Problematika Moderasi Haji: Suatu Tinjauan Maqashid Untuk Memudahkan Dan Menyempurnakan Ritual Haji Armuzna
The Challenges Of Hajj Moderation: A Maqashid Perspective To Facilitate And Enhance The Armuzna Hajj Ritual
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan moderasi dalam pelaksanaan ritual ibadah haji Arafah, Muzdalifah dan Mina sehingga memberikan kemudahan bagi jamaah haji berdasarkan perspektif Maqashid Syari’ah wahbah al-Zuhaeli; tinjauan maslahah dhoruriyah, maslahah hajiyyah dan maslahah tahsiniyah. Penelitian ini mengangkat subjek penelitian yaitu jamaah haji kloter Balikpapan tahun 2023 dengan pembatasan sampel terdiri dari beberapa kabupaten di Kalimantan Timur. Untuk menemukan hasil maksimal dari problematika moderasi haji penelitian dilaksanakan menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan teologi normative hukum Islam dan fenomenologi. Data dikumpulkan melalui tindakan observasi, wawancara dan dokumentasi serta dianalisis melalui analisis data tunggal teknik IPA (interpretative phenomenological analysis) dan analisis data interaktif oleh Miles Hubberman. Disamping itu, data diuji melalui teknik triangulasi berdasarkan sumber data, analisis data dan penggunaan teori. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dalam prinsip Maqashid al-Syari’ah, problematika ritual ibadah haji dikategorikan ke dalam tiga aspek yang berbeda, yaitu; Pertama, masalah keterlambatan penjemputan di Muzdalifah termasuk kategori maslahah hajiyah yang tak mengancam langsung struktur kehidupan, tetapi dapat menimbulkan kesulitan bagi Jemaah, kedua, penundaan waktu makan, ketidaksesuaian pemberian makanan, dan pelayanan terbatas bagi lansia termasuk kategori maslahah dhoruriyah yang berdampak bagi kelangsungan hidup, ketiga, regulasi yang kurang memperhatikan aspek sunah dan kurangnya bimbingan khusus termasuk kategori maslahah tahsiniyah. Disisi lain konteks pelaksanaan ritual ibadah haji didukung oleh prinsip istitha’ah dan Rukhshah (keringanan) sebagai bentuk kompromisasi terhadap penanganan uzur syar’i sehingga layak disebut sebagai moderasi haji.
References
Akbar, Muh. 2019. “Kajian Terhadap Revisi Undang-Undang No.13 Tahun 1998 Tentang Kesejahteraan Sosial Lanjut Usia.” Jurnal Mimbar Kesejahteraan Sosial 2(2).
Al-Hafiz Ibnu Hajar Al-Asqalani (last). 1960. 1 Fath Al-Bari Bi Syarh Shahih Al-Bukhari. Saudi Arabia: al-Maktbat al-Salafiyah.
An-Nawawi, Abu Zakariya Muhyiddin Bin Syaraf. Juz 8 Al-Majmu’ Syarh al-Muhadzdzab. Jeddah: Maktabah al-Irsyad.
Asmara, Musda, and Reti Andira. 2018. “Urgensi Talak Di Depan Sidang Pengadilan Perspektif Maslahah Mursalah.” Al-Istinbath: Jurnal Hukum Islam 3(2 December): 207–26.
Bado, Basri. Model Pendekatan Kualitatif: Telaah Dalam Metode Penelitian Ilmiah. Penerbit Tahta Media Group.
Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah. 2023. “Layanan Haji Ramah Lansia 1444 H/2023m: Skema Layanan Jemaah Haji Lansia Tahun 1444 H/2023 M.” Presented at the Mitigasi Jemaah Lansia, Jakarta.
Freitas, Maria Célia de, Terezinha Almeida Queiroz, and Jacy Aurélia Vieira de Sousa. 2010. “The Meaning of Old Age and the Aging Experience of in the Elderly.” Revista da Escola de Enfermagem da USP 44: 407–12.
Given, Lisa M. 2008. The Sage Encyclopedia of Qualitative Research Methods. Los Angeles, Calif: Sage Publications.
Hendriyadi, Imam. 2019. “Haji, Ibadah Holistik, Dan Unik.” Tafhim Al-’Ilmi 11(1): 28–33.
“Ini Proporsi Usia Jemaah Haji Lansia Pada 2023, Mayoritas Di Bawah 75 Tahun | Databoks.”
Kementerian Agama Republik Indonesia. 2022. Moderasi Manasik Haji Dan Umrah. Jakarta: Direktorat Jendral Penyelenggaraan Haji dan Umrah.
Lune, Howard, and Bruce L. Berg. 2017. Qualitative Research Methods for the Social Sciences. Ninth edition, global edition. Harlow, England Munich: Pearson.
Muhajir, Afifuddin. 2017. Fiqh Tata Negara. Yogyakarta: IRCiSoD.
Muqit, Abd. 2022. “Mashlahah Dalam Maqasid Syari’ah.” Ta’wiluna: Jurnal Ilmu Al-Qur’an, Tafsir dan Pemikiran Islam 3(1): 1–13.
Murniati, Retno, Ida Ayu Nugrahani, Sugeng Jitowiyono, and Sriyati Sipora. 2022. Buku Saku Manasik Kesehatan Haji Sepanjang Waktu Manjing Waktu. Yogyakarta: Penerbit Samudra Biru (Anggota IKAPI).
Nada, Ahmad Bahrin. 2019. “Konsep Isti??’ah Dalam Al-Qur’an Pada Ibadah Haji.” Jurnal Tafsere 7(2).
Norman K. Denkin. 2007. Metodologi Penelitian Kualitatif. Revisi. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
O’Brien, John Paul. 1993. “An Extension of the Concept of Triangulation from Data Collection to Data Analysis in a Qualitative Study of Successful Kindergarten Teachers.” Doctor of Eduacation In Curriculum and Instruction. University Of Hawaii.
Orimo, Hajime et al. 2006. “Reviewing the Definition of ‘Elderly.’” Geriatrics & Gerontology International 6(3): 149–58.
Paryadi, Paryadi. 2021. “Maqashid Syariah: Definisi Dan Pendapat Para Ulama.” Cross-border 4(2): 201–16.
Pipit Festi W. 2018. Lanjut Usia: Perspektif Dan Masalah. Surabaya: UM Surabaya Publishing.
Puji Astutik, Anita. 2018. Metodologi Studi Islam Dan Kajian Islam Kontemporer Perspektif Insider /Outsider. Sidoarjo: UMSIDA PRESS.
Safira, Salma Siti, and Shindu Irwansyah. 2022. “Implementasi Sidang Keliling Di Pengadilan Agama Garut Menurut Maslahah Mursalah.” Jurnal Riset Hukum Keluarga Islam: 27–32.
Saputra, Andrian. “Jurus Moderasi Haji Demi Jamaah Beresiko Tinggi| Republika ID.” republika.id.
Thurmond, Veronica A. 2001. “The Point of Triangulation.” Journal of Nursing Scholarship 33(3): 253–58.
Usman. 2015. Rekonstruksi Teori Hukum Islam?; Membaca Ulang Pemikiran Reaktualisasi Hukum Islam Munawir Sjadzali. Yogyakarta: Lkis Pelangi Aksara.
al-Zuhaili, Wahbah. 86. 1 Fiqh Al-Islam Wa Adillatuhu. Dar al-Fikr.
al-Zuhaili, Wahbah. 1986. 2 Ushul Fiqh Al-Islami. Pertama. Suriah, Damaskus: Dar al-Fikr.