Analisis Pengaruh Store Atmosphere dan Perceived Quality terhadap Keputusan Pembelian dan Kepuasan Konsumen di Kedai Kopi (Coffee Wae)
Analysis of the Effect of Store Atmosphere and Perceived Quality on Purchase Decisions and Consumer Satisfaction at Coffee Shops (Coffee Wae)
Abstract
Penelitan ini dilaksanakan di coffee shop yang berukuran tidak terlalu besar tetapi ramai dikunjungi pelanggannya. Hal ini menarik perhatian mengingat letaknya bukan berada di lokasi yang strategis. Lokasinya cenderung di pinggir kota Jogja, tepatnya di Jalan Tamantirto No. 451F, Brajan, Kec. Kasihan, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta. Coffee shop tersebut diberi nama Kedai kopi Coffee Wae. Metode dasar yang digunakan adalah metode diskriptif. Metode pengambilan sampel menggunakan Accindental Sampling dan Purposive Sampling dengan responden yang berjumlah 50. metode analisis menggunakan metode analisis linear berganda dengan uji koefisien determinasi, Uji F, dan uji t parsial. Hasil analisis dari penelitian menunjukan variabel yang berpengaruh signifikan terhadap kepuasan konsumen (α = 0,05) adalah aspek store atmosphere dan perceived quality.
References
2. Wedarini NMS. Pengaruh kualitas produk terhadap kepuasan dan loyalitas pelanggan telkom flexi. Udayana University; 2013.
3. Zeithaml VA, Bitner MJ. Services marketing. McGraw Hill.; 1996.
4. Wulandari IS. Analisis Pengaruh Kualitas Pelayanan Terhadap Kepuasan Konsumen pada Kedai Kopi Starbucks Cabang Alam Sutera. 2012;
5. Lee DW, Gardner R, Porter DL, Louis CU, Ahmed N, Jensen M, et al. Current concepts in the diagnosis and management of cytokine release syndrome. Blood, J Am Soc Hematol. 2014;124(2):188–95.
6. Krisno WT. Strategi Peningkatan Penjualan Produk Tiang Pancang Beton Pracetak di PT Wijaya Karya Beton Wilayah Penjualan I Medan. 2013;
7. Sumartini LC, Tias DFA. Analisis Kepuasan Konsumen Untuk Meningkatkan Volume Penjualan Kedai Kopi Kala Senja. J E-Bis. 2019;3(2):111–8.
8. Berman E, Khalil T. US technological competitiveness in the global economy: A survey. Int J Technol Manag. 1992;7(4–5):347–58.
