https://jurnal.unismuhpalu.ac.id/index.php/MPPKI/issue/feed Media Publikasi Promosi Kesehatan Indonesia (MPPKI) 2024-05-16T10:06:00+07:00 Dr. Ahmad Yani, S.K.M.,M.Kes ahmadyani@unismuhpalu.ac.id Open Journal Systems Media Publikasi Promosi Kesehatan Indonesia (MPPKI) https://jurnal.unismuhpalu.ac.id/index.php/MPPKI/article/view/5120 Pengaruh Latihan Pernapasan terhadap Pasien Coronary Artery Bypass Graft (CABG): Literature Review 2024-05-02T09:35:33+07:00 Martha Octaria marthaoctaria8078@gmail.com Ni Luh Widani widani24@gmail.com <p><strong>Latar Belakang:</strong>Tindakan CABG mempengaruhi psikologis dan fisiologis tubuh pasien serta dapat menyebabkan berbagai komplikasi pasca operasi. Salah satu manajemen keperawatan pasca operasi jantung yaitu melakukan program latihan rehabilitasi jantung. Intervensi yang di lakukan pada rehabilitasi jantung fase I salah satunya adalah latihan pernapasan.</p> <p><strong>Tujuan: </strong>Tujuan kajian literatur ini, diharapkan kita dapat mengidentifikasi pengaruh latihan pernapasan terhadap pasien CABG.</p> <p><strong>Metode: </strong>Kajian Literatur ini menggunakan basis data: Database yang digunakan dalam penelitian ini yaitu seperti <em>Google Schoolar</em>, MEDLINE, Proquest, <em>Science Direct</em> dan <em>Academic Journal</em>. Artikel dipilih berdasarkan abstrak serta teks lengkap yang sesuai dengan kriteria inklusi dan ekskusi. Artikel disusun menggunakan panduan <em>Preferred Reporting Items for Systematic review and Meta Analysis</em> (PRISMA) dan <em>Population, Intervention, Comparators, Outcomes, Time</em> (PICOT). <em>&nbsp;</em>Artikel dikritisi menggunakan <em>Joanna Briggs Institute (JBI) Critical Appraisal Checklist for Randomized Controlled Trials</em>.</p> <p><strong>Hasil: </strong>Hasil telaah dari keseluruhan artikel yang telah dikaji terdapat pengaruh latihan pernapasan terhadap pasien CABG yaitu dari aspek psikologis yaitu dapat menurunkan kecemasan dan depresi dan aspek fisiologis yaitu dapat menstabilkan <em>heart rate</em>, nenurunkan nyeri dan penanda inflamasi.</p> <p><strong>Kesimpulan: </strong>Berbagai jenis latihan pernapasan yang dapat digunakan dalam fase I rehabilitasi pasien jantung yaitu Latihan relaksasi pernapasan dalam lambat (<em>Slow Deep Breathing Relaxation Exercise/</em> SDBRE), Latihan pernapasan yoga dan teknik pernafasan dengan terapi biofeedback <em>Heart Rate Variability</em> (HRV) guna menunjang proses kesembuhan pasien dengan CABG.</p> 2024-05-01T00:00:00+07:00 Copyright (c) 2024 Martha Octaria, Ni Luh Widani https://jurnal.unismuhpalu.ac.id/index.php/MPPKI/article/view/4953 Gambaran Sanitasi Kapal di Pelabuhan Indonesia: Literature Review 2024-05-02T09:35:33+07:00 Adeline Alya Ramadhani adeline.alya.ramadhani-2020@fkm.unair.ac.id Kusuma S. Lestari kusumalestari@fkm.unair.ac.id <p><strong>Latar belakang:</strong> Sanitasi kapal merupakan salah satu upaya untuk mengurangi faktor risiko lingkungan dalam pemutusan rantai penularan penyakit guna memelihara dan meningkatkan derajat kesehatan. Sanitasi kapal yang tidak memenuhi standar akan berdampak pada permasalahan kesehatan baik kepada penumpang maupun ABK. Upaya sanitasi kapal berlaku untuk semua jenis kapal baik kapal pengangkut barang maupun penumpang untuk didapatkannya sertifikat sanitasi guna memeperoleh Surat Izin Kesehatan Berlayar (SIKB)</p> <p><strong>Tujuan: </strong>Untuk memberikan informasi terkait gambaran sanitasi kapal yang bersandar di pelabuhan di Indonesia sesuai dengan <em>health regulation</em> yang berlaku dalam rangka upaya meningkatkan derajat kesehatan.</p> <p><strong>Metode:</strong> Penelitian ini menggunakan metode prisma untuk pencarian kajian yang berhubungan dengan topik pembahasan. Kriteria kajian yang di-<em>review </em>adalah jurnal yang dipublikasi dalam rentang waktu 5 tahun terakhir (2018-2023).</p> <p><strong>Hasil:</strong> Pada kapal, penilaian sanitasi dilakukan di beberapa ruangan seperti dapur, gudang, ruang tidur, air minum, limbah cair, air <em>ballast,</em> hingga keberadaan vektor. Berdasarkan 13 artikel yang ditelaah, diketahui bahwa belum seluruh kapal yang berlabuh di pelabuhan Indonesia telah memenuhi syarat sanitasi. Sebagian besar telah memenuhi syarat sanitasi sesuai dengan Permenkes Nomor 40 Tahun 2015. Beberapa di antaranya belum memenuhi karena kurang terpenuhinya syarat sanitasi di beberapa ruangan dalam kapal. Khususnya pada variabel pengelolaan limbah dan sampah. Sehingga, perlu dilakukan perbaikan sanitasi dan sosialisasi kepada ABK untuk menambah pengetahuan terkait <em>hygiene</em> dan sanitasi kapal yang berhubungan dengan dampak kesehatan yang diakibatkan.</p> <p><strong>Kesimpulan: </strong>Perlu dilakukan evaluasi penerapan sanitasi yang baik untuk alat transportasi kapal laut. Petugas pelabuhan diharapkan mampu melakukan perbaikan sanitasi dan lebih ketat dalam mengatur ketertiban penumpang dalam kapal untuk kepentingan dan kenyamanan bersama. Kondisi sanitasi kapal yang baik akan mendapat Sertifikat Bebas Tindakan Penyehatan Kapal (<em>Ship Sanitation Control Exemption Certificate/SSCEC</em>), dan jika kondisi sanitasi kurang maka akan mendapatkan Sertifikat Penyehatan Kapal (<em>Ship Sanitation Control Certificate/SSCC</em>).</p> 2024-05-01T00:00:00+07:00 Copyright (c) 2024 Adeline Alya Ramadhani https://jurnal.unismuhpalu.ac.id/index.php/MPPKI/article/view/4974 Dampak Penggunaan Metode Komunikasi ISBAR terhadap Pelaksanaan Keselamatan Pasien di Rumah Sakit: Literature Review 2024-05-02T09:35:33+07:00 Sabrina Tria Damayanti sabrina.tria.damayanti-2020@fkm.unair.ac.id Inge Dhamanti inge-d@fkm.unair.ac.id <p><strong>Latar belakang:</strong> Komunikasi yang tidak memadai merupakan faktor utama yang berkontribusi pada kejadian yang tidak diinginkan, termasuk kejadian sentinel yang menyebabkan bahaya atau kematian bagi pasien. ISBAR (<em>Introduction, Situation, Baground, Assesment, Recommendation</em>) adalah salah satu metode komunikasi yang efektif dalam pelaksanaan keselamatan pasien.</p> <p><strong>Tujuan: </strong>Mengidentifikasi dampak penggunaan metode komunikasi ISBAR terhadap pelaksanaan pasien di rumah sakit.</p> <p><strong>Metode:</strong> Pelurusuran artikel melalui 3 database yaitu PubMed, ScienceDirect, dan Google Scholar dengan kata kunci “<em>ISBAR</em>” AND “<em>patient</em> <em>safety</em>” AND “<em>hospital</em>”. Total temuan artikel adalah sebanyak 239 artikel dengan 8 artikel memenuhi kriteria inklusi. Adapun kriteria inkulusi dalam penelitian ini yaitu batasan publikasi pada tahun 2019-2023, artikel berbentuk <em>open access, original article</em>, dan <em>full text</em>. <strong>&nbsp;</strong></p> <p><strong>Hasil:</strong> Studi kajian pada lokasi penelitian rumah sakit di 8 negara menunjukkan adanya dampak penggunaan metode komunikasi ISBAR terhadap pelaksanaan keselamatan pasien. ISBAR berdampak terhadap peningkatan komunikasi spesifik dan efektif serta kerja sama antar tim profesi. Meskipun ditemukan beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam penerapan ISBAR, tetapi pelaksanaan komunikasi ISBAR terbukti efektif pada pelaksanaan keselamatan pasien di rumah sakit.&nbsp;</p> <p><strong>Kesimpulan: </strong>Terdapat beberapa komponen yang berdampak terhadap penerapan ISBAR di rumah sakit seperti meminimalkan terjadinya miskomunikasi dan kesalahpahaman antar perawat serta adanya peningkatan dalam iklim keselamatan pasien, kepuasan kerja, persepsi manajemen, dan kondisi kerja. Diperlukan adanya pelatihan dan praktik metode komunikasi ISBAR secara efektif dan keberlanjutan untuk mendukung keberhasilan komunikasi yang terstruktur, efektif, dan efisien dalam pelaksanaan keselamatan pasien.</p> 2024-05-01T00:00:00+07:00 Copyright (c) 2024 Sabrina Tria Damayanti https://jurnal.unismuhpalu.ac.id/index.php/MPPKI/article/view/4988 Gaya Kepemimpinan Spiritualitas Kepala Ruang terhadap Kinerja Perawat Pelaksana: Literature Review 2024-05-02T09:35:33+07:00 Theresia Lesomar theresiafsgm@gmail.com Asnet Leo Bunga Asnetleobunga@gmail.com <p><strong>Latar belakang:</strong> Gaya kepemimpinan akan menunjukkan bagaimana seorang manajer dapat mempengaruhi pandangan dan keyakinan para staf dengan membimbing dan mendorong mereka untuk mencapai tujuan organisasi. Kepemimpinan spiritualitas adalah suatu paradigma baru untuk transformasi dan pertumbuhan organisasi yang berbasis visi, harapan, dan cinta altruistik.</p> <p><strong>Tujuan:</strong> Untuk mendeskripsi dan menganalisa pengaruh pelatihan gaya kepemimpinan spritualitas kepala ruang terhadap kinerja staf pelaksana.</p> <p><strong>Metode Penelitian: </strong>Studi <em>literature review</em>, dengan menggunakan database dari <em>Google Scholar, Pubmed, dan ProQuest </em>yang menggunakan kata kunci “gaya kepemimpinan” dan “kinerja perawat“.</p> <p><strong>Hasil:</strong> Kepemimpinan spiritual meningkatkan kinerja perawat pelaksana; meningkatkan reputasi staf di tempat kerja; meningkatkan keterikatan di tempat kerja; meningkatkan kepatuhan dalam melakukan asesmen keperawatan; meningkatkan kualitas pelayanan kepada pasien; meningkatkan motivasi kerja perawat di tempat kerja; mengurangi kelelahan emosional, <em>burount, </em>dan niat berpindah.