Peran Guru dalam Mengembangkan Perilaku Pada Anak Usia Dini di TK
The Role of Teachers in Developing Behavior in Early Childhood in Kindergarten
Abstract
Pengabdian ini bertujuan untuk mendeskripsikan: 1) peran guru dalam mengembangkan perilaku pada anak usia dini di Kelompok B 2) factor penghambat dan pendukung dalam meningkatkan perilaku pada anak usia dini di TK Mutiara Hati. Penelitian ini menggunakan metode pelaksanaan deskriptif. Subjek sasaran dalam penelitian ini pengelola/kepala sekolah TK Mutiara Hati dan pendidik TK Mutiara Hati. Teknik pengumpulan data dalam pengabdian ini dilakukan melalui observasi, wawancara dan dokumentasi. Teknik analisis data menggunakan analisis deskriptif terdiri dari pemeriksaan akan kelengkapan jawaban, dari observasi, wawancara, dan dokumentasi. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa: 1) Secara garis besar peran guru dalam mengembangkan perilaku anak usia dini sudah dilakukan 100% di TK Mutiara Hati, mulai dari perencanaan, pelaksanaan hingga evaluasi dilakukan dengan baik. Perencanaan yang dibuat mengacu pada panduan perilaku anak usia dini dan silabus pada kurikulum. Perencanaan dimulai dari pembuatan perencanaan semester, RPPM, dan RPPH serta setting lingkungan sekolah dengan nuansa yang kental akan perilaku anak. Pelaksanaan dilakukan dengan metode dan teknik pembelajaran yang bervariatif, keterlibatan orang tua, strategi pengembangan perilaku dan diaplikasikan dalam KBM .Sementara evaluasi dalam peran guru dalam mengembangkan periaku dilakukan dengan penilaian, tidak ada penilaian secara khusus tetapi bergabung dalam segala bidang. 2) Factor pendukung dalam peran guru dalam mengembangkan perilaku anak usia dini di TK Terpadu Mutiara Hati meliputi: a) adanya workshop bagi pendidik dalam mengembangkan perilaku anak usia dini, b) adanya papan pembiasaan danĀ papan nasehat tentang perilakuĀ bagi peserta didik dan pendidik, c) Adanya sarana dan prasarana pembelajaran yang memadai. Sementara factor penghambat dalam mengembangkan periaku anak di TK Mutiara Hati meliputi: a) perbedaan pola asuh orang tua pada peserta didik, b) kurangnya kerjasama dari orang tua murid, c) Waktu pembelajaran yang terbatas, d) Perbedaan kemampuan anak dalam mengikuti pembelajaran.
References
DediSupriadi. (1997). Isudan Agenda Pendidikan Tinggi di Indonesia. Bandung: Rosdakarya.
Departemen Pendidikan Nasional. (2004). Pengem-bangan Pendidikan Anak Usia Dini. Jakarta: Ba-dan Penelitian dan Pengembangan Pendidikan.
Departemen Pendidikan Nasional. (2007). Konsep Pengembangan Kurikulum Pendidikan Anak Usia Dini Non Formal. Jakarta: Badan Penelitian dan Pengembangan.
Diana Mutiah. (2010). Psikologi Bermain Anak Usia Dini. Jakarta: Kencana.
Direktorat Pembinaan pendidikan Tenaga Kependidikan dan Ketenagaan Perguruan Tinggi.
Ernawulan Syaodih.(2005). Bimbingan di Taman Kanak-Kanak. Jakarta: Depdiknas.
Martinis Yamin dan Jamilah Sabri Sanan.(2013). Pan-duan PAUD Pendidikan Anak Usia Dini. Ciputat: Gaung Persada Press Group.
Masito dkk.(2005). Pendekatan Belajar Aktif di Taman Kanak-Kanak. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi
Nazir. (1998). Metode Penelitian. Jakarta: Ghalia Indo-nesia.
Nurul Zuriah. (2011). Pendidikan Moral dan Budi Peker-ti dalam Perspektif Perubahan. Jakarta: Bumi-Aksara.
Patmonodewo. (2003). Pendidikan Anak PraSekolah. Jakarta: Rineka Cipta.
Puskur. (2001). Kurikulum Berbasis Kompetensi, Karak-teristik dan Implementasi. Bandung: Rosdakarya.
Sigit Dwi Kusrahmadi, dkk. (2008). Pentingnya Pen-didikan Budi Pekerti Pada Anak Usia Dini. Maka-lah. FIP UNY.
Sjarkawi. (2006). Pembentukan Kepribadian Melalui Peningkatan Pertimbangan Moral. Jakarta: Depdiknas.