Strategi Usaha Mikro Kecil Bertahan di Masa Pandemic Covid-19

The Strategies Small and Micro Entrepreneurs Survival on Pandemic Covid 19

  • Rezki Rezki Program Studi Manajemen, Fakultas Ekonomi, Universitas Muhammadiyah Palu, Indonesia
  • Rajindra Rajindra Program Studi Manajemen, Fakultas Ekonomi, Universitas Muhammadiyah Palu, Indonesia
  • Abdul Rahman Program Studi Manajemen, Fakultas Ekonomi, Universitas Muhammadiyah Palu, Indonesia
Keywords: Strategi, Usaha Mikro dan Kecil (UMK), Pandemic Covid-19

Abstract

Penelitian ini bertujuan Untuk mengetahui strategi usaha mikro kecil dan kendala yang dihadapi dan bertahan di masa pandemic Covid-19, studi kasus di kecamatan Mantikulore. Metode penelitian yang dipakai adalah kualitatif deskriptif. Adapun hasil penelitian ini yaitu di kelurahan kawatuna memiliki 8 usaha mikro yang aktif namun 3 diantaranya yang mampu bertahan di masa pandemic Covid-19. Kelurahan Laosani dari 14 jenis usaha mikro kecil namun 4 diantaranya yang mampu bertahan di masa pandemic Covid-19. Kelurahan Layana Indah dari 15 jenis usaha mikro kecil namun 6 diantaranya yang mampu bertahan di masa pandemic Covid-19. Kelurahan poboya memiliki 11 jenis usaha mikro kecil namun 4 diantaranya yang mampu bertahan di masa pandemic Covid-19. Kelurahan Talise memiliki 17 jenis usaha mikro namun 7 diantaranya yang mampu bertahan di masa pandemic Covid-19. Kelurahan Talise valangguni memiliki 14 jenis usaha mikro namun 7 diantaranya yang mampu bertahan di masa pandemic Covid-19. Kelurahan tanamodindi 18 jenis usaha mikro dan 8 diantaranya yang mampu bertahan di masa pandemic Covid-19. Kelurahan Tondo memiliki 16 jenis usaha mikro namun 6 diantaranya mampu bertahan di masa pandemic Covid-19. Strategi usaha mikro dan kecil di masa pandemic Covid-19 yaitu memanfaatkan sosial media dalam melakukan kegiatan pemasaran di masa pandemic Covid-19. Kendala pada usaha mikro kecil di Kecamatan Mantikulore yaitu adanya keterlambatan waktu akibat distribusi yang kurang lancar. Bahan baku yang dikirim dari luar kota mengalami penurunan kualitas. Sehingga pelaku usaha mikro kecil sulit mendapatkan bahan baku yang dibutuhkan.

References

1. WHO COF. World health organization. Responding to Community Spread COVID-19 Ref WHO/COVID-19/Community_Transmission/20201. 2020;
2. Indonesia R. Keputusan Presiden (Keppres) nomor 11 tahun 2020 tentang penetapan kedaruratan kesehatan masyarakat COVID-19. Pemerintah Indones. 2020;31003:1–2.
3. Indonesia R. Undang-Undang No. 20 Tahun 2008 tentang Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah. Jakarta Sekr Negara. 2008;
4. Suryani E. Analisis Dampak Covid-19 Terhadap UMKM (studi kasus home industri klepon di Kota Baru Driyorejo). J Inov Penelit. 2021;1(8):1591–6.
5. Slamet R, Nainggolan B, Roessobiyatno R, Ramdani H, Hendriyanto A. Strategi pengembangan UKM digital dalam menghadapi era pasar bebas. J Manaj Indones. 2016;16(2):136–47.
6. Batubara DN, Windarto AP, Wanto A, Hartama D, Irawan E. Penerapan Datamining Klastering Pada Perusahaan Industri Mikro di Indonesia. In: Seminar Nasional Teknologi Komputer & Sains (SAINTEKS). 2020. p. 330–5.
Published
2022-07-18
Section
Artikel Penelitian