</p> <p><strong>Kesimpulan:</strong> Pelatihan gaya kepemimpinan spiritualitas yang diberikan kepada kepala ruang dapat meningkatkan nilai kepedulian pimpinan terhadap staf mereka, mencintai orang lain seperti diri sendiri, melayani orang lain dengan mengutamakan kepentingan orang lain daripada kepentingan diri sendiri, loyalitas, dan berfokus pada motivasi untuk menolong sesama dan melakukan sesuatu tanpa pamrih sehingga kinerja perawat pelaksana dan kualitas pelayanan kepada pasien dapat terus ditingkatkan.</p> 2024-05-01T00:00:00+07:00 Copyright (c) 2024 Theresia Lesomar https://jurnal.unismuhpalu.ac.id/index.php/MPPKI/article/view/4995 Terapi Non Farmakologi dalam Pengendalian Tekanan Darah pada Pasien Hipertensi: Literature Review 2024-05-02T09:35:33+07:00 Adriani Salangka salangkasicha2719@gmail.com Anshar Rante anchamkes@gmail.com Djusmadi Rasyid djusmadi406@gmail.com <p><strong>Latar belakang:</strong> Hipertensi juga dikenal sebagai tekanan darah tinggi yaitu kondisi umum dimana tekanan dalam darah meningkat di atas normal 140/90 mmHg. Hal ini menyebabkan jantung bekerja harus lebih cepat dari biasanya untuk memompa darah melalui pembuluh darah.</p> <p><strong>Tujuan: </strong>Mendapatkan gambaran dalam pemberian terapi non farmakologi terhaadap penhemdalian tekanan darah pada hipertensi</p> <table> <tbody> <tr> <td width="685"> <p><strong>KKata Kunci:</strong> Terapi Non Farmakologi; Hipertensi</p> <p>&nbsp;</p> </td> </tr> <tr> <td width="685"> <p><strong>&nbsp;</strong></p> </td> </tr> <tr> <td width="685"> <p><strong><em>Abstract</em></strong></p> <p><strong><em>In</em></strong><strong><em>in</em></strong><strong><em>troduction:</em></strong><em> Hypertension also known as high blood pressure is a common condition where the pressure in the blood rises above the normal 140/90 mmHg. This causes the heart to work faster than usual to pump blood through the blood vessels.</em></p> <p><strong><em>Objective:</em></strong> <em>T</em><em>o get an overview of the provision of non-pharmacological therapy to control blood pressure in hypertension.</em></p> <p><strong><em>M</em></strong><strong><em>M</em></strong><strong><em>ethod:</em></strong><em> Literature Review, the data source for the database is google scholar with the relevance of 2018-2023 in accordance with the subject of writing published in Indonesian and English. Strategy method used to search for articles using the PICO framework with keywords that match the subject related to the analysis of non-pharmacological therapy in controlling blood pressure in hypertensive patients. Articles were selected according to the title, reviewing the abstract or full text according to the comparative approach before being included in the review and conducted a review.</em></p> <p><strong><em>R</em></strong><strong><em>esult:</em></strong><em> from the five journals, it was found that there was a decrease in blood pressure after the administration of non-pharmacological therapy.</em></p> <p><strong><em>C</em></strong><strong><em>onclusion:</em></strong><em> from the findings of the analysis using data from several articles that non-pharmacological treatment of back massage therapy, warm water foot soak therapy, carrot juice administration, young coconut water administration and bay leaf decoction water administration are effective in controlling blood pressure for hypertensive patients.</em></p> <p><em>&nbsp;</em></p> <p><em>&nbsp;</em></p> </td> </tr> <tr> <td width="685"> <p><strong><em>K</em></strong><strong><em>&nbsp;&nbsp; K</em></strong><strong><em>eywords:</em></strong><em> Non-pharmacological </em><em>T</em><em>herapy</em><em>;</em> <em>H</em><em>ypertension</em></p> <p><em>&nbsp;</em></p> </td> </tr> <tr> <td width="685"> <p><strong><em>&nbsp;</em></strong></p> </td> </tr> </tbody> </table> <p><strong>Metode:</strong> <em>Literature Review</em>, sumber data untuk database yaitu <em>google scholar&nbsp; </em>dengan relevansi tahun 2018-2023 yang sesuai dengan subjek penulisan yang di terbitkan dalam Bahasa Indonesia dan Bahasa inggris. Metode Strategi yang digunkan untuk mencari artikel menggunakan PICO <em>framework</em> dengan kata kunci yang sesuai dengan subjek terkait analisis terapi non farmakologi dalam pengendalian tekanan darah pada pasien hipertensi. Artikel dipilih sesuai judul, peninjauan pada abstrak atau teks lengkap sesuai dengan pendekatan komperatif sebelum dimasukkan dalam ulasan dan dilakukan review. analisis dengan menggunakan data dari beberapa artikel yang bahwa pengobatan&nbsp; non farmakologi terapi pijat punggung, terapi rendam kaki air</p> <p><strong>Hasil:</strong> Dari kelima jurnal didapatkan bahwa adanya penurunan tekanan darah setelah pemberian terapi non farmakologi.</p> <p><strong>Kesimpulan: </strong>Dari temuan hangat, pemberian jus wortel, pemberian air kelapa muda dan pemberian air rebusan daun salam efektir dalam pengendalian tekanan darah untuk pasien hipertensi</p> 2024-05-01T00:00:00+07:00 Copyright (c) 2024 Anshar Rante, Dr.Djusmadi Rasyid, S.ST.,M.Kes https://jurnal.unismuhpalu.ac.id/index.php/MPPKI/article/view/5018 Peran Social Support dalam Strategi Coping Penderita TBC Paru: Literature Review 2024-05-02T09:35:33+07:00 Lina Handayani lina.handayani@ikm.uad.ac.id Aufatcha Ayutya Suryana aufatcha2100029101@webmail.uad.ac.id <p><strong>Latar belakang:</strong> Penyakit TBC merupakan penyakit menular dan menyebabkan kematian nomor dua di seluruh dunia setelah Covid-19 (diatas HIV dan AIDS). Penyakit TBC paru ini merupakan penyakit yang berdampak pada kesehatan fisik dan kondisi psikis serta sosial penderita. Psikologi penderita TB sangat dipengaruhi oleh dukungan keluarga atau social support, bagaimana penderita mampu melakukan coping yang adaptif atau maladaptif.</p> <p><strong>Tujuan: </strong>Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui peran <em>social support</em> dalam strategi <em>coping </em>penderita TBC Paru</p> <p><strong>Metode:</strong> Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan <em>literature review</em> dari jurnal nasional dan jurnal internasional yang diterbitkan 10 tahun terakhir yaitu sejak tahun 2013 hingga tahun 2023 melalui <em>database google schoolar</em>. Tinjauan sistemastis, dengan pedoman <em>Preferred Reporting Items for Systematic reviews and Meta-Analyse</em>s (PRISMA).</p> <p><strong>Hasil:</strong> Setelah dilakukan analisis dan dilakukan <em>review</em> pada hasil penelusuran artikel didapatkan 10 artikel yang relevan dengan topik pembahasan yaitu terkait dengan pengaruh peran <em>social support</em> dalam strategi <em>coping</em> penderita TBC paru. Sebagian besar artikel yang ditemukan&nbsp; terdapat pengaruh dukungan sosial terhadap pengobatan penderita TB.</p> <p><strong>Kesimpulan: </strong>Dukungan sosial baik dari keluarga, teman atau komunitas dapat meningkatkan kualitas hidup penderita TB.</p> 2024-05-01T00:00:00+07:00 Copyright (c) 2024 Aufatcha Ayutya Suryana, Lina Handayani https://jurnal.unismuhpalu.ac.id/index.php/MPPKI/article/view/4935 Intervensi Pengurangan Polusi Udara dari Sumber Bergerak dan Tidak Bergerak Berbagai Negara di Dunia : Systematic Review 2024-05-02T09:35:34+07:00 Relita Maizara relitamaizara97@gmail.com Zakianis zakianis@ui.ac.id Chairunnisa Athena Pelawi nisathena@gmail.com <p><strong>Latar belakang: </strong>Polusi udara menyebabkan 7 juta kematian dini penduduk tiap tahunnya, 4,2 juta kematian disebabkan oleh polusi udara di luar ruangan. Penanggulangan polusi udara telah dilakukan untuk polusi udara yang bersumber dari sumber bergerak dan tidak bergerak. Namun, diperlukan upaya yang lebih efektif untuk mengurangi polusi udara.</p> <p><strong>Tujuan: </strong>Mengetahui upaya intervensi yang dilakukan negara-negara di dunia untuk mengurangi polusi udara.</p> <p><strong>Metode: </strong>Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah <em>systematic Review </em>melalui penelusuran <em>database </em>Pubmed, ScienceDirect, dan Scopus. Kriteria inklusi yaitu artikel yang diterbitkan antara tahun 2013-2023, tersedia dalam bentuk <em>full text</em>, serta tersedia dalam Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris. Kriteria ekslusi yaitu artikel yang termasuk buku atau dokumen, hasil dari meta analisis, <em>review</em>, dan <em>systematicreview</em>.</p> <p><strong>Hasil: </strong>Setelah dilakukan penyaringan sesuai kriteria, 24 artikel diperoleh untuk dianalisis. Intervensi terhadap penanggulangan polusi udara dari sumber bergerak adalah skema kendaraan ganjil-genap (pengurangan konsentrasi PM2.5 yaitu 2%- 44%, pengurangan konsentrasi PM10 yaitu 5% - 49%), penggunaan Filter karbon aktif baru (NO2 kendaraan menurun sebesar 87%), pelaksanaan proyek kereta metro (total emisi yang dihemat meningkat 5 kali lipat), penerapan <em>low emission zone </em>(mengurangi konsentrasi NO2 13.4%), dan sistem energi terbarukan dan program subsidi (mengurangi emisi karbon). Upaya bagisumber tidak bergerak yaitu penggunaan LNG (<em>liquid natural gas</em>) dan insentif bagi industri yang menggunakan LNG (reduksi emisi CO2 naik dari 15% ke 26 %).