https://jurnal.unismuhpalu.ac.id/index.php/SiimoEngineering/issue/feedSiimo Engineering : Journal Teknik Sipil2020-06-27T02:56:16+07:00Arzal M. Zainarzalmzain.ump@gmail.comOpen Journal Systems<p>Siimo Engineering : Jurnal Teknik Sipil diterbitkan oleh Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Palu sejak tahun 2017. Jurnal ini mempublikasikan karya-karya ilmiah yang menyangkut masalah keteknik sipilan. Hingga saat ini jurnal ini terbit setiap semester (Juli dan Desember).</p>https://jurnal.unismuhpalu.ac.id/index.php/SiimoEngineering/article/view/1106Dampak Gempa Bumi terhadap Jaringan Pipa PDAM Donggala di Kelurahan Tanamodindi Kota Palu2020-06-27T02:56:15+07:00Tri Yanti Anasiruachal1808@gmail.comSuratnan Tahirachal1808@gmail.comAnawardiayah Anawardiayahachal1808@gmail.com<p><em>Pada tanggal 28 September 2018 hari Jumat, pukul 18.02.44 WITA telah terjadi gempa bumi dengan kekuatan 7,4 </em><em>skala Ricther </em><em>mengguncang wilayah Kota Palu, Sigi, Donggala, dan Parigi Moutong Sulawesi Tengah. Berdasarkan pengamatan di Kelurahan Tanamodindi pasca gempa bumi </em><em>kondisi </em><em>masyarakat mengalami kesulitan mendapatkan air bersih. Tujuan </em><em>dari </em><em>penelitian ini adalah untuk mengetahui persentase kerusakan jaringan pipa PDAM </em><em>Donggala yang ada</em><em> di Kelurahan Tanamodindi akibat gempa bumi. </em><em>Penelitian dilakukan dengan metode kualitatif</em><em>. Hasil Penelitian ini adalah </em><em>adanya kerusakan pada jaringan pipa PDAM </em><em>Donggala</em><em> seperti pipa patah dan bocor mencapai 270 meter yang terdiri dari 102 meter pipa Ø 2 inci, 6 meter pipa Ø 3 inci, 60 meter pipa Ø</em><em> </em><em>4 inci, 72 meter pipa Ø 6 inci, 12 meter pipa Ø</em><em> </em><em>10 inci, dan 18 meter pipa Ø12 inci dari total panjang pipa 28.079 meter yang melayani kelurahan Tanamodindi d</em><em>engan </em><em>persentase kerusakan pipa yaitu sebesar 0,962%.</em></p>2020-06-27T02:56:15+07:00Copyright (c) 2020 Siimo Engineering : Journal Teknik Sipilhttps://jurnal.unismuhpalu.ac.id/index.php/SiimoEngineering/article/view/1107Perencanaan Campuran Latasir (Sand Sheet) Menggunakan Pasir dan Abu Batu Ex. PT. Dwi Permata Kuarry2020-06-27T02:56:16+07:00Suratnan Tahirachal1808@gmail.comHaris Harisachal1808@gmail.comSulfiati Sulfiatiachal1808@gmail.com<p><em>Pembangunan jalan raya akan memperlancar arus lalulintas serta memperlancar hubungan antar wilayah daerah terpencil dan wilayah perkotaan. Jalan raya sebagai penghubung darat menuntut adanya kondisi jalan yang baik, sehingga dicari alternatif campuran beraspal yang murah dan terjangkau. Campuran Latasir dengan pasir dan abu batu, yang mana kombinasi penggunaan pasir dan abu batu dapat berfungsi sebagai bahan pengisi filler pada campuran yang diharapkan dapat memperoleh fleksibilitas dan stabilitas campuran yang optimal. Untuk itu karakteristik agregat dan komposisi campuran harus memenuhi spesifikasi. Penelitian ini menggunakan metode coba–coba yaitu membuat beberapa benda uji yang dijadikan sampel. Metode penelitian yang dilakukan yaitu pengujian agregat (Pasir abu batu dan abu batu yang berasal dari PT. Dwi Permata Kuarry), pembuatan benda uji pada campuran aspal dengan variasi kadar aspal yaitu 5.0%, 5.5%, 6.0%, 6.5% dan 7.0%. Hasil yang diperoleh dari analisa saringan agregat halus untuk komposisi campuran Latasir yaitu Pasir abu batu = 89,5% dan Filler abu batu = 10,5%. Pada hasil pengujian Marshall Campuran Latasir antara Pasir abu batu dan abu batu, nilai VIM 6,63 % dan VFA (Void Filled with Asphalt) = 15,96 % serta mempunyai nilai stabilitas campuran yaitu sebesar 1023,4 kg, dalam rentang variasi aspal 5,0 -7,0% dengan KAO 6,23 %.