Analisis Kondisi Demografi, Ekonomi dan Lingkungan pada Anak Putus Sekolah di Kecamatan Banawa Kabupaten Donggala (Studi Kasus Jenjang Pendidikan Sekolah Menengah Pertama)

Analysis of Demographic, Economic and Environmental Conditions in School Drop Out Children in Banawa District, Donggala Regency (Case Study of Junior High School Levels)

  • Hamdi Rudji Pascasarjana Universitas Muhammadiyah Palu
Keywords: Analisis Faktor, Anak, Putus sekolah

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk: 1 ) menganalisis faktor-faktor yang dapat merepresentasikan beberapa set variabel pada peristiwa anak putus sekolah di Kecamatan Banawa Kabupaten Donggala dan 2) menganalisis variabel-variabel pembentuk faktor-faktor yang dapat menjelaskan peristiwa anak putus sekolah di Kecamatan Bonawa Kabupaten Donggala. Untuk mencapai tujuan tersebut, penelitian ini dirancang untuk mengekstrak data (variabel) dan membentuk set variabel baru (faktor) yang dapat menjelaskan peristiwa anak putus sekolah dengan menggunakan teknik statistika “analisis faktor†melalui identifikasi sebanyak 20 variabel yang diduga dapat menjelaskan peristiwa anak putus sekolah pada sebanyak 82 sampel sebagai responden. Penelitian ini menghasilkan lima faktor baru yang mampu menjelaskan peristiwa anak putus sekolah di wilayah studi. Kelima faktor baru ini merupakan hasil ekstraksi terhadap 19 variabel dan total 20 variabel yang dianalisis. Dan 20 variabel yang dianalisis, terdapat 1 variabel yang tidak memenuhi syarat menjadi anggota dan lima faktor baru yang terbentuk karena variabel ini memiliki loading factor yang lebih kecil dan cut-off  yang ditentukan yaitu 0,5. Kelima faktor ini terdiri dari: 1) faktor ekonomi, memiliki lima variabel pembentuk: pendidikan orang tua (X4), kondisi rumah (X12), kepemilikan rumah (X13), pendapatan orang tua (X14); dan jarak rumah ke sekolah (X15); 2) faktor kapasitas anak, memiliki empat variabel pembentuk: minat anak (X5), kemampuan anak (X6), kegiatan anak sehari-hari (X16), dan fasilitas belajar (X20); 3) faktor lingkungan, memiliki empat variabel pembentuk: pemberian beasiswa (X9), hubungan anak dengan teman bermainnya (X17), dukungan orang tua (X18), dan sarana-prasarana sekolah (X19); 4) faktor demografi, memiliki empat variabel pembentuk: jenis kelamin (X1), jumlah anggota keluarga (X2), umur orang tua (X3), status orang tua (X7); dan 5) faktor kondisi sekolah, memiliki dua variabel pembentuk: variabel biaya sekolah (X8) dan variabel fasilitas sekolah (X10). Berdasarkan hasil analisis ini, secara ringkas kelima faktor tersebut terbukti dapat menjelaskan terjadinya peristiwa anak putus sekolah di Kecamatan Banawa Kabupaten Donggala.