</p> <p><strong>Kesimpulan: </strong>Berbagai intervensi untuk mengurangi polusi udara telah dilakukan dan efektif untuk mengurangi polusi udara.</p> 2024-05-01T00:00:00+07:00 Copyright (c) 2024 Relita Maizara, Zakianis, Chairunnisa Athena Pelawi https://jurnal.unismuhpalu.ac.id/index.php/MPPKI/article/view/5067 Persepsi Perawat Pelaksana Terkait Budaya Adil dengan Perspektif Leininger dalam Pelaporan Insiden: Literature Review 2024-05-02T09:35:34+07:00 Raun Sinaga raunsinaga@gmail.com Indriati Kusumaningsih indriati@stik-sintcarolus.ac.id <p><strong>Latar Belakang:</strong> Keselamatan pasien merupakan komponen penting dalam pelayanan kesehatan, dan budaya adil di rumah sakit berperan penting dalam mendukung pelaporan insiden keselamatan pasien.</p> <p><strong>Tujuan:</strong> Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi persepsi perawat terhadap budaya adil dan dampaknya terhadap pelaporan insiden keselamatan pasien di rumah sakit.</p> <p><strong>Metode:</strong> Penelitian ini menggunakan PRISMA yang mengambil data dari <em>ProQuest, Gale Journal, Sage Journal,</em> dan <em>Science Direct </em>dengan kata kunci: budaya adil; pelaporan insiden; persepsi perawat. Dari hasil pencarian tersebut didapatkan 700 kemudian dilakukan <em>screening,</em> didapatkan 12 jurnal yang sesuai dengan kriteria inklusi PICOT, masalah dan tujuan penelitian.</p> <p><strong>Hasil:</strong> Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat 3 aspek terkait pelaporan insiden; aspek perawat terakit budaya pelaporan, aspek manajemen terakit budaya pelaporan dan aspek budaya adil.</p> <p><strong>Kesimpulan:</strong> Penelitian ini menemukan bahwa budaya adil dan pemberdayaan memiliki pengaruh yang signifikan terhadap tingkat pelaporan insiden keselamatan pasien. Faktor-faktor seperti komunikasi terbuka, ruang untuk emosi, dan keterlibatan manajer dianggap sangat penting untuk membangun budaya adil.</p> <p><strong>Rekomendasi:</strong> Berdasarkan temuan dan analisis dari penelitian yang telah dilakukan, beberapa rekomendasi dapat diberikan untuk meningkatkan budaya adil di rumah sakit: Meningkatkan komunikasi terbuka, Menciptakan ruang untuk emosi, Keterlibatan manajer, Pendidikan dan Pelatihan, Meningkatkan umpan balik.</p> 2024-05-01T00:00:00+07:00 Copyright (c) 2024 Raun Sinaga, Indriati Kusumaningsih https://jurnal.unismuhpalu.ac.id/index.php/MPPKI/article/view/5093 Implementasi Rekam Medis Elektronik di Instalasi Gawat Darurat : Literature Review 2024-05-02T09:35:34+07:00 Sofia Arditya Kustiyanti dityanti6@gmail.com Anhari Achadi Anhari.achadi@gmail.com <table> <tbody> <tr> <td> <p><strong>Latar belakang: </strong>Implementasi rekam medis elektronik dapat meningkatkan pelayanan kesehatan di rumah sakit, termasuk di unit gawat darurat. Namun penerimaan, efektivitas dan kendala yang dihadapi belum banyak dipublikasikan.</p> <p><strong>Tujuan: </strong>Tujuan dari literature review ini untuk mengetahui bagaimana implementasi rekam medis elektronik di unit gawat darurat.</p> <p><strong>Metode: </strong>Metode <em>literature review </em>dengan mengumpulkan berbagai artikel serta referensi yang relevan dengan tujuan serta pertanyaan penelitian dan menggunakan database yaitu <em>Proquest dan PubMed.</em></p> <p><strong>Hasil: </strong>Hasil dari pengumpulan dan pengkajian dari berbagai referensi yang didapat menunjukkan manfaat, efektivitas dan hambatan dari implementasi rekam medis elektronik di unit gawat darurat.</p> </td> </tr> </tbody> </table> <p><strong>Kesimpulan: </strong>Implementasi rekam medis elektronik di unit gawat darurat dapat dimaksimalkan dengan meningkatkan penerimaan pengguna, efektivitas dan mengurangi hambatan yang ada sehingga dapat meningkatkan pelayanan kesehatan di rumah sakit.</p> 2024-05-01T00:00:00+07:00 Copyright (c) 2024 Sofia Ariyanto https://jurnal.unismuhpalu.ac.id/index.php/MPPKI/article/view/5167 Managing Rabies Cases with a One Health Approach in Various Countries: Literature Review 2024-05-02T09:35:34+07:00 Salma Sabira salmasbr18@gmail.com Helda heldanazar65@gmail.com Gustia Arminda Siregar gustiaarminda@gmail.com Qonita Nur Salamah qonitaasalamah@gmail.com <p><strong>Introduction:</strong> More people die from rabies than from other zoonotic diseases worldwide each year, with an estimated 60,000 deaths attributable to the disease. The management of rabies epidemics in humans and animals is the main goal of the One Health approach's implementation. Reducing the risk of animal-to-human rabies transmission not only lessens the requirement for post-exposure vaccinations but also lessens the financial burden of rabies management in people.</p> <p><strong>Objective:</strong> This review aims to provide a general overview and comparison of rabies control programs in various countries using the One Health approach.</p> <p><strong>Method:</strong> PRISMA (Preferred Reporting Items for Systematic Reviews and Meta-analyses) is used in the literature review. Using the Science Direct, Scopus, and Pubmed databases covering the years 2012–2022, look up library resources.</p> <p><strong>Result:</strong> The results of the literature search with the keywords control, one health approach, and rabies were screened again according to the predetermined inclusion criteria and the publication time range of 2012–2022 until 10 suitable journals were obtained. With financial assistance from the European Union, a number of European nations initiated oral rabies vaccination (ORV) programs in foxes. The vaccine was given in bait form, effectively controlling vulpine rabies. The creation of ORV demonstrates that oral rabies vaccination for wildlife in Serbia was effective and was marked by a rise in the use of vaccine bait as well as an increase in the animal's immunological response. Consequently, until 2018, fewer instances of rabies were documented.</p> <p><strong>Conclusion:</strong> With multisectoral support from partners in the government and non-government sectors, implementing One Health is one of the best ways to reduce rabies and guarantee community engagement and knowledge.</p> <p>&nbsp;</p> 2024-05-01T00:00:00+07:00 Copyright (c) 2024 Salma Sabira, Helda, Gustia Arminda Siregar, Qonita Nur Salamah https://jurnal.unismuhpalu.ac.id/index.php/MPPKI/article/view/5139 Pencegahan dan Dampak Efek Paparan Panas dan Kelelahan Otot pada Pekerja Industri dan Konstruksi: Literature Review 2024-05-02T09:35:34+07:00 Vidya Jihan Permatasari vj.permatasari@gmail.com Yuliani Setyaningsih yulianisetyaningsih@lecturer.undip.ac.id Daru Lestantyo darulestantyo@lecturer.undip.ac.id <p><strong>Latar belakang:</strong> Kelelahan dan efek panas pada pekerja merupakan dua hal yang berdampak besar bagi kesehatan pekerja, serta produktivitas pekerja. Kelelahan dan efek panas mengakibatkan berbagai macam cidera dan penyakit lanjutan apabila diabaikan, dan dapat merugikan pekerja dan perusahaan. Berdasarkan hal tersebut perlu diketahui beberapa efek dan dampak dari panas dan kelelahan otot saat bekerja dan bagaimana langkah penanggulangan dan pencegahan yang dapat dilakukan perusahaan agar terhindar dari efek jangka panjang yang lebih buruk.</p> <p><strong>Tujuan: </strong>Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dampak, penanggulangan dan pencegahan akibat kelelahan otot dan efek panas selama bekerja pada sektor industri dan konstruksi.</p> <p><strong>Metode:</strong> Pada penelitian ini digunakan pengujian kualitatif deskriptif yaitu sistematik review literature dengan menggunakan metode PRISMA.</p> <p><strong>Hasil:</strong> Penelitian ini menunjukkan bahwa dampak jangka panjang akibat mengabaikan efek panas dan nyeri otot diantaranya adalah rasa pusing, mual, menurunnya produktifitas, meningkatnya stres, hingga kematian pada pekerja. Untuk itu perlu adanya pencegahan dan penanggulangan yang berupa Pencegahan dan penanggulangan dapat dilakukan dengan cara penyediaan ventilator, pengendalian jam kerja atau menggunakan sistem rotasi, penggunaan APD, penyediaan P3K dan penyuluhan edukatif terkait K3 terhadap pekerja luar ruangan mengenai terapi non farmakologi seperti pengompresan dengan air hangat untuk merelaksasi otot.</p> <p><strong>Kesimpulan: </strong>Efek panas dan kelelahan otot pada pekerja industri dan konstruksi berdampak pada banyak sektor diantaranya adalah kesehatan pekerja, ekonomi pekerja dan kesejahteraan pekerja. Pencegahan dan penanggulangan dapat dilakukan seluruh pihak terlibat selama proyek berlangsung.</p> 2024-05-01T00:00:00+07:00 Copyright (c) 2024 Vidya Jihan Permatasari, Yuliani Setyaningsih, Daru Lestantyo https://jurnal.unismuhpalu.ac.id/index.php/MPPKI/article/view/5189 Faktor – Faktor yang Memengaruhi Psychological Safety di dalam Konteks HSE pada Industri Minyak dan Gas Bumi: Literature Review 2024-05-02T09:35:34+07:00 Dedi Laksono dedilaksono2@gmail.com Baiduri Widanarko baiduri@ui.ac.id <p><strong>Latar belakang:</strong> <em>Psychological safety</em> di dalam konteks <em>HSE (Health, Safety and Environment) </em>sangat penting dalam pencegahan kecelakaan yang memerlukan intervensi manusia pada industri minyak dan gas bumi. Namun, penelitian – penelitian mengenai <em>psychological safety</em> di dalam konteks <em>HSE</em> pada industri minyak dan gas bumi masih sedikit padahal <em>psychological safety</em> yang rendah telah dilaporkan berkontribusi terhadap kecelakaan – kecelakaan besar yang terjadi di industri minyak dan gas bumi.