</em><em></em></p>2020-06-27T02:56:16+07:00Copyright (c) 2020 Siimo Engineering : Journal Teknik Sipilhttps://jurnal.unismuhpalu.ac.id/index.php/SiimoEngineering/article/view/1108Analisis Pelaksanaan Operasi Pemeliharaan (OP) Daerah Irigasi Wuno Terhadap Tingkat Pendapatan Petani Sawah Desa Sidera Kecamatan Sigi Biromaru Kabupaten Sigi2020-06-27T02:56:16+07:00Sulfiati Sulfiatiachal1808@gmail.comSuratnan Tahirachal1808@gmail.com<em>This study aims to evaluate the implementation of the regional irrigation of Wuno to increase the rice farmers income in Sidera Village in Biromaru Sigi District. The research is categorised as a survey study with explanatory method. There are 30 samples (14 %) out of the 210 of total population in 7 group of farmers. Elements are used to evaluate is supported by maintenance operation with Product Exhaustion Theorem method, and revenue. The results show that 1) Discharge of water needed to sustain the agricultural production in Sidera village with water calculation value is equal to 13,746,967 liters/seconds/paddy farmers. The large amount of discharge required by each rice farmers to irrigate their land can not be fulfilled simultaneously. Therefore, the distribution of water should be held by rotation. 2) The allocation of funds for maintenance operation in Wuno irrigation shows a critical role to improve the rice production in Sidera village in Sigi Biromaru district. Although, the implementation requires considerable cost which is about Rp. 156,230,000,-. It includes roughly 67,50 % for operating costs and 32,5 % for maintenance costs. A substantial amount is covered only 1.34 % by P3A contribution. It means that the rest of 98,66 % must be available each year for the allocation of maintenance operation of Wuno irrigation, 3) the impact of irrigation on agricultural production of rice farmers in Sidera village will increase the rice production. In this case, the condition of Wuno irrigation were properly maintained to provide adequate water supply for the needs of paddy rice field. The high production will also affect the level ofrice farmers income, even their spending for fertilizers, liquid medicines, and labor are also increase. 4) From the average land area of 0.86 hectares, the rice farmers earn an average revenue of Rp. 9,411,066.67,-. The average is categorised as gross profit before deducting all of its total expenses. This result is obtained by adding of the variable costs and the cost of cash. So, water rent roughly Rp 5.075.166,67,- after deducting all the costs. The results of the study stated that the implementation of the Wuno regional irrigation has positive effect for increasing the income of rice farmers in Sidera village. This study also suggest that the implementation needs policy intervention to optimize the contribution of the Wuno irrigation area with the aim to increase and sustain the production as well as the income of rice farmers in Sidera village</em>2020-06-27T02:56:16+07:00Copyright (c) 2020 Siimo Engineering : Journal Teknik Sipilhttps://jurnal.unismuhpalu.ac.id/index.php/SiimoEngineering/article/view/1109Studi Pemanfaatan Limbah Kulit Kerang Sebagai Agregat Kasar Pada Beton Normal2020-06-27T02:56:16+07:00Sudirman Latjemmaachal1808@gmail.comSuratnan Tahirachal1808@gmail.comHaris Harisachal1808@gmail.com<em>Beton adalah bahan bangunan yang telah lama dikenal di Indonesia. Saat ini berbagai cara serta penelitian dilakukan dan terus dikembangkan dengan tujuan meningkatkan kekuatan beton, salah satunya pada material pembentuk beton itu sendiri. Hal ini dilakukan dengan cara mensubtitusikan bahan-bahan pengganti, baik sebagai agregat kasar, agregat halus, semen dan juga bahan tambahan untuk meningkatkan daya rekat dari bahan pengikat dalam beton. Bahan yang digunakan sebagai bahan pengganti tersebut difokuskan dengan memanfaatkan material limbah. Adapun penelitian kali ini bertujuan untuk memanfaatkan limbah kulit kerang sebagai agregat kasar pada campuran