemaran Mikroba dalam Pangan Olahan.
[12] Martanda, F. D. (2019). Identifikasi Salmonella sp. dan Staphylococcus aureus serta hitung jumlah total bakteri pada margarin. Jurnal SainHealth, 3(2), 17–21.
[13] Badan Standardisasi Nasional. (2009). Batas maksimum cemaran mikroba dalam pangan (SNI 7388:2009).
[14] Badan Standardisasi Nasional. (2015). Mikrobiologi rantai pangan - Metode horizontal untuk enumerasi mikroorganisme - Bagian 1: Perhitungan koloni pada suhu 30°C dengan teknik cawan tuang (SNI ISO 4833-1:2015).
[15] Fatiqin, A., Novita, R., & Apriani, I. (2018). Pengujian Salmonella dengan menggunakan media SSA dan E. coli menggunakan media EMBA pada bahan pangan. Jurnal Indobiosains, 1(1), 22–29.
[16] BPOM. (2012). Pedoman kriteria cemaran pada pangan siap saji dan pangan industri rumah tangga.
[17] BPOM. (2019). Peraturan Badan Pengawas Obat dan Makanan Nomor 11 Tahun 2019 tentang Bahan Tambahan Pangan.
[18] Sugiarty, A. M. (2022). Analisis cemaran Coliform, Escherichia coli serta kandungan siklamat dan sakarin pada minuman es kopi di 5 kedai, Kota Bandar Lampung. Institut Teknologi Sumatera.
[19] Hartati, F. K. (2016). Metode pengujian angka lempeng total (ALT) menggunakan metode Petrifilm pada produk perikanan.
[20] Dewi, A. K. (2013). Isolasi, identifikasi dan uji sensitivitas Staphylococcus aureus terhadap amoxicillin dari sampel susu kambing Peranakan Ettawa (PE) penderita mastitis di wilayah Girimulyo, Kulonprogo, Yogyakarta. Jurnal Sains Veteriner, 31(2), 138–150. https://doi.org/10.2105/ajph.45.9.1138
[21] Usman, D., Ashar, T., & Naria, E. (2014). Analisa kandungan Salmonella sp. pada telur mentah dan telur setengah matang pada warung kopi di Jalan Samanhudi, Kelurahan Hamdan, Kecamatan Medan Maimun Tahun 2013. Jurnal Lingkungan dan Kesehatan Kerja, 3(1), 1–6.
[22] Wahdiniati, L., Pantiwati, Y., & Latifa, R. (2016). Pemeriksaan kandungan bakteri Salmonella sp. dan bakteri Escherichia coli pada petis ikan di Pasar Klampis Bangkalan Madura sebagai sumber belajar biologi. Jurnal Pendidikan Biologi Indonesia, 2(2), 198–205.
[23] Dwita, R., Helmi, T. Z., & Hamzah, A. (2018). Isolasi dan identifikasi bakteri Gram negatif pada ambing sapi Aceh. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Veteriner, 2(4), 450–459. Retrieved from http://www.jim.unsyiah.ac.id/FKH/article/view/9015
[24] Aini, F. (2018). Isolasi dan identifikasi Shigella sp. penyebab diare pada balita. Bio-site, 4(1), 1–40.
[25] Aryal, S. (2022). Salmonella Shigella (SS) Agar – Composition, principle, uses, preparation and result interpretation. MicrobiologyInfo.com.
[26] Riga, P. N., Butuan, V., & Rares, F. (2015). Isolasi dan identifikasi bakteri aerob yang dapat menyebabkan infeksi nosokomial di ruangan instalasi gizi BLU RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado. Jurnal e-Biomedik, 3(1), 227–235.
[27] Bolla, N. E., Suarjana, I. G. K., & Gelgel, K. T. P. (2021). Isolasi dan identifikasi Klebsiella sp. asal rongga hidung babi penderita Porcine Respiratory Disease Complex. Indonesian Medical Veterinus, 10(6), 917–925. https://doi.org/10.19087/imv.2021.10.6.917
[28] Zelpina, E., Walyani, S., Niasono, A. B., & Hidayati, F. (2020). Dampak infeksi Salmonella sp. dalam daging ayam dan produknya terhadap kesehatan masyarakat. Jurnal Health Epidemiology and Community Disease, 6(1), 25–34.
[29] Verawati, N., Aida, N., & Aufa, R. (2019). Analisa mikrobiologi cemaran bakteri coliform dan Salmonella sp. pada tahu di Kecamatan Delta Pawan. Jurnal Teknologi Agro-Industri, 6(1), 61–71. https://doi.org/10.34128/jtai.v6i1.90