</p> <p><strong>Tujuan: </strong>Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi faktor – faktor yang memengaruhi <em>psychological safety</em> di dalam konteks <em>HSE</em> pada industri minyak dan gas bumi.</p> <p><strong>Metode:</strong> Penelitian ini merupakan tinjauan pustaka menggunakan metode <em>“PRISMA”</em> (<em>Preferred Reporting Items for Systematic Reviews and Meta-Analyses Guidances</em>) yang mana identifikasi penelitian dilakukan melalui <em>databases </em>menggunakan kata kunci pada <em>Google Scholar</em> dan <em>Science Direct</em>, dan melalui metode lain yang berasal dari organisasi terkait dan jurnal ilmiah universitas. Sebanyak 1084 catatan diidentifikasi, namun hanya 9 (sembilan) penelitian yang memenuhi kriteria inklusi dan ekslusi.</p> <p><strong>Hasil:</strong> Instrumen yang digunakan untuk mengukur <em>psychological safety</em> di dalam konteks <em>HSE</em> pada industri minyak dan gas bumi berisi pertanyaan – pertanyaan untuk menilai keinginan menyuarakan keselamatan dan menghentikan pekerjaan. Faktor – faktor yang memengaruhi <em>psychological safety</em> di dalam konteks <em>HSE</em> pada industri minyak dan gas bumi dapat dikelompokkan ke dalam faktor individu, faktor interpersonal, faktor psikososial, faktor kepemimpinan, dan faktor organisasi.</p> <p><strong>Kesimpulan: </strong>Faktor – faktor yang memengaruhi <em>psychological safety</em> di dalam konteks <em>HSE</em> pada industri minyak dan gas bumi, yaitu faktor individu, faktor interpersonal, faktor psikososial, faktor kepemimpinan, dan faktor organisasi.</p> 2024-05-01T00:00:00+07:00 Copyright (c) 2024 Dedi Laksono https://jurnal.unismuhpalu.ac.id/index.php/MPPKI/article/view/5176 Factors Associated with Utilization Triple Elimination Examination by Pregnant Women In Indonesia: Scoping Review 2024-05-02T09:35:34+07:00 Yulfiana Yulfianaakk@gmail.com Chriswardani Suryawati chriswardani.suryawati@live.undip.ac.id Ayun Sriatmi sriatmi.ayun@gmail.com <p><strong>Introduction:</strong> The prevalence of HIV, Syphilis and Hepatitis B infections among pregnant women in Indonesia has reached 0.3%, 1.7% and 2.5%, respectively. The risk of transmission from mother to child respectively 20%-45%, 69-80% and more than 90%. Transmission of these three diseases from pregnant women to babies during pregnancy, childbirth and breastfeeding cause disabilities in children and even death. The government stipulates that all pregnant women are required to HIV/AIDS, Syphilis and Hepatitis B screening (Triple elimination examination) at integrated antenatal services. The target set is that early detection of HIV, syphilis and hepatitis B in pregnant women must reach 100% through examinations at First Level Health Facilities and Referral Health Facilities by 2022. However, in 2021 the achievements were only 50.8%, 16.4% and 60.3% for HIV, syphilis and hepatitis B.</p> <p><strong>Objective:</strong> This study aims to determine the factors associated with the utilization of triple elimination examinations by pregnant women.</p> <p><strong>Method:</strong> This study uses a scoping review method. Article collected from online databases including scopus, science direct, proquest, EBSCO, PupMed and Google Scholar with keywords "Related" AND "Pregnant Women" OR "Pregnancy" AND "Triple Elimination Examination". Article selection conducted based on PRISMA (Preferred Reporting Items for Systematic Reviews and Meta-Analyses) guidelines.</p> <p><strong>Result:</strong> The results showed 8 articles that met the inclusion criteria. The research showed factors that associated with the utilization of the triple elimination examination are sources of information, the role of health workers, use of classes for pregnant women, family support, and age of pregnant women.</p> <p><strong>Conclusion:</strong> This study concluded that the utilization of triple elimination examinations by pregnant women associated with external factors around pregnant women.</p> 2024-05-01T00:00:00+07:00 Copyright (c) 2024 Yulfiana, Chriswardani Suryawati, Ayun Sriatmi https://jurnal.unismuhpalu.ac.id/index.php/MPPKI/article/view/5101 Pengaruh Pendidikan Kesehatan dengan Media Video Tentang Seks Pranikah terhadap Tingkat Pengetahuan dan Sikap pada Remaja: Literature Review 2024-05-02T09:35:34+07:00 Irkhamni Nabila Amalia Putri 2207053019@webmail.uad.ac.id Sitti Nur Djannah sitti.nurdjanah@ikm.uad.ac.id Rochana Ruliyandari rochana.ruliyandari@ikm.uad.ac.id <p><strong>Latar belakang:</strong> Remaja rentan terhadap seks pranikah, dengan 40.5% remaja perempuan dan 38.7% remaja laki-laki telah terlibat dalam perilaku tersebut. Pendidikan kesehatan, terutama melalui media video, penting untuk mengurangi risiko perilaku seks pranikah dan dampak negatifnya pada remaja.</p> <p><strong>Tujuan: </strong>Literature review ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pendidikan kesehatan dengan media video tentang seks pranikah terhadap tingkat pengetahuan dan sikap&nbsp;pada&nbsp;remaja.</p> <p><strong>Metode:</strong> Dalam literature review ini, metode PRISMA diterapkan untuk mencari dan menganalisis artikel penelitian terkini (2019-2024) mengenai pengaruh pendidikan kesehatan menggunakan media video terhadap tingkat pengetahuan dan sikap remaja terkait seks pranikah. Penelusuran dilakukan pada mesin pencarian Google Scholar, Pubmed, dan ProQuest. Kriteria kelayakan dan proses pengkajian digunakan untuk memilih 9 artikel berkualitas tinggi, dengan manajemen referensi dilakukan menggunakan Mendeley.</p> <p><strong>Hasil:</strong> Pendidikan kesehatan melalui media video terbukti memiliki dampak signifikan dalam meningkatkan pengetahuan remaja tentang seks pranikah. Metode video lebih efisien dalam menyampaikan informasi kepada remaja. Selain itu, pendidikan kesehatan melalui media video juga berperan penting dalam meningkatkan pengetahuan dan sikap remaja. Namun, beberapa penelitian menyatakan bahwa video edukasi cenderung hanya memengaruhi pengetahuan remaja tanpa berdampak pada sikap remaja.</p> <p><strong>Kesimpulan: P</strong>endidikan kesehatan melalui video secara signifikan meningkatkan pengetahuan dan sikap remaja tentang seks pranikah. Meskipun metode video terbukti efektif dalam meningkatkan pengetahuan, pengaruhnya terhadap sikap remaja cenderung bervariasi.</p> 2024-05-01T00:00:00+07:00 Copyright (c) 2024 Irkhamni Nabila Amalia Putri, Sitti Nur Djannah, Rochana Ruliyandari https://jurnal.unismuhpalu.ac.id/index.php/MPPKI/article/view/5205 Implementation of Stunting Prevention Program in Indonesia: Literature Review 2024-05-02T09:35:34+07:00 Feny Ditya Hanifah fenyditya@gmail.com Syahrizal SyahrizalSyarif@gmail.com <p><strong>Introduction:</strong> The health problem of stunting is still a crucial problem in various regions of the world. The reduction of stunting is one of the goals of the Sustainable Development Goal (SDG) target where in 2030 the expected target is 89 million people, but in fact, there is no maximum progress in achieving the World Health Assembly (WHA) global nutrition target in 2025. Various studies have been conducted out there that provide comprehensive facts related to various kinds of programs or methods in reducing the prevalence of stunting that can be taken into consideration by the government in making new policies related to stunting prevention.</p> <p><strong>Objective:</strong> This study aims to identify the various implementations of stunting prevention interventions in Indonesia.</p> <p><strong>Method:</strong> The research method uses a scoping review with the PRISMA approach. Literature research through three databases, namely PubMed, ScienceDirect, and Scopus<em>.</em> The inclusion criteria for this study were articles published from 2017 to 2023, articles that had free access and full text, research locations in Indonesia, and not systematic review and/or meta-analysis articles.</p> <p><strong>Result:</strong> The search results obtained 13 final articles that discuss variations in interventions in stunting prevention. The results of the review of 13 articles found that effective prevention of stunting can be done by various methods, such as providing education, counseling, therapeutic group therapy, practical demonstrations, and home visits through professional collaboration between health workers and health cadres to pregnant women and mothers with children less than five years old, as well as premarital education classes for prospective couples.</p> <p><strong>Conclusion:</strong> Implementation of effective stunting prevention interventions should be multisectoral and include family planning, premarital couples, and women with early pregnancies as the main target focus for stunting prevention.