beton normal. untuk mengetahui bagaimana pengaruh penggunaan limbah kulit kerang terhadap kuat tekan beton dan untuk mengetahui persentase pengganti/subtitusi limbah kulit kerang agar diperoleh kuat tekan beton optimum. Dalam penelitian ini menggunakan bahan-bahan untuk campuran beton normal yang terdiri dari air , semen, dan agregat kasar. air yang digunakan untuk mencampur beton diambil dari saluran PDAM. Untuk perekat hidrolik digunakan semen Portland tipe I berdasarkan SNI 15-2049-2000. Untuk men subtitusikan limbah kulit kerang pada agregat kasar. Hasil penelitian menunjukan bahwa komposisi campuran yang menggunakan agregat kasar kulit kerang menghasilkan kuat tekan beton yang bervariasi, pada umur 28 hari campuran beton yang menggunakan 10% kulit kerang mengalami penurunan kuat tekan hingga 20,87 Mpa dari campuran beton normal yang kuat tekannya mencapai 27,72 MPa. Dengan komposisi masing-masing agregat pada umur 7 dan 28 hari diperoleh kuat tekan beton yang dibuat menggunakan agregat kasar berupa 0% kulit kerang atau beton normal sebesar 30.08 Mpa dan 42.65 Mpa, campuran 5% kulit kerang sebesar 25.92 MPa dan 33.18 Mpa, campura 10% kulit kerang sebesar 24.28 MPa dan 32.11 MPa, campuran 15% kulit kerang sebesar 23.02 Mpa dan 34,92 MPa.</em>2020-06-27T02:56:16+07:00Copyright (c) 2020 Siimo Engineering : Journal Teknik Sipilhttps://jurnal.unismuhpalu.ac.id/index.php/SiimoEngineering/article/view/1110Studi Eksperimental Kuat Tekan Beton Dengan Mensubtitusikan Limbah Batu Bata Pada Semen2020-06-27T02:56:16+07:00Haris M Harisachal1808@gmail.comSuratnan Tahirachal1808@gmail.com<p><em>Disetiap pembangunan yang menggunakan bahan batu bata dalam kegiatan konstruksi biasanya meninggalkan sisa-sisa dari potongan batu bata, sehingga bahan tersebut hanya menjadi limbah di lokasi pekerjaan dan terkadang hanya dijadikan untuk bahan timbunan. oleh kerena itu penulis memperhatikan peluang untuk melakukan eksperimen terhadap limbah batu bata agar bisa dijadikan bahan pengganti semen. </em><em>Untuk mengetahui pengaruh pengganti/subtitusi serbuk limbah batu bata pada semen terhadap kuat tekan beton dan Untuk mengetahui persentase pengganti/subtitusi serbuk limbah batu bata agar diperoleh kuat tekan beton optimum. Dalam penelitian ini menggunakan bahan-bahan untuk campuran beton normal yang terdiri dari air</em></p><p><em> , semen, dan agregat kasar. air yang digunakan untuk mencampur beton diambil dari saluran PDAM. Untuk perekat hidrolik digunakan semen Portland tipe I berdasarkan SNI 15-2049-2000. Untuk mengsubtitusikan serbuk limbah batu bata pada semen Portland</em><em>. Hasil penelitian menunjukan bahwa pada hubungan persentase campuran serbuk batu bata terhadap nilai kuat tekan pada penganti/subtitusi serbuk limbah batu bata 25% mencapai kuat tekan beton terendah yakni mengalami penurunan 19,55 MPa dari beton normal yang kuat tekannya mencapai 26,27 MPa atau mengalami penurunan 25,59%. Penelitian menunjukan bahwa semakin banyak serbuk limbah batu bata yang digunakan sebagai pengganti semen terhadap campuran beton, maka semakin menurun nilai kuat tekannya. Dari hasil tersebut juga menunjukan bahwa punurunan pada kuat tekan beton sudah terlihat pada campuran serbuk limbah batu bata 5% dengan nilai kuat tekan 24,61 MPa dan 21,71 MPa untuk hasil campuran serbuk limbah batu bata 15%. Adapun massa yang diperoleh dari penelitian ini pada komposisi yang digunakan mengalami penurunan massa, artinya semakin besar kandungan serbuk limbah batu bata maka semakin ringan beton tersebut. Namun pada komposisi 15% mengalami peningkatan massa dengan nilai 8062,2 gram sedangkan massa dikomposisi 5% dan 25% turun, yakni dengan nilai 8010,5 gram untuk komposisi 5% dan 7788,3 gram untuk komposisi 25%.</em></p>2020-06-27T02:56:16+07:00Copyright (c) 2020 Siimo Engineering : Journal Teknik Sipil