Mengembangkan Kecerdasan Kinestetik Anak Usia Dini Di Paud Dalam Menghadapi Bencana Melalui Permainan TradisionaL

Developing Kinesthetic Intelligence for Early Childhood in Early Childhood in Facing Disasters through Traditional game

  • Abdul Salam Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Palu
  • Nurhaeda Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Palu
Keywords: Kecerdasan Kinestetik, Anak Usia Dini, Permainan Tradisional

Abstract

Kecerdasan kinestetik adalah kecerdasan dalam mengolah tubuh untuk melakukan sesuatu yang berkaitan dengan penggunaan tubuh. Pencapaian perkembangan motorik kasar anak usia 5-6 tahun adalah anak sudah mampu melakukan gerakan tubuh secara terkoordinir, melakukan koordinasi mata, kaki, tangan, kepala dalam menirukan tarian atau senam, melakukan permainan fisik dengan aturan, terampil menggunakan tangan kanan dan kiri, dan melakukan kegiatan pembersihan diri. Kenyataan di lapangan ada beberapa anak yang tidak dapat mengikuti senam sehingga fisik motorik anak tidak berkembang dengan baik, pada saat inilah terlihat rendahnya kecerdasan kinestetik anak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dapat mengembangkan kecerdasan kinestetik anak di PAUD melalui  permainan tradisional dalam menghadapi bencana. Permainan tradisional yang dimaksud dalam penelitian ini adalah permainan tradisional Ular Naga  yang dimainkan oleh 4-8 orang anak atau lebih. Penelitian ini tergolong dalam jenis penelitian kuantitatif deskriptif dengan menggunakan metode eksperimen. Subjek dalam penelitian ini adalah anak usia 5-6 tahun yang berjumlah 8 orang anak. Teknik pengumpulan data berupa observasi dan unjuk kerja melalui kegiatan bermain permainan tradisional. Hasil penelitian menunjukkan pada pertemuan pertama anak belum mampu menjaga keseimbangan, pada pertemuan kedua anak mulai mampu menjaga keseimbangan berlarinya, dan pada pertemuan ketiga anak sudah mampu menjaga keseimbangan tubuh saat berlari dengan cepat. Permainan tradisional bentengan selain dapat mengembangkan kecerdasan kinestetik, juga dapat mengembangkan beberapa aspek perkembangan lainnya seperti nilai agama dan moral, sosial emosional, kognitif dan bahasa anak. Disimpulkan bahwa melalui penerapan permainan tradisional bentengan dapat mengembangkan kecerdasan kinestetik anak usia dini di PAUD.

References

Arikunto Suharsimi: Suhardjono: Supardi, 2012. Penelitian Tindakan Kelas, Jakarta: Bumi Aksara.
Budiningsih, A. (2012). Belajar Dan Pembelajaran. Ja-karta : Rieneka Cipta.
Decaprio, Richard. (2013). Aplikasi Teori Pembelajaran Motorik di Sekolah. Yogyakarta: DIVA Press.
Desmika W.S., Endang N.W., Setyo Purwanto. (2012). Hubungan Antara Status Gizi dengan Perkem-bangan Motorik Kasar Anak Usia 1-5 Tahun di Posyandu Buah Hati Ketelan Banjarsari Surakarta. Jurnal Kesehatan. Vol. 5, No. 2.
Eny Kusumastuti. (2004). Pendidikan Seni Tari pada Anak Usia Dini di Taman Kanak-Kanak Tadika Puri Cabang Erlangga Semarang Sebagai Proses Alih Budaya. Harmoni Jurnal Pengetahuan dan Pemikiran Seni. Vol.V. No.1.
Fadlillah. (2014). Desain Pembelajaran PAUD. Yogya-karta: Ar-Ruzz Media.
Gardner, H. (2003). Kecerdasan Majemuk. Terj. Multiple Inteligensi. Batam : Interaksara. (Buku asli diter-bitkan 1983).
Heri Rahyubi. (2012). Teori-Teori Belajar dan Aplikasi Pembelajaran Motorik. Bandung: Nusa Media.
Hurlock, Elizabeth B. (1978). Perkembangan Anak. Ja-karta: Erlangga.
Ismatul Khasanah, Agung Prasetyo, & Ellya Rakhmawa-ti. (2011). Permainan Tradisional Sebagai Media Stimulasi Aspek Perkembangan Anak Usia Dini. Jurnal Penelitian PAUDIA. Volume 1. No. 1.
Yudha, A. (2007). Kenapa Guru Harus Kreatif . Jakarta : DAR! Mizan.
Published
2021-01-14
Section
Articles