Peningkatan Kualitas Batako dengan Penambahan Abu Sekam Padi
Abstract
Peningkatan daya saing produk bagi pengrajin batako terkendala kurangnya pemahaman terhadap TTG serta bahan baku batako yang berkualitas. Mallisa (2011) melakukan penelitian pada beberapa industri kecil batako di Kota Palu dan menyimpulkan bahwa di samping jumlah semen yang digunakan, banyaknya agregat kasar dalam campuran sangat mempengaruhi nilai kuat tekan batako. Putra (2016) meneliti pengaruh penambahan abu sekam padi sebagai pengganti sebagian tanah liat terhadap kuat tekan batu bata merah dan menyimpulkan bahwa untuk memperoleh nilai penyerapan air minimum diperoleh pada proporsi campuran abu sekam 10% yaitu sebesar 19,73%. Untuk kerapatan batu bata merah minimum diperoleh pada proporsi campuran 10% yaitu sebesar 0,888 kg/cm3. Sedangkan kuat tekan optimum batu bata merah diperoleh pada proporsi campuran 10% yaitu sebesar 54,64 kg/cm2. Penelitian ini bertujuan mencari formulasi abu sekam padi ideal dalam campuran batako, serta berapa besar dampak penambahan abu sekam padi ke dalam campuran batako. Persentase tambahan abu sekam digunakan dalam penelitian ini : 0%, 1%, 2%, 3% dan 4% dari berat campuran adukan batako. Hasil penelitian diperoleh data komposisi abu sekam padi yang ideal digunakan sebanyak 2% dengan kuat tekan maksimum diperoleh sebesar 113,60 kg/cm2. Dampak dari penambahan abu sekam yaitu adanya peningkatan kekuatan batako menerima beban maksimum sebesar 355 KN.References
Notoatmodjo, S., 2010. Metodologi Penelitian. Rineka Cipta, Jakarta.
Mei, Indra, dkk., 2013, Pengaruh Penambahan Abu Sekam Padi Terhadap Kekuatan Tekan dan Porositas Genteng Tanah Liat Kabupaten Pringsewu, Volume I Jurnal FEMA, Lampung.
Murdock, L. J., Brook, K.M., 1986, Bahan dan Praktek Beton. Jakarta
Tjokrodimulyo, Kardiyono, 2004, Buku Ajar Teknologi Beton. Yogyakarta.