Meningkatkan Motorik Kasar Anak Melalui Kegiatan Tari Kreasi Sederhana di TK Aisyiyah Mayoa Poso

Increasing Hard Motoric of Child Through Activity of Simple Creative Dance at TK Aisyiyah Mayoa Poso

  • Bahraeni Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Palu
  • Abdul Munir Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Palu
  • Mustamin Idris Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Palu
Keywords: Motorik Kasar Anak, Tari Kreasi Sederhana

Abstract

Masalah dalam penelitian ini adalah apakah kegiatan tari kreasi sederhana dapat meningkatkan motorik kasar anak di TK Aisyiyah Mayoa Poso ? Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan motorik kasar anak melalui kegiatan tari kreasi sederhana di TK Aisyiyah Mayoa Poso, yang melibatkan 15 orang anak terdiri dari 7 orang anak laki-laki dan 8 orang anak perempuan. Objek penelitian ini adalah meningkatkan motorik kasar anak. Penelitian ini menggunakan desain penelitian Kemmis dan Mc. Taggart yang dilakukan secara bersiklus. Teknik pengumpulan datanya menggunakan lembar observasi dan dokumentasi. Teknik analisis datanya adalah deskriptif kualitatif dan kuantitatif. Dari data yang dikumpulkan pada pra tindakan, untuk aspek kelincahan, untuk kategori Berkembang Sangat baik (BSB) belum ada anak yang masuk kategori tersebut, (13,33%) kategori Berkembang Sesuai Harapan (BSH), (80,00%) kategori Mulai Berkembang (MB), dan (6,67%) kategori Belum Berkembang (BB). Kelenturan, belum ada anak yang masuk kategori Berkembang Sangat Baik (BSB), (33,33%) kategori Berkembang Sesuai Harapan (BSH), (46,67%) kategori Mulai Berkembang (MB), dan (20,00%) kategori Belum Berkembang (BB). Keseimbangan, belum ada anak yang masuk kategori Berkembang Sangat baik (BSB), (6,67%) kategoti Berkembang Sesuai Harapan (BSH), (86,66%) kategori Mulai Berkembang (MB), dan (6,67%) kategori Belum Berkembang (BB). Berdasarkan hasil pengamatan tindakan siklus I pertemuan pertama dan kedua, bahwa belum ada anak yang mendapatkan kategori Berkembang Sangat baik (BSB) melainkan peningkatan yang dicapai anak sudah masuk berkembang sesuai harapan, maka dilanjutan ke siklus II pertemuan pertama dan pertemuan kedua. Melihat persentase yang diperoleh dari hasil pengamatan tindakan siklus II pertemuan pertama dan kedua, jelas terlihat bahwa persentase yang diperoleh dari 3 aspek kelincahan, kelenturan, dan kseimbangan pengamatan meningkatkan motorik kasar anak melalui kegiatan tari kreasi sederhana telah mencapai persentase keberhasilan yaitu BSB (Berkembangan Sangat Baik) dengan perolehan presentase kebarhasilan 80% dari 15 anak yaitu 12 orang anak dan 3 orang anak mendapatkan kategori Berkembang Sesuai Harapan (BSH) memperoleh nilai 20%. Maka dengan demikian penelitian berhenti pada siklus II pertemuan kedua.

References

Anas Sudijono, 2006. Pengantar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Departemen Agama. 1989. Al-Qur’an dan Terjema-hannya. Surabaya: Mahkota
Handoko. 2014. Manajemen Personalia dan Sumber Daya Manusia. BPFE Yogyakarta.
Indra, Ravindra. 2015. Unsur – Unsur Seni Tari. (http://www.senibudaya.web.id/unsur-unsur-seni-tari.html). Diakses pada tanggal 05 September 2020.
Novi Mulyani. 2016. Pendidikan Seni Tari Anak Usia Dini. Yogyakarta: Penerbit Gava Media.
Sugiyono. 2016. Metode Penelitian & Pengembangan (Research and Development R&D), cet.2. Ban-dung: CV. Alfabeta.
Sujiono, B. 2008. Metode Pengembangan Fisik. Jakarta: Universitas Terbuka
Sumantri. 2005. Metode Perkembangan Keterampilan Anak Usia Dini. Jakarta: Depdiknas.
Published
2020-05-14
Section
Articles