</p> <p>&nbsp;</p> 2024-05-01T00:00:00+07:00 Copyright (c) 2024 Feny Ditya Hanifah https://jurnal.unismuhpalu.ac.id/index.php/MPPKI/article/view/5016 Peran Senam Sehat Berkala dalam Menurunkan Tekanan Darah pada Kelompok Usia: Studi di Posbindu 2024-05-02T09:35:34+07:00 Fikri Faidul Jihad fikrifaiduljihad@utu.ac.id Ihsan Murdani ihsanmurdani@utu.ac.id <p><strong>Latar belakang:</strong> Hipertensi, alias tekanan darah tinggi, sering tidak menunjukkan gejala, dikenal sebagai "Silent killer", meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular. Dipicu oleh faktor genetik, lingkungan, dan sosial. Prevalensi hipertensi di Indonesia mencapai 42% pada 2025. Pengendalian tekanan darah penting bagi hidup berkualitas, dengan upaya promotif dan preventif, termasuk aktivitas fisik rutin seperti senam sehat. Dengan memahami dampak positifnya, program senam sehat rutin diharapkan berkontribusi pada pengendalian hipertensi dan peningkatan kesehatan masyarakat.</p> <p><strong>Tujuan: </strong>Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi efektivitas program senam sehat rutin dalam menurunkan tekanan darah pada berbagai kelompok usia di Posbindu Kecamatan Johan Pahlawan, Kabupaten Aceh Barat.</p> <p><strong>Metode:</strong> Studi menggunakan pendekatan kuantitatif <em>Cross-sectional</em> untuk mengeksplorasi hubungan antara senam sehat rutin dan tekanan darah di Posbindu di Kecamatan Johan Pahlawan Kabupaten Aceh Barat, Proses penelitian dimulai dengan seleksi peserta yang terdiri dari kelompok dewasa, pralansia, dan lansia yang rutin melakukan senam sehat pada bulan Oktober tahun 2023 di desa yang melaksanakan kegiatan Posbindu.</p> <p><strong>Hasil:</strong> Analisis data dengan uji Statistik Chi-Square menunjukkan hubungan yang signifikan (0,033 &lt; 0,05) antara usia dan penurunan tekanan darah saat melakukan senam rutin di Posbindu Kecamatan Johan Pahlawan, Kabupaten Aceh Barat. Kelompok usia Dewasa memiliki penurunan tertinggi (54,2%), sementara Lansia memiliki penurunan terendah (23,8%) dan menunjukkan korelasi signifikan antara usia dan penurunan tekanan darah.</p> <p><strong>Kesimpulan: </strong>Senam sehat di Posbindu efektif menurunkan tekanan darah pada Dewasa dan Lansia. Lebih dari setengah peserta Dewasa mengalami penurunan tekanan darah. Pendekatan yang disesuaikan dengan karakteristik demografis peserta seperti senam sehat rutin dapat mengurangi beban penyakit terkait tekanan darah tinggi di masyarakat.</p> 2024-05-01T00:00:00+07:00 Copyright (c) 2024 Fikri Faidul Jihad; Ihsan Murdani https://jurnal.unismuhpalu.ac.id/index.php/MPPKI/article/view/5124 Analisis Faktor-Faktor Penyebab Kecelakaan Proses pada Industri Kimia: Tinjauan Berdasarkan Laporan Investigasi CSB 2024-05-02T09:35:34+07:00 Mahendra Duta Apriono dutamahendras2@gmail.com Sjahrul Meizar Nasri dutamahendras2@gmail.com <p><strong>Latar belakang:</strong> Keselamatan dan kesehatan kerja merupakan aspek penting dalam industri kimia untuk mencegah kecelakaan proses yang dapat membahayakan nyawa manusia dan lingkungan sekitar</p> <p><strong>Tujuan: </strong>Untuk mengidentifikasi faktor-faktor penyebab kecelakaan proses dalam industri kimia. Penelitian ini juga bertujuan untuk memahami akar masalah dan faktor yang menyebabkan insiden-insiden yang mengancam keselamatan di sektor industri kimia.</p> <p><strong>Metode:</strong> Studi ini bertujuan untuk menganalisis penyebab kecelakaan proses pada industri kimia dengan menggunakan 44 Laporan Investigasi yang dikeluarkan oleh Chemical Safety Board (CSB) selama 11 tahun terakhir, mulai dari tahun 2012 hingga 2023. Rentang waktu kejadian yang diteliti adalah dari 12 Januari 2009 hingga 29 Januari 2020. Penyebab langsung kecelakaan dikategorikan menjadi 7 kategori, termasuk kegagalan peralatan, ketidakpatuhan terhadap prosedur, faktor alam, kekurangan dalam desain peralatan, kegagalan material, keberadaan sumber nyala, dan kurangnya identifikasi bahaya</p> <p><strong>Hasil:</strong> Hasil analisis menunjukkan bahwa kegagalan peralatan merupakan penyebab kecelakaan terbanyak dengan presentase 35%, diikuti oleh ketidakpatuhan terhadap prosedur dengan presentase 25%, dan kegagalan material 14%. Penyebab lainnya seperti kekurangan dalam desain peralatan, faktor alam, keberadaan sumber nyala, dan kurangnya identifikasi bahaya masing-masing memiliki presentase yang lebih rendah</p> <p><strong>Kesimpulan: </strong>Penting bagi industri untuk meningkatkan pemeliharaan dan pengawasan terhadap peralatan agar dapat mengurangi risiko kecelakaan. Selain itu, penegakan prosedur keselamatan yang ketat dan pemahaman terhadap factor-faktor penyebab kegagalan material juga menjadi kunci dalam mencegah insiden yang dapat membahayakan keselamatan kerja</p> 2024-05-01T00:00:00+07:00 Copyright (c) 2024 Mahendra Duta, Sjahrul Meizar Nasri https://jurnal.unismuhpalu.ac.id/index.php/MPPKI/article/view/5030 Efektivitas Penggunaan Komik Gizi Sebagai Media Konseling terhadap Pola Makan Balita Stunting di Puskesmas Arjuno Kota Malang 2024-05-02T09:35:35+07:00 Rani Nurmayanti rani_nurmayanti@poltekkes-malang.ac.id I Nengah Tanu Komalyna tanukomalyna65@gmail.com <p><strong>Latar belakang:</strong> Prevalensi stunting di Jawa Timur terus meningkat, salah satunya di Kota Malang ditunjukkan oleh peningkatan prevalensi pada tahun 2013 sebesar 15.7% menjadi 27.4% di tahun 2017. Puskesmas Arjuno menjadi salah satu puskesmas di Kota Malang dengan jumlah stunting sebesar 17.51%. Hal ini menjadi tinjauan yang menjadi fokus penelitian ini dalam pemberian konseling menggunakan media komik gizi sebagai alternatif perantara yang memuat ilustrasi terkait pola makan yang sehat bagi balita meningkatkan stimulus otak memudahkan menerima informasi.</p> <p><strong>Tujuan: </strong>Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis efektivitas konseling menggunakan media komik gizi terhadap perubahan pola makan balita stunting di Puskesmas Arjuno Kota Malang.</p> <p><strong>Metode:</strong> Metode penelitian menggunakan desain <em>Quasi Experiment Pre-Post Design</em> dengan penentuan sampel menggunakan metode <em>rule of thumb</em>, serta pengolahan data menggunakan analisis statistik <em>Chi Square.</em></p> <p><strong>Hasil:</strong> Intervensi yang dilakukan fokus meninjau keterkaitan variabel konseling menggunakan media komik gizi terhadap pola makan balita. Hasil penelitian menunjukkan mayoritas ayah dan ibu balita berlatar belakang pendidikan SMK, ayah (37.14%) dan ibu (42.85%). Tidak terdapat perbedaan signifikan antara perubahan pola makan sumber zat gizi makro dan mikro sebelum dan sesudah diberikan konseling gizi (p&gt;0.05). Namun, konseling gizi signifikan berpengaruh terhadap peningkatan pengetahuan orang tua terkait gizi (p=0.001).</p> <p><strong>Kesimpulan: </strong>Kesimpulan penelitian ini menunjukkan bahwa pemberian konseling menggunakan media komik gizi signifikan terhadap peningkatan pengetahuan, sehingga media komik efektif meningkatkan pengetahuan orang tua terkait gizi di Wilayah Puskesmas Arjuno Kota Malang.</p> 2024-05-01T00:00:00+07:00 Copyright (c) 2024 Rani Nurmayanti, I Nengah Tanu Komalyna https://jurnal.unismuhpalu.ac.id/index.php/MPPKI/article/view/5060 Autokorelasi Spasial Unmet Need Keluarga Berencana di Pulau Sumatera Tahun 2022 2024-05-03T09:14:50+07:00 Dinar Andaru Mukti dinarandaru@gmail.com Artha Prabawa artha@ui.ac.id <p><strong>Latar belakang:</strong> Salah satu permasalahan program Keluarga Berencana (KB) di Indonesia adalah tingginya angka kebutuhan ber-KB yang tidak terpenuhi (<em>unmet need</em> KB). Di Pulau Sumatera, terdapat disparitas angka unmet need KB antar wilayah, dimana sebagian provinsi memiliki angka unmet need KB tinggi dan sebagian lainnya rendah.</p> <p><strong>Tujuan: </strong>Tujuan penelitian ini adalah untuk mendapatkan autokorelasi spasial berdasarkan angka <em>unmet need </em>KB dan menemukan wilayah <em>hotspot unmet need</em> KB di Pulau Sumatera tahun 2022.</p> <p><strong>Metode:</strong> Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain studi ekologi. Unit analisis dalam penelitian ini adalah kabupaten/kota, sedangkan ruang lingkup wilayah yang dianalisis meliputi kabupaten/kota yang berada di pulau induk Sumatera sebanyak 131 kabupaten/kota. Uji autokorelasi spasial dilakukan dengan menggunakan Indeks Moran dan <em>Local Indicator of Spatial Autocorrelation</em> (LISA).</p> <p><strong>Hasil:</strong> Penelitian ini menunjukkan adanya autokorelasi spasial positif <em>unmet need</em> KB di Pulau Sumatera tahun 2022 (p <em>value</em>=0,001, I=0,646, E(I)=-0,008). Artinya, persentase <em>unmet need</em> KB pada satu wilayah kabupaten/kota berkaitan dengan wilayah sekitarnya, dengan pola mengelompok (<em>clustered</em>). Wilayah yang menjadi <em>hotspot</em> <em>unmet need</em> KB di Pulau Sumatera tahun 2022 berdasarkan pola kluster yang terbentuk adalah sebanyak 27 kabupaten/kota.