Gambaran Morfologi Telur Soil Transmitted Helmint (STH) Sebelum dan Sesudah Pemberian Getah Pepaya (Carica Pepaya)

Morphological Description of Soil Transmitted Helmint (STH) Eggs Before and After Administration of Papaya Sap (Carica Papaya)

  • Dewi Arisanti Prodi Teknologi Laboratorium Medis, Politeknik Kesehatan Muhammadiyah
  • Andi Fatmawati Prodi Teknologi Laboratorium Medis, Politeknik Kesehatan Muhammadiyah
  • Waode Rustiah Prodi Teknologi Laboratorium Medis, Politeknik Kesehatan Muhammadiyah
  • Mujahidah Basarang Prodi Teknologi Laboratorium Medis, Politeknik Kesehatan Muhammadiyah
  • Meliyani Yusuf Prodi Teknologi Laboratorium Medis, Politeknik Kesehatan Muhammadiyah Makassar
Keywords: Soil Transmitted Helminth (STH), Getah Pepaya, Morfologi Telur Cacing

Abstract

Infeksi Soil Transmitted Helminths (STH) disebabkan oleh kelompok parasit golongan nematoda usus. Pengobatan untuk infeksi telur cacing Soil Transmitted Helminth sampai saat ini masih memanfaatkan tanaman obat alami yaitu getah pepaya, karena memiliki mekanisme kerja dari beberapa zat yang terkandung dalam pepaya sebagai antihelmintik. Kandungan getah pepaya memiliki mekanisme kerja yaitu memecah jaringan ikat, menghidrolisis protein eksoskeleton sehingga kutikulanya dapat rusak, mengeluarkan isi tubuhnya, menekan sistem saraf pusat cacing, dan menyebabkan kelumpuhan otot pada cacing sehingga dapat bisa dijadikan obat herbal alami. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran morfologi telur Soil Transmitted Helminth sebelum dan sesudah pemberian getah pepaya (Carica Papaya). Hasil penelitian diperoleh bahwa sebelum pemberian getah papaya telah ditemukan morfologi 3 telur cacing yaitu telur cacing Ascaris lumbricoides, Trichuris trichiura, dan Ancylostoma duodenale, dan sesudah pemberian getah papaya hasil yang ditemukan bahwa telah mengalami perubahan pada bentuk morfologi telur cacing bahwa telah terjadi pemecahan atau terjadi lisis telur cacing Soil Transmitted Helminth pada sampel tersebut pada waktu 30 detik sehingga yang dapat mempenggaruhi rusaknya morfologi dan susunan telur cacing tersebut. Dapat disimpulkan bahwa getah pepaya dapat merusak morfologi dan melisiskan telur cacing Ascaris lumbricoides, Trichuris trichiura, dan Ancylostoma duodenale.   

References

Yahya, M. 2012. Khasiat Daun Pepaya Untuk Penderita Kanker. Dunia Sehat. Jakarta.

Word Health Organization, (2017). Informasi Populasi Infeksi Cacingan

Widyanti Tuty, S.Si., M.kes. (2020). Buku Penuntun Praktikum Parasitologi I, Politeknik Kesehatan Muhammadiyah Makassar

Warisno. 2013. Budidaya Pepaya. Yogyakarta: Kanisus. Winarno

Verma dan Kausha, (2014). Manfaat Tangkai Daun Pepaya.

Suyatinah dkk. (2013). Tanaman Obat – Obatan Di Indonesia.

Suprapti. (2015). Taksonomi Tanaman Pepaya

Soedarto. 2016. Buku Ajar Parasitologi Kedokteran. Sagung Seto. Jakarta.

Setya, A. K. 2015. Parasitologi Praktikum Analisis Kesehatan. Penerbit Buku Kedokteran EGC. Jakarta.

Regina, M.P., Halleyantoro, R., Bakri, S. 2018. Perbandingan Pemeriksaan Tinja Antara Metode Sedimentasi dan Sedimentasi Formal ETHER dalam Mengidentifikasi SOIL TRANSMITTED HELMINTH. Jurnal Kedokteran diponegoro.7(2). 527 – 537.

Padoli. 2016. Mikrobiologi dan Parasitologi Kepearawatan. Kementrian Kesehatan Republik Indonesia.

Oktaviani, (2020). Pengobatan Penyakit Cacingan Menggunakan Obat

May dkk, (2022). Sanitasi Lingkungan Kurang Bersih dan Pengobatan Herbal Cacingan Pemberian Getah Pepaya. Makassar.

Luthfi A O (2019). Potensi Tanaman Pepaya (Carica papaya) sebagai Antihelmintik Vol.8.No.1.

Kemenkes, R.I. (2012). Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia. Jakarta: Kemenkes RI.

Jayanti, 2020. Pengobatan Obat Farmakologi dan Non Farmakologi.

Izzaty, Rita Eka.(2017). Angewandte Chemie International Edition, 6(11), 951–952.

Irianto, K. (2013). Parasitologi medis (Medical parasitology).

Irianto, 2013. Taxonomi telur cacing Soil Transmitted Helminth

Ideham, B., Pusarawati, S. 2014. Buku Penuntun Praktis Parasitologi Kedokteran, Edisi 2. Unair. Surabaya.

Hairani & Annida (2012). Gambaran Penyakit Kecacingan Pada Anak Di Beberapa Wilayah Di Indonesia (Doctoral dissertation, Poltekkes Kemenkes Kupang). herbal gatah pepaya

Gandahusada. 2017. Waktu Kematian Cacing Gelangi (Ascaris Suum). Jakarta.

FKUI, B. F. (2012). Farmakologi dan Terapi. Gaya Baru: Jakarta.

Drs. H Akhsin Zulkoni M.Si, Nuha Medika.2011. Buku Parasitologi Untuk Keperawatan, Kesehatan Masyarakat, Analis Kesehatan. vi. 230 hal; Yogyakarta.

Dinkes Kota Makassar (2018). Prevalensi tertinggi pada murid sekolah dasar di pulau Barrang Lompo Kota Makassar. Jurnal Kesehatan Kota Makassar.

Darmadi, Khairunnisa (2019). Uji Lisis Telur Ascaris lumbricoides Setelah Pemberian Getah Pepaya (Carica papaya), Jurnal Sains Dan Teknologi Laboratorium Medik, Vol. 4 No. 2 (25-31).

Dalimartha. 2013. Kandungan Senyawa Bioaktif Tanaman Pepaya Dinas Kesehatan Kota Makassar, (2018). Pravelensi tertinggi penyakit kecacingan di Kota Makassar.

CDC, (2017). Informasi Kesehatan dan Pengobatan Herbal Infeksi Cacingan

CDC, (2013). Informasi Kesehatan tentang Soil Transmitted Helminth

Azis Nurul Ni’ma, S.Si.,M.Kes. (2020). Buku Penuntun Praktikum Parasitologi I, Politeknik Kesehatan Muhammadiyah Makassar

Amri, E., And Mamboya, F. (2012). Papain , A Plant Enzyme Of Biological Importance: A Review, Am.J. Biochem. Biotechnol., 8(2).

Baculu, Eka Prasetia Hati. 2022. “Correlation of Knowledge and Public Attitude With Vaccination Covid-19 Injection at Sub-Discrit Tuwelei of Tolitoli Regency.” Journal of Public Health and Pharmacy 2(3): 55–58.

Harianto, Sugeng, Abdul Hakim Laenggeng, and Eka Prasetia Hati Baculu. 2020. “Analisis Zat Gizi Makro Dan Uji Organoleptik Es Krim Berbasis Limbah Kulit Pisang Raja (Musa Paradisiaca Var Raja).” Jurnal Kolaboratif Sains 3(5): 210–15.

Karyuni, Srilian, Andi Bungawati, and Eka Prasetia Hati Baculu. 2020. “The Relationship between Knowledge and Compliance Consuming Iron (Fe) Tablets with Incidence of Anemia in Trimester I Pregnant Women at Bulili Public Health Center.” International Journal of Health, Economics, and Social Sciences (IJHESS) 2(2): 108–13.

Nurrjanah, Rusmiati, Budiman Budiman, and Eka Prasetia Hati Baculu. 2021. “Factors Related to the Way of Giving MP-ASI to Infants Aged 6-12 Months in Bonesompe Village, Lawanga Community Health Center, Poso Regency.” International Journal of Health, Economics, and Social Sciences (IJHESS) 3(3): 228–33.

Pratiwi, Atikah, Finta Amalinda, and Eka Prasetia Hati Baculu. 2022. “Testing the Germ Number on Tableware at Roadside Stall Mas Joko in Palu City in 2021.” International Journal of Health, Economics, and Social Sciences (IJHESS) 4(1): 57–62.

Salham, Munir, and Eka Prasetia Hati Baculu. “Influence of Health Education Through Audiovisual on Knowledge and Self Management of Hypertension Elderly in Tondo Kelurahan Mantikulore District.”

Published
2023-08-10
Section
Artikel Penelitian