Implikasi Perkembangan Kemampuan Kognitif Anak Melalui Pembelajaran Sains Membuat Pelangi Dalam Gelas Di Tk Aisyiyah Bustanul Athfal I Poso

The Implication Of Development Of Children Cognitive Ability Through Science Learning To Make Rainbow At Kindergarten Of Aisyiyah Bustanul Athfal 1 Poso

  • Medi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Palu
  • Asri Hente Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Palu
  • Arsyad Said Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Palu
Keywords: Perkembangan Kemampuan Kognitif Anak, Pembelajaran Sains

Abstract

Penelitian ini bertujuan, untuk mengetahui perkembangan kemampuan kognitif anak melalui pembelajaran sains membuat pelangi dalam gelas di Taman Kanak-kanak Aisyiyah Bustanul Athfal 1 Poso. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan deskriptif dengan subjek penelitian ini diambil dari kelompok B2 yang berjumlah 12 anak dan 3 orang guru di TK Aisyiyah Bustanul Athfal 1 Poso. Tekhnik pengumpulan data melalui wawancara, observasi dan dokumentasi. Hasil observasi penelitian menunjukkan bahwa guru dan orang tua peserta didik berperan penting dalam perkembangan kemampuan kognitif anak melalui pembelajaran sains membuat pelangi dalam gelas di TK Aisyiyah Bustanul Athfal 1 Poso. Sebelum guru melaksanakan pembelajaran, guru membuat RPPH dan RPPM, menyiapkan alat dan bahan yang digunakan, mengatur posisi anak, memberikan arahan kepada anak, mencontohkan cara mempraktekkan, memberikan kesempatan kepada anak untuk mempraktekkan, memberi support kepada anak, menanyakan respon anak dan mengevaluasikan hasil prakteknya. Penghambat guru dalam pelaksanaan pembelajaran adalah guru dan peniliti kesulitan dalam mendatangkan peserta didik dikarenakan penilitian ini dilaksanakan di masa pandemi Covid-19, penerapan praktek membuat pelangi dalam gelas di TK Aisyiyah Bustanul Athfal 1 Poso hanya melalui video yang akan dikirimkan melalui group untuk anak mengikutinya dirumah. Dengan demikian penerapan pembelajaran ini hanya setiap perminggu 3 kali pertemuan tapi dalam keadaan Video Call antara guru dan peserta didik, kemudian dengan penerapan pembelajaran sains membuat pelangi dalam gelas hanya mempraktekkan dirumah dengan pengawasan orang tua, sehingga orang tua ikut berperan dalam perkembangan kemampuan kognitif anak. Dalam Pengawasan orang tua, orang tua dapat membantu menilai perkembangan anak dalam melakukan praktek tersebut. Dengan bantuan guru dan orang tua peserta didik peniliti dapat menyelesaikan penilitian ini dengan baik dan lancar.

References

Ahmad Susanto (2011). Perkembangan Anak Usia Dini.Jakarta : Kencana.

Departemen Agama. S. (2018) Al-Qur’an dan Terjema-han.Indonesia : Penerbit Forum Pelayan Al-Qur’an (Yayasan Pelayan Al-Qur’an Mulia).

Departemen Pendidikan Nasional, (2007), Kapita Slekta Pembelajaran, Depdiknas, Jakarta. Yulianti, Dwi. (2010). Bermain Sambil Belajar Sains Di Taman Kanak-Kanak. Jakarta: PT Indeks Jakarta.

Kinzie, B., Whittaker, V., dkk. (2014). My teaching partner-math/science pre-kindergarten curricula and teacher supports: Associations with children’s mathematics and science learning. Early Child-hood Research Quarterly, 29, 586-599.

Nova Ardy Miyani (2014), Psikologi Perkembangan Anak Usia Dini, Yogyakarta: Gava Media.

Nusa Putra, (2013) Metode Penelitian Kualitatif Pen-didikan, Jakarta: Rajawali Persada.

Masdul, M. R. (2018). Komunikasi pembelajaran. IQRA Jurnal Ilmu Kependidikan Dan Keislaman, 13(2), 1-9.

Putra, S. R. (2013). Desain belajar mengajar kreatif ber-basis sains.Yogyakarta: Diva Press.

Soeminarti Patmonodewo. 2003. Pendidikan Anak Pra Sekolah (Jakarta: Pt. Rineka Cipta.

Sugiyono (2008), Metode Penelitian Pendidikan Kuanti-tatif dan R&D.Bandung :Alfabeta.

Sutrisno Hadi (2004). Metodologi Research.Yogyakarta : Andi Offiset.

Published
2020-09-14
Section
Articles