References

Buku
Badan Pusat Statistik. 2006. Pedoman Survei Sosial Ekonomi Nasional 2007. Badan Pusat Statistik, Jakarta.
Badan Pusat Statistik. 1999. Panduan Pelatihan Tindak Janiut Pengolahan dan Analisis DataSusenas, BPS dan UNFPA, Jakarta.
Badan Pusat Statistik, 1982. Analisa Pendidikan Putus Sekolah di SD dan SMTP. BPS, Jakarta.
Barach, A.B. 1996. Chaning Technology & Draging Culture, dalam Brikchman, W. & Lehre, L. Automotion Education & Human Values. New York: School Society.
Bintarto. 1979. Metode Analisis Geografi. Jakarta: LP3ES
Bruce Mitchell. 13. Setiawan. Dwita Hadi Rahmi. 2010. Pengelolaan Sumber Daya Dan Lingkungan.
Bungin, Burhan, 2001. Metodologi Peneliilan Kualilatif Aktualisasi Metodologis Kearah Ragam Varian Kontemporer.
Bungin, Burhan. 2003. Model Analisis Data Penelitian Kualitatif Pemahaman Filosofis dan Metodologis Kearah Penguasaan Aplikasi.
Departemen Pendidikan Nasional, 2003, Pengembangan Manajemen Sekolah, Penerbit Depdiknas Jakarta.
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. 1981. Pendidikan Kependudukan, Jakarta: Depdikbud
De Young, C.A., dan Wynn, R. 1964. American Edication. New York: McGraw-Hill Book Company,
Fattah, N. 2003. Konsep manajemen berbasis sekolah (MBS) dan dewan sekolah.Bandung: Pustaka Bani Quraisy.
Harris, J. M.,200 1. A. survey of sustainable development. Island Pres
Jalal, F. dan Supriadi, D., 2001. Reformasi pendidikan dalam konteks otonomi daerah. Yogyakarta: Adicita.
Hasan, Zaini,1 994, Analisis Faktor Explanatori, Makalah, Disampaikan pada Lokakarya Penelitian Kuantitatif Tingkat Lanjut Angkatan IV. Institute Keguruan dan Ilmu Pendidikan Malang.
Hadikusumo, K. 1996. Pengantar Pendidikan Semarang: IKIP Semarang Press
Kartono. Kartini. 2001. Wawasan Politik. Bandung: Mandor Maju
Lunenburg, A.C. & Ornstein, A.C. 2000. Educational Administration. Belon, CA:
Wadworth/Thomson Learning.
Maholtra Naresh K, 1993, Marketing Research and Applied Orientation, Press Englewood Cliffs, New Jersey.
May, M. 1998. Pekerja Anak dan Perencanaan. AisAID
Miles, M. S. dan Huberman, A. M..1984. Qualitative data analysis: A sourcebook of mew methode. Baverly Hills: Sage Publications.
Moleong, J. L, 2002. Metodologi penelitian kualitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Napitulu WP. 1985. Pemuda dan Perubahan Sosial. Jakarta: LP3ES
Nasution, S., 1988. Metodologi penelitian naturalistik-kualitatif Bandung: Tarsito.
Otto Soemarwoto, 2004. Atur Diri Sendiri Paradigma Baru Pengelolaan Lingkungan Hidup.
Prasetyo. Eko. 2005. Orang Miskin Dilarang Sekolah. Yogyakarta: Risets
Plunket, W.R. & Attner, R.F. 1992. Introduction to Managemen. Boston: PWS-Kemp Publishing Company.
Sobirin, Mulyadi, 2003, Ekonomi Sumber Daya Manusia Dalam Perspektif Pembangunan.
Solimun, 2005. Structural Equation Modeling LISREL (SEM) Aplikasi Software AMOS. Malang: Fakultas MIPA Universitas Brawijaya
Stephen K. Sanderson, 1995. Makro Sosiologi Sebuah Pendekatan Terhadap Realitas Sosial.
Sudharto P. Hadi, 2005. Dimensi Lingkungan Perencanaan Pembangunan.
Sugiyono, 2004, Metode Penelitian Administrasi, Bandimg
Suliyanto, 2005. Analisis Data dalam Aplikasi Pemasaran. Bogor: Penerbit Ghalia Indonesia.
Sukanto Reksohadiprodjo dan Pradono, 1998. Ekonomi Sumber Daya Alam Dan Energi.
Sumaatmadja. Nursid. 1981. Studi Geografi Pendekatan Analisis Keruangan. Bandung: Alumni
Suryadi. A. 1999. Pendidikan. Investasi SDM, dan Pembangunan: Isu. Teori. Dan Aplikasi. Jakarta: Balai Pustaka
Susanti Linuwih, Mutiah Salah, Nur Ika Choiriyah, 2009. Karakieristik Siswa Putus Sekolah Tingkal SD dan SMP di Kawasan Surabaya Utara, Jurnal, Institut Teknologi Surabaya.
Suyanto dan Abbas, 2001. Wajah dan dinamika pendidikan anak hangsa. Yogyakrta:Adicita.
Suderajat, H., 2002. Landaan konseptual teoritis BBE-life skill. Bandung: Cipta Cekas Grafika.
Sihombing, U., 2001. Konsep dan pengembangan pendidikan berbasis masyarakat. Dalam Fasli Jalal, & Dedi Supriadi. “Reformasi pendidikan dalam konteks otonomi daerah”. Yogyakarta: Adicitahal. hal. 184-211.
Simmons, J., 1980. The education dilema. Policy issues of developing countries in the 1980-s. New York: Pergaman Press.
Suyanto, & Abbas, 2001. Wajah dan dinamika pendidikan anak bangsa. Yogyakarta: Adicita.
Tjiptoherijanto, Prijono dan Sumitro Sutyastie, 1998, Pemberdayaan Penduduk dan Peningkatan Sumber Daya Manusia, PT. Cita Putra Bangsa, Jakarta
Tilaar, H.A.R. 1999. Pendidikan, kebudayaan dan masyarakat madani Indonesia: Strategi reformasi pendidik nasional. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Tilaar, H.A.R., 2002. Pendidikan Masyarakat Indonesia Baru. Jakarta: Gramedia.
Tim Pengembangan MKDK IKIP Semarang. 1989. Dasar-Dasar Pendidikan Semarang: IKIP Semarang Press.
Umar Fahmi Achmadi, 2011. Dasar-Dasar Penyakir Berbasis Lingkungan.
Wibawa, B., 2002. Partisispasi masyarakat: Potret tahun kedua di era otonomi pendidikan. (Makalah). Jakarta: UNJ.
Wood, C. L., 1979. The secondary school principal: Manger and supervisor. Boston: Allyn and Beacon, Inc.
Web, L.D. dan Nortun, M.S. 2000. Human Revource Administration. Colombus, Ohio: Merril.
Zais, R.S. 1976. Curriculum: Principlesd & foundations. New York: Harper & Row.
Zamroni. 2000. Paradigma pendidikan inasa depan. Yogyakarta: BIGRAF.
Zeithami, Bery dan Pasuraman., The Behavior Consequence.c of Service Quality. Journal of Marketing. Vol.60 (april), 1996.

Jurnal
Elfindri. 1998. Study Kelangsungan Pendidikan Anak di Sumatra Barat. Ekonomi Keuangan Indonesia (EKI), Vol XLI, No.2. hal 13-23.
Elfindri (2006a) Study Perhitungan IPM Kabupaten Pesisir Selatan, Laporan Penelitian. Kerjasama dengan Bappeda Pesisir Selatan.
Elfindri (2006b) Study Perhitungan IPM Kabupaten Agam, Laporan Penelitian. Kerjasama dengan Bappeda Agam.
Moelyono, Mauled, 2011. Evaluasi Kinerja Pembangunan Daerah Provinsi Sulawesi Tengah, Laporan Penelitian, Bapenas, Jakarta.
Torch, 1991. In search of self propelling growth concept: Quarterly Newsletter of the SEAFDA vol. III. No. I, Desember.
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional, CV. Ekajaya, Jakarta
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia 1945. 2005, Jakarta, Sekretariat Jenderal MPR RI.
Undang-Undang RI No. 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional. 2003. Jakarta: Sinar Grafika.
Published
2023-06-15
Section
Artikel Penelitian