</p> <p><strong>Kesimpulan: </strong>Kejadian <em>unmet need</em> KB di Pulau Sumatera tahun 2022 membentuk pola mengelompok berdasarkan wilayah kabupaten/kota yang berdekatan dan tidak terjadi secara acak. Wilayah <em>hotspot</em> dapat diusulkan sebagai prioritas dalam melakukan intervensi penurunan <em>unmet need</em> KB di Pulau Sumatera.</p> 2024-05-02T00:00:00+07:00 Copyright (c) 2024 Dinar Andaru Mukti, Artha Prabawa https://jurnal.unismuhpalu.ac.id/index.php/MPPKI/article/view/5026 Analisis Spasial Pemetaan Prioritas Penanganan Pneumonia pada Balita di Provinsi Jawa Timur Tahun 2022 2024-05-02T09:35:35+07:00 Rani Delfiyanti ranidelfiyanti@gmail.com Tris Eryando tris.eryando@gmail.com <p><strong>Latar belakang:</strong> Pneumonia masih menjadi penyebab utama mortalitas dan morbiditas pada anak. Adapun Provinsi Jawa Timur di tahun 2021 merupakan provinsi dengan penyakit pneumonia balita paling banyak di Indonesia yakni sebanyak 74.071 kasus.</p> <p><strong>Tujuan: </strong>Penelitian ini dilakukan untuk memperoleh pengetahuan mengenai penyebaran pneumonia balita di provinsi Jawa Timur tahun 2022 serta menentukan wilayah prioritas penanganan penyakit pneumonia pada balita di provinsi Jawa Timur.</p> <p><strong>Metode:</strong> Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik dengan pendekatan desain ekologi menggunakan aplikasi Quantum GIS (QGIS) versi 3.22.</p> <p><strong>Hasil:</strong> Hasil pemetaan kasus pneumonia balita di Jawa Timur tahun 2022, terdapat dua wilayah dengan kategori jumlah kasus pneumonia balita kategori tinggi yakni Kota Surabaya dan Kabupaten Sidoarjo. Dengan <em>case fatality rate </em>(CFR) tertinggi pada wilayah Kabupaten Pacitan sebesar 0,9%.</p> <p><strong>Kesimpulan: </strong>Berdasarkan pengolahan data melalui klasifikasi dan skoring menunjukkan bahwa wilayah prioritas 1 terdiri dari Kabupaten Bangkalan, Kabupaten Sampang, Kabupaten Probolinggo, Kota Surabaya, dan Kabupaten Malang.<br><br><br></p> 2024-05-01T00:00:00+07:00 Copyright (c) 2024 Rani Delfiyanti, Tris Eryando https://jurnal.unismuhpalu.ac.id/index.php/MPPKI/article/view/5035 Pengaruh Media Leaflet terhadap Peningkatan Perilaku Lansia dalam Pemanfaatan Daun Narcissus (Crynum Asiaticum L) untuk Meredakan Nyeri Rematik di Desa Ujung Gurap Kota Padangsidimpuan 2024-05-02T09:35:35+07:00 Nurul Hidayah Nasution nurulhidayah.nasution09@gmail.com Sukhri Herianto Ritonga nerssukhri88@gmail.com Nurlaila nurlailanasution19@gmail.com Soleman Jufri rambesoleman@gmail.com <p><strong>Latar belakang</strong>: Masyarakat modern tidak mempunyai banyak waktu dan istirahat yang cukup. Tingginya tuntutan pekerjaan dan terbatasnya waktu membuat mereka terjebak dalam stres. Akibatnya, banyak orang mengalami berbagai gangguan kesehatan. Salah satu penyakit tersebut adalah rematik. Reumatik atau rheumatoid arthritis adalah suatu kondisi yang dapat menyebabkan nyeri, bengkak, dan sensasi terbakar pada persendian. Pengobatan dapat dilakukan secara farmakologis &amp; nonfarmakologis. Salah satu cara yang dapat dilakukan secara non farmakologi adalah dengan memanfaatkan daun bakung (<em>Crynum Asiaticum L</em>). &nbsp;</p> <p><strong>Tujuan:</strong> Untuk menganalisis pengaruh media leaflet terhadap peningkatan perilaku lansia dalam penggunaan daun daffodil (<em>Crynum Asiaticum L</em>) untuk meredakan nyeri rematik pada lansia</p> <p><strong>Metode:</strong> Jenis penelitian ini adalah kuantitatif dengan desain pre-eksperimental dengan menggunakan metode <em>One Group Pretest Posttest Design.</em> Populasi dan sampel penelitian ini adalah lansia di Desa Ujung Gurap yang berjumlah 30 orang. Teknik pengambilan sampel dilakukan dengan cara <em>purposive sampling</em>. Analisis data menggunakan Uji Wilcoxon.</p> <p><strong>Hasil:</strong> Penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh media leaflet terhadap peningkatan perilaku lansia yaitu pengetahuan (p= 0,000), sikap (p=0,000) dan tindakan (p=0,000) pada pemanfaatan daun lili (<em>Crynum Asiaticum L</em>) untuk meredakan nyeri rematik pada lansia.</p> <p><strong>Kesimpulan:</strong> Terdapat pengaruh media leaflet terhadap peningkatan perilaku lansia dalam pemanfaatan daun lili (<em>Crynum Asiaticum L</em>) untuk meredakan nyeri rematik pada lansia.</p> 2024-05-01T00:00:00+07:00 Copyright (c) 2024 Nurul Hidayah Nasution, Sukhri Herianto Ritonga, Nurlaila, Soleman Jufri https://jurnal.unismuhpalu.ac.id/index.php/MPPKI/article/view/5017 Evaluasi Pasca Pelatihan: Keterampilan Bidan dalam Pelayanan Kontrasepsi 2024-05-02T09:35:35+07:00 Tuti_Surtimanah tutisurtimanah@stikesdhb.ac.id Dean Rosmawati dean230876@gmail.com Gina Zulfah teja.rengganis@gmail.com Nuraini nurainiyusuf1@gmail.com Yeni Mahwati yenimahwati@stikesdhb.ac.id Irfan Nafis Sjamsuddin irfansjam.bdg@stikesdhb.ac.id <p><strong>Latar belakang: </strong>Pelayanan kontrasepsi di fasilitas kesehatan mesti dilakukan secara terstandar dan berkualitas. Telah dilakukan pelatihan pelayanan kontrasepsi bagi bidan dengan indikator hasil belajar 16 ranah keterampilan dan empat ranah pengetahuan. &nbsp;</p> <p><strong>Tujuan: </strong>Mengetahui tingkat keterampilan bidan pasca pelatihan pelayanan kontrasepsi.</p> <p><strong>Metode: </strong>Disain <em>mixed methods</em>, rancangan sekuensial eksplanatif. Populasi alumni pelatihan tahun 2023 dengan sampel total sebanyak 40 orang untuk penelitian kuantitatif, dan 13 informan penelitian kualitatif dipilih purposif. Pengumpulan data kuantitatif melalui penyebaran kuesioner skala penilaian diri dan pertanyaan aplikasi keterampilan pelayanan kontrasepsi berbentuk <em>google form</em>, kemudian dianalisis deskriptif dan uji beda skor keterampilan &nbsp;menurut karakteristik responden. Pengumpulan data kualitatif melalui wawancara mendalam, dianalisis menggunakan <em>framework analysis.</em></p> <p><strong>Hasil: </strong>Rata-rata skor&nbsp; keterampilan hasil skala penilaian diri sebesar 80,20 lebih tinggi dari rata-rata skor hasil pertanyaan aplikasi pelayanan kontrasepsi sebesar 49,75. Tidak ada korelasi signifikan antara skor hasil skala penilaian diri dengan skor hasil pertanyaan aplikasi pelayanan kontrasepsi (p 0,689). Tidak ada beda signifikan (p &gt; 0,05) skor keterampilan pelayanan kontrasepsi menurut umur, instansi kerja, pendidikan, jenis tugas, asal kabupaten – kota, lama kerja. Ada 8 dari 16 keterampilan yang dijawab benar ? 50% responden pada pertanyaan aplikasi keterampilan yaitu konseling dengan ABPK, pelayanan kontrasepsi darurat dan pasca keguguran, pelayanan kontrasepsi metode suntik – pil dan kondom, melakukan kewaspadaan pencegahan pengendalian infeksi, pencatatan pelaporan pelayanan. Terjadi perubahan keyakinan diri serta motivasi melaksanakan tugas pasca pelatihan, termasuk dalam melaksanakan konseling.</p> <p><strong>Kesimpulan: </strong>Sebanyak 97,5% responden memiliki keterampilan pelayanan kontrasepsi kategori baik menurut skala penilaian diri,&nbsp; namun hanya 45% memiliki kategori baik menurut jawaban pertanyaan aplikasi pelayanan kontrasepsi. Dukungan pimpinan, kebijakan serta penyediaan sarana prasarana kerja dibutuhkan alumni dalam mengaplikasikan keterampilan yang dipelajari selama pelatihan.</p> <p>&nbsp;</p> 2024-05-01T00:00:00+07:00 Copyright (c) 2024 Tuti_Surtimanah, Dean Rosmawati, Gina Zulfah, Nuraini, Yeni Mahwati, Irfan Nafis Sjamsuddin https://jurnal.unismuhpalu.ac.id/index.php/MPPKI/article/view/5143 Kelelahan yang Terjadi pada Pekerja Konstruksi 2024-05-02T09:35:35+07:00 Handa Putra Wicaksono handawicaksono@gmail.com Daru Lestantyo DaruLestantyo@gmail.com Yuliani Setyaningsih YulianiSetyaningsih@gmail.com <p><strong>Latar Belakang:</strong> Kelelahan merupakan tanda agar tubuh melakukan istirahat untuk melakukan pemulihan. Faktor yang dapat mempengaruhi kelelahan sangat bervariasi seperti aktivitas fisik yang banyak, jam kerja yang berlebih, keadaan fisik dan mental, pekerjaan yang berulang dan kedaan kesehatan yang menurun.</p> <p><strong>Tujuan:</strong> Studi ini bertujuan untuk menganalisis hubungan beban kerja, iklim kerja, lama kerja, motivasi, dan stress dengan kelelahan kerja pada pekerja konstruksi di PT X Semarang.</p> <p><strong>Metode:</strong> Penelitian ini merupakan observational analitik dengan pendekatan studi <em>cross-sectional. </em>Sampel yang digunakan sebanyak 73 orang pekerja konstruksi. Variabel dalam penelitian ini adalah iklim kerja, lama kerja, motivasi kerja, beban kerja dan kelelahan kerja sebagai variabel terikat. Analisis dilakukan dengan uji nonparametrik menggunakan uji korelasi rank spearman.</p> <p><strong>Hasil</strong>: Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa beban kerja (p=0,000), iklim kerja (p=0,000), lama kerja (p=0,000) berhubungan dengan kelelahan kerja.</p> <p><strong>Kesimpulan:</strong> Semua variabel dalam penelitian ini berhubungan dengan kelelahan kerja.</p> 2024-05-01T00:00:00+07:00 Copyright (c) 2024 Handa Putra Wicaksono https://jurnal.unismuhpalu.ac.id/index.php/MPPKI/article/view/5043 Gambaran Inspeksi Kesehatan Lingkungan Puskesmas di Puskesmas Gading, Kota Surabaya Tahun 2023 2024-05-02T09:35:35+07:00 Rosalia Nindy Prastika Sari rosalia.nindy.prastika-2020@fkm.unair.ac.id Lilis Sulistyorini lilissulistyoriniunai@gmail.com <p><strong>Latar belakang:</strong> Puskesmas sebagai salah satu pelayanan kesehatan harus memenuhi persyaratan kesehatan lingkungan yang baik mulai dari aspek lokasi, bangunan luar, bangunan dalam, dan sebagainya. Beberapa alasan utama mengapa inspeksi lingkungan di puskesmas sangat penting antara lain pencegahan penyakit menular. kualitas pelayanan yang lebih baik, kepatuhan terhadap standar regulasi, keamanan staf medis, lingkungan yang berkelanjutan serta meningkatkan kredibilitas puskesmas.</p> <p><strong>Tujuan: </strong>Menganalisis gambaran inspeksi sanitasi kesehatan lingkungan puskesmas di Puskesmas Gading, Kota Surabaya tahun 2023.</p> <p><strong>Metode: </strong>Merupakan jenis penelitian kualitatif yang menghasilkan analisis dalam bentuk gambaran atau deskripsi. Kegiatan dilakukan di Puskesmas Gading, Kota Surabaya pada tanggal 20 Desember 2023. Inspeksi sanitasi lingkungan di Puskesmas Gading menggunakan instrumen berupa formulir yang berisi komponen – komponen persyaratan sanitasi lingkungan sesuai Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 43 Tahun 2019 Tentang Pusat Kesehatan Masyarakat dan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 2 Tahun 2023. Penelitian ini dilakukan di Puskesmas Gading, Kota Surabaya. Pengisian formulir dilakukan melalui observasi. Selain melalui metode observasi, penilaian inspeksi sanitasi lingkungan di puskesmas ini juga dilakukan dengan metode wawancara. Wawancara dilakukan kepada 2 petugas Tata Usaha (TU) Puskesmas Gading, Kota Surabaya.</p> <p><strong>Hasil:</strong> Berdasarkan hasil kegiatan inspeksi kesehatan lingkungan di Puskesmas Gading, Kota Surabaya dengan menggunakan 4 aspek yaitu bangunan luar, bangunan dalam dan material, sarana fasilitas dan sanitasi serta manajemen kebersihan dan ketertiban, diperoleh presentase skor akhir yaitu 97,6%</p> <p><strong>Kesimpulan: </strong>Sanitasi lingkungan di Puskesmas Gading dikatakan memenuhi syarat sesuai Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 43 Tahun 2019 dikarenakan skor yang diperoleh <u>&gt;</u> 70%.</p> 2024-05-02T00:00:00+07:00 Copyright (c) 2024 Rosalia Nindy Prastika Sari https://jurnal.unismuhpalu.ac.id/index.php/MPPKI/article/view/5134 Personal Hygiene, Pemakaian APD, dan Kejadian Dermatitis Kontak Iritan pada Petugas Pengangkut Sampah 2024-05-02T09:35:35+07:00 Lucia Leony Fitriandini lucialeonyf@gmail.com Retno Adriyani retnoadriyani@fkm.unair.ac.id Devi Ma’ariful Akliyah devi.maarifatul.a-2014@fkm.unair.ac.id <p><strong>Latar belakang:</strong> Dermatitis kontak iritan menjadi salah satu permasalahan kesehatan yang sering dialami oleh petugas pengangkut sampah. Petugas pengangkut sampah melakukan kontak langsung dengan sampah sehingga berisiko menderita dermatitis kontak iritan.</p> <p><strong>Tujuan: </strong>Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis hubungan antara <em>personal hygiene</em> dan penggunaan APD dengan kejadian dermatitis kontak iritan pada petugas pengangkut sampah.</p> <p><strong>Metode:</strong> Penelitian observasional ini dilakukan dengan pendekatan <em>cross-sectional</em>. Populasi penelitian ini adalah seluruh petugas sampah pada 7 TPS Kabupaten Banyuwangi dengan teknik pengambilan sampel <em>simple random sampling</em>. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner melalui wawancara, diagnosis dermatitis kontak iritan oleh dokter, dan observasi lapangan. Analisis data menggunakan uji statistik <em>fisher’s exact test</em> dengan <em>p-value</em> 0,05.</p> <p><strong>Hasil:</strong> Hasil penelitian menunjukkan adanya hubungan signifikan antara <em>personal hygiene</em> dengan kejadian dermatitis kontak iritan (p-value = 0,000). Sementara itu, hasil analisis hubungan penggunaan penggunaan APD dengan dermatitis kontak iritan menunjukkan bahwa tidak ada hubungan antara dua variabel tersebut (p-value = 0,273). &nbsp;</p> <p><strong>Kesimpulan: </strong><em>Personal hygiene</em> memiliki hubungan dengan kejadian dermatitis kontak iritan pada petugas pengangkut sampah.</p> 2024-05-02T00:00:00+07:00 Copyright (c) 2024 Lucia Leony Fitriandini, Retno Adriyani, Devi Ma’ariful Akliyah https://jurnal.unismuhpalu.ac.id/index.php/MPPKI/article/view/5194 The Role of Stakeholders in the Provision of Minimum Service Health Care in Wonosobo Regency 2024-05-02T09:35:35+07:00 Munib Arrohmah munib.arrohmah@gmail.com Antono Suryoputro Antonosuryoputro@gmail.com Budiyono Budiyono.ono@gmail.com <p><strong>Introduction:</strong> Wonosobo regency is one of the districts with the lowest achievement of minimum service standards in the health sector in Central Java. In 2022, Wonosobo District could only achieve 16.67%. The implementation of a policy requires the cooperation of all stakeholders. The low achievement of Wonosobo District shows the lack of commitment of the local government and other stakeholders in efforts to provide health services according to minimum service standards.</p> <p><strong>Objective:</strong> This study aims to identify the stakeholders involved and how their roles in the fulfilment of health services according to minimum service standards in Wonosobo district so that it can be an evaluation material for stakeholders in optimising efforts to fulfil minimum service standards.</p> <p><strong>Method:</strong> This research uses a descriptive method with a qualitative approach. The research informants were identified using a purposive mechanism based on stakeholder involvement. Primary data collection in this research was conducted through in-depth interviews using tools such as interview guidelines, recording and note-taking equipment. Secondary data was obtained through legislative documents and derivative products issued by the Wonosobo District Government and its subordinate organisations, as well as literature reviews.</p> <p><strong>Result:</strong> The results of the stakeholder identification show that there are 9 stakeholders involved, representing policy-making groups (Wonosobo District Parliament, Wonosobo District Secretariat, Wonosobo District Development Planning Agency, Wonosobo District Health Office), policy-implementing groups (District Health Office, PHC and health cadres) and support groups outside the system (sub-district government, village government and PKK cadres).</p> <p><strong>Conclusion:</strong> Based on the mapping conducted, there are two categories of stakeholders in this study, namely key players and subjects. Wonosobo District Parliament, Wonosobo District Secretariat, Wonosobo District Development Planning Agency, Wonosobo District Health Office, and PHC are in the key player position. Health cadres, sub-district governments, village governments and PKK cadres are in the subject position.</p> 2024-05-02T00:00:00+07:00 Copyright (c) 2024 Munib Arrohmah https://jurnal.unismuhpalu.ac.id/index.php/MPPKI/article/view/5114 Hubungan Persepsi Hambatan dengan Kepatuhan Minum Obat pada Pasien Diabetes Melitus di Puskesmas Pasar Minggu Jakarta Selatan 2024-05-02T09:35:35+07:00 Nia Apsari nia.apsari@alumni.ui.ac.id Ratu Ayu Dewi Sartika RatuAyuDewiSartika@gmail.com <p><strong><span style="vertical-align: inherit;"><span style="vertical-align: inherit;">Latar belakang:</span></span></strong><span style="vertical-align: inherit;"><span style="vertical-align: inherit;"> Kepatuhan pasien untuk minum obat memegang peranan yang sangat penting untuk menjaga kadar glukosa darah agar berada dalam kisaran normal, mencegah komplikasi, meningkatkan keberhasilan terapi dan meningkatkan kualitas hidup pasien diabetes melitus.</span></span></p> <p><strong><span style="vertical-align: inherit;"><span style="vertical-align: inherit;">Tujuan:</span></span></strong><span style="vertical-align: inherit;"><span style="vertical-align: inherit;"> Penelitian ini bertujuan untuk melihat kepatuhan minum obat pasien Diabetes Melitus dalam melakukan pengobatan di Puskesmas Kecamatan Pasar Minggu Jakarta Selatan.</span></span></p> <p><strong><span style="vertical-align: inherit;"><span style="vertical-align: inherit;">Metode:</span></span></strong><span style="vertical-align: inherit;"><span style="vertical-align: inherit;"> Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain </span></span><em><span style="vertical-align: inherit;"><span style="vertical-align: inherit;">cross sectional</span></span></em><span style="vertical-align: inherit;"><span style="vertical-align: inherit;"> . </span><span style="vertical-align: inherit;">Pengolahan data dilaksanakan pada bulan Februari 2024 menggunakan data sekunder. </span><span style="vertical-align: inherit;">Sampel penelitian merupakan penderita diabetes melitus dengan rentang usia 25 – 64 tahun yang melakukan pengobatan di Puskesmas Pasar Minggu dengan jumlah sampel sebanyak 129 orang. </span><span style="vertical-align: inherit;">Data secara univariat dan bivariat.</span></span></p> <p><strong><span style="vertical-align: inherit;"><span style="vertical-align: inherit;">Hasil:</span></span></strong><span style="vertical-align: inherit;"><span style="vertical-align: inherit;"> Dari penelitian ini menunjukkan bahwa 74 responden (57,4%) pada kepatuhan minum obat kategori tidak patuh. </span><span style="vertical-align: inherit;">Variabel lainnya menunjukkan 68 responden (52,7%) kategori usia &lt; 56 tahun, 95 responden (73,6%) berjenis kelamin perempuan, 98 responden (76%) tidak bekerja, 73 responden (56,6%) tingkat pendidikan rendah, 96 responden (74,4%) lama menderita DM &gt; 1 tahun, 88 responden (68,2%) pengetahuan baik terhadap penyakit DM, 103 responden (79,8%) memiliki sikap individu yang baik, 98 responden (76%) memiliki persepsi manfaat negatif, 94 responden (72,9%) memiliki persepsi hambatan negatif, 66 responden (51,2%) memiliki </span></span><em><span style="vertical-align: inherit;"><span style="vertical-align: inherit;">efikasi diri</span></span></em><span style="vertical-align: inherit;"><span style="vertical-align: inherit;"> kurang dan 82 responden (63,6%) dukungan keluarga kurang. </span><span style="vertical-align: inherit;">Dari hasil uji statistik pada penelitian ini menunjukkan bahwa kepatuhan minum obat DM terdapat hubungan dengan hambatan persepsi yaitu p = 0,077 (p&lt;0,1), sedangkan untuk variabel lainnya tidak ada hubungan dengan kepatuhan minum obat DM.</span></span></p> <p><strong><span style="vertical-align: inherit;"><span style="vertical-align: inherit;">Kesimpulan:</span></span></strong><span style="vertical-align: inherit;"><span style="vertical-align: inherit;"> Kepatuhan minum obat pasien diabetes melitus pada penelitian ini menunjukkan kategori tidak patuh dan terdapat hubungan antara kepatuhan minum obat dengan hambatan persepsi p = 0,077 (p&lt;0,1) berdasarkan hasil uji statistik pada penelitian ini.</span></span></p> 2024-05-02T00:00:00+07:00 Copyright (c) 2024 Nia Apsari https://jurnal.unismuhpalu.ac.id/index.php/MPPKI/article/view/5115 Program Peningkatan Pengetahuan Pencegahan Hipertensi GEMAS GASI pada Remaja di SMA Al-Hikmah Surabaya 2024-05-02T09:35:36+07:00 Angelinasyarga Sutera Dewangga angelinasyarga.sutera.dewangga-2020@fkm.unair.ac.id Nurul Istifadah nurul-i@feb.unair.ac.id <p><strong>Latar belakang:</strong> <em>World Health Organization </em>menyatakan bahwa hipertensi sebagai penyebab kematian lebih dari 10 juta kematian setiap tahun. Pencegahan hipertensi perlu dilakukan sejak dini karena penderita hipertensi dapat berawal dari masa remaja.</p> <p><strong>Tujuan: </strong>Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh upaya pencegahan hipertensi melalui program GEMAS GASI (Gerakan Remaja Sehat Cegah Hipertensi) terhadap peningkatan pengetahuan terkait hipertensi pada anak usia sekolah menengah atas (SMA).</p> <p><strong>Metode:</strong> Jenis penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif melalui uji <em>Paired Simple T-Test</em>. Rancangan penelitian menggunakan <em>One Group Pretest and Posttest</em>. Sasaran dalam penelitian ini adalah siswa SMA Al-Hikmah Surabaya berusia 16 – 17 tahun.</p> <p><strong>Hasil:</strong> Adanya peningkatan pengetahuan siswa sebelum dan sesudah program yang ditandai dengan nilai <em>p-value </em>0,000. Sebanyak 64,3% siswa memiliki pengetahuan yang meningkat, dan sisa 35,7% siswa memiliki pengetahuan yang tetap setelah program. Program berhasil meningkatkan pengetahuan siswa hingga lebih dari 50%.</p> <p><strong>Kesimpulan: </strong>Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa program GEMAS GASI telah meningkatkan pengetahuan siswa terkait upaya pencegahan hipertensi.</p> 2024-05-02T00:00:00+07:00 Copyright (c) 2024 Angelinasyarga Sutera Dewangga, Nurul Istifadah https://jurnal.unismuhpalu.ac.id/index.php/MPPKI/article/view/4984 Gambaran Perilaku Ditinjau dari Faktor Kesulitan Emosional dan Pro-Sosial Remaja di Kota Bekasi Tahun 2023 2024-05-02T09:35:36+07:00 Tri Danu Warsito tridanuw@gmail.com Dian Ayubi DianAyubi@gmail.com <p><strong>Latar belakang:</strong> Remaja adalah masa peralihan dari masa kanak-kanak menuju masa dewasa, berdasarkan studi dan teori yang ada pada masa ini remaja memiliki kendala dalam kesulitan emosional dan perilaku yang berdampak pada kesiapan dalam belajar. Variabel seperti hiperaktivitas, emosi, perilaku, teman sebaya termasuk sikap peduli, tolong menolong dan perilaku pro sosial menjadi faktor yang umum dihadapi oleh anak remaja dalam proses kegiatan belajar.</p> <p><strong>Tujuan: </strong>Untuk mengetahui masalah perilaku dan masalah emosional pada anak-anak dan remaja sebagai gambaran tingkat kesiapan mereka dalam belajar</p> <p><strong>Metode:</strong> Penelitian ini adalah menggunakan analisis deskriptif kuantitatif desain <em>cross sectional. </em>Dengan teknik pengambilan data total sampling dari data sekunder hasil skrining Direktorat Kesehatan Jiwa, Kementerian Kesehatan RI. Dilakukan skrining menggunakan <em>Strength and Difficulties Quitionnaire</em> (SDQ) pada subjek remaja remaja laki- laki dan perempuan berjumlah 33.799, rentang usia 11 - 18 tahun, periode pelaksanaan Januari sampai dengan September 2023 di Kota Bekasi, Indonesia. &nbsp;</p> <p><strong>Hasil:</strong> Responden terbanyak Perempuan 17.980 (53,2%), tingkat pendidikan terbanyak SMP 17.944 (53,1%), usia terbanyak 16 tahun 7.746 (22.9%). Puskesmas Jatiluhur terbanyak 3.204 (9,5%). perempuan cenderung memiliki lebih banyak kesulitan emosional dan perilaku daripada laki-laki, sedangkan laki-laki cenderung memiliki lebih banyak kekuatan Pro Sosial daripada perempuan. Semakin tinggi tingkat pendidikan, semakin tinggi pula nilai kesulitan, tetapi juga di ikuti juga semakin meningkatnya nilai pro sosial.</p> <p><strong>Kesimpulan: </strong>Untuk semua rentang usia sebagian besar memiliki kekuatan pro sosial yang baik, namun juga sebagian besar memiliki kesulitan emosional dan perilaku yang perlu mendapatkan perhatian dan bantuan dengan edukasi dan intervensi dari orang tua dan guru</p> 2024-05-01T00:00:00+07:00 Copyright (c) 2024 Tri Danu Warsito https://jurnal.unismuhpalu.ac.id/index.php/MPPKI/article/view/5281 Kualitas Pelayanan dan Kepuasaan Pasien pada Implementasi Program Kesehatan Gratis di Kabupaten Belu 2024-05-04T09:12:51+07:00 Simplexius Asa simplexius.asa@staf.undana.ac.id Darius Mauritsius dariusmauritsius@gmail.com Indriati Andolita Tedju Hinga indriati.teddjuhinga@staf.undana.ac.id <p><strong>Latar belakang:</strong> Kebijakan program kesehatan gratis bagi masyarakat di Kabupaten Belu merupakan salah satu transformasi kesehatan oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Belu. Implementasi kesehatan gratis perlu dikaji kebermanfaatan dan keberlanjutan programnya.</p> <p><strong>Tujuan:</strong> Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji kualitas pelayanan kesehatan dan kepuasaan pasien penerima manfaat implementasi program kesehatan gratis di Kabupaten Belu guna memberi masukan bagi perbaikan program.</p> <p><strong>Metode:</strong> Penelitian ini menerapkan metode deskritif kualitatif dan yuridis empiris. Teknik pengumpulan data menggunakan studi kepustakaan dan studi lapangan. Studi lapangan menggunakan teknik wawancara, observasi dan <em>focus group discussion</em> yang melibatkan pemangku kebijakan, pelaksana pelayanan kesehatan dan masyarakat penerima manfaat program kesehatan gratis di Kabupaten Belu.</p> <p><strong>Hasil:</strong> Ketersediaan sarana prasarana kesehatan di Kabupaten Belu sudah memenuhi syarat, namun pada kondisi geografi dan topografi diwilayah tertentu aksesibilitasnya masih rendah. Sebagian besar tenaga kesehatan sudah memenuhi standar ideal, namun perlu ada kajian dan regulasi lanjutan tentang rasio sumber daya kesehatan dan rasio fasilitas kesehatan agar tercapai standar pelayanan minimum. Keberhasilan program dan layanan kesehatan setelah implementasi program kesehatan gratis meningkat secara signifikan. Sebagian besar masyarakat sangat puas dengan manfaat kesehatan gratis, namun masih terdapat masyarakat yang menyatakan tidak puas karena masih kurangnya empati petugas kesehatan dalam pelayanan. Status peraturan kesehatan gratis juga perlu ditingkatkan menjadi peraturan daerah agar legal standing dan kekuatan hukumnya dapat dipertanggungjawabkan.</p> <p><strong>Kesimpulan:</strong> Masyarakat sangat membutuhan keberlanjutan program kesehatan gratis, sehingga perlu dilakukan monitoring dan evaluasi serta sosialiasi program secara kontinue terutama tranformasi etika budaya dan empati tenaga kesehatan, dalam rangka meningkatkan mutu pelayanan kesehatan yang humanis dan profesional.</p> <p>&nbsp;</p> 2024-05-02T00:00:00+07:00 Copyright (c) 2024 Indriati Andolita Tedju Hinga https://jurnal.unismuhpalu.ac.id/index.php/MPPKI/article/view/5299 Determinan Kinerja Tenaga Kesehatan terhadap Akreditasi Puskesmas Sosopan Kecamatan Sosopan Kabupaten Padang Lawas 2024-05-08T11:04:19+07:00 Ikrima Daulay ikrimadaulay90@gmail.com Haslinah Ahmad Haslinah.ahmad@gmail.com Owildan Wisudawan B Owildanwisudawan.b@gmail.com Anto J. Hadi antoj.hadi@gmail.com Masnilam Hasibuan MasnilamHasibuan@gmail.com Nayodi Permayasa nayodipermayasa@gmail.com <p><strong>Latar belakang:</strong> Akreditasi Puskesmas merupakan suatu proses penting yang menilