Implikasi Keterampilan Motorik Halus Anak Melalui Kegiatan Finger Painting Pada Anak Kelompok B TK Aisyiyah 1 Baolan Toli-toli

Implications of Children's Fine Motor Skills Through Finger Painting Activities in Group B Children Aisyiyah 1 Baolan Toli-toli Kindergarten

  • Pasiha Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Palu
Keywords: Keterampilan Motorik Halus, Kegiatan Finger Painting

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskriptif Implikasi Keterampilan Motorik Halus Anak Melalui Kegiatan Finger Painting Pada anak Kelompok B Tk Aisyiyah 1 Baolan Toli-Toli, kegiatan finger painting pada anak,factor-faktor yang mempengaruhi keterampilan motoric halus,dan  Kelebihan dan Kelemahan Metode Finger painting dan alasan memilih finger painting Kelompok B Tk Aisyiyah 1 Baolan Toli-Toli. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif. Subjek dalam penelitian ini adalah kepala sekolah, guru dan peserta didik dan orang tua murid di Tk Aisyiyah 1 Baolan Toli-Toli. Data dikumpulkan melalui metode observasi, wawancara, dan dokumentasi. Data yang terkumpul dianalisis menggunakan model analisis interaktif. Data-data hasil penelitian diuji kembali keabsahannya dengan menggunakan perpanjangan keikut sertaan, ketekunan pengamatan, dan trianggulasi. Hasil penelitian ini menunjukkan 1) Keterampilan Motorik Halus di Kelompok B Tk Aisyiyah 1 Baolan Toli-Toli dilakukan melalui proses: a) Perencanaan dengan unsur-unsur  pokok motorik halus anak Melalui kegiatan  Finger Painting kedalam muatan kurikulum  sekolah, RPPM dan RPPH, b) Pelaksanaan pembelajaran yang mencakup dalam kegiatan pembelajaran, kegiatan terprogram, kegiatan rutin, pembiasaan, spontan, keteladanan, dan c) Penilaian dengan  menggunakan  observasi, catatan anecdotal, portopolio dan penilaian periodik. 2) Faktor pendukung Keterampilan Motorik Halus Anak Melalui Kegiatan Finger Painting Pada anak Kelompok B Tk Aisyiyah 1 Baolan Toli-Toli yaitu: keterampilan motorik halus merupakan muatan yang ada dalam kurikulum, ada motivasi intrinsi sekolah, sarana dan prasarana yang memadai. Faktor penghambat yaitu dibutuhkan waktu, kesabaran serta ketelatenan dalam keterampilan motorik halus anak melalui kegiatan finger painting, minimnya monitouring dari pusat kurikulum dan factor lingkungan dari pesera didik. 3) Cara mengatasi dari factor penghambat  keterampilan motorik halus anak melalui kegiatan finger painting yaitu dengan mengadakan komunikasi dan sharing dengan guru-guru lain serta orang tua dalam mengatasi  permasalahan  anak, mencari pendanaan dalam bentuk pengajuan proposal, dan pendidik terus belajar dari berbagai sumber dan selalu terbuka akan informasi-informasi.

References

Acep Yoni. (2010). Menyusun Penelitian Tindakan Ke-las. Yogyakarta: Familia.
Aisyah. (2008). Motorik halus. blogspot.com/ 2008/11/ melatih motorik halus
Anas Salahudin.(2013). Pendidikan karakter dan pen-didikan berbasis agama& budaya bangsa.Bandung. Pustaka Setia
Astati. (1995). Terapi Okupasi, Bermain dan Musik un-tuk Anak Tunagrahita. Jakarta: Departemen Pen-didikan dan Kebudayaan.
Ayu Thabita Agustus Werdiningsih & Kili Astarani. (2012). “Peran Ibu Dalam Pemenuhan Kebutuhan Dasar Anak Terhadap Perkembangan”. Publica, Volume 5 Nomor 1, Juli 2012.
Daeng Sari dan Dini P. (1996). Metode Mengajar di Ta-man Kanak-Kanak. Jakarta: Departemen Pendidi-kan Nasional.
Departemen Pendidikan Nasional. (2007). Pedoman Pembelajaran Bidang Pengembangan Fisik Motor-ik di Taman Kanak-Kanak. Jakarta: Dirjen Mana-jemen Pendidikan Dasar Dan Menengah.
Depdiknas. (2008). Kurikulum Berbasis Kompetensi, Kurikulum dan Hasil Belajar Pendidikan Anak Usia Dini. Jakarta: Pusat Kurikulum Balitbang.
Depertemen Agama RI. Al-Qur’an dan terjemahannya. Semarang: CV. Asy-Sifa, 2001
Dimyati dan Mudjiono. (1990). Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Depdikbud.Dirjen Dikti proyek pembinaan Tenaga Pendidikan.
Harun Rasyid, Mansur dan Suratno. (2012). Asesmen Perkembangan Anak Usia Dini. Yogyakarta: Gama Media.
Hira Karmachela. ( 2008). Seni Origami. Jakarta: Azka press.
Hurlock,B. Elizabeth (1978). Perkembangan anak. ( Ter-jemahan: Med Meitasari Tjandrasa dan Muchichah Zarkasih). Jilid 1. Jakarta: Erlangga.
Jamaris Martini. (2006). Perkembangan dan Pengem-bangan Anak Usia TK. Jakarta: PT Grasindo.
Kartini, kartono. (1995). Psikologi Anak. Bandung: Mandar Maju.
Maya Hirai. (2010). Melatih Motorik Halus Anak Me-lalui Origami. kawan pustaka.com
Magill, Richard A. (1989).Motorlearning Con Cepts and Application, USA: C Brown Publishers.
Moleong.Lexy J. 2013. Metode Penelitian Kualitatif. Edisi Revisi. Babdubg : PT. Remaja Rosdakarya.
Mulyasa. H.E (2012). Manajemen PAUD. Bandung: PT Remaja Rosdakarya
Poerwanti, Endang & Widodo Nur. (2005). Perkem-bangan Peserta Didik. Malang : Universitas Mu-hammadiyah Malang.
Roestiyah N.K. (1982). Didaktik Metodik. Jakarta: Bumi Aksara.
Slamet Suyanto. (2005). Dasar-Dasar Pendidikan Anak Usia Dini. Jakarta: Hikayat.
Siti Aisyah. (2008). Perkembangan dan Konsep Dasar Pengembangan Anak Usia Dini. Jakarta: Universi-tas Terbuka.
Suharsimi Arikunto. (2006). Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta : Bumi Asara.
Sumantri. (2005). Model Pengembangan keterampilan Motorik Anak Usia Dini. Jakarta: Depdikbut.
Suwarsih Madya.(1984). Pedoman Pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Jakarta: Dir-jenDikti.
Sugiyono, (2007) Memahami Penelitian Kualitatif Ban-dung: Alfabeta,
Published
2020-09-14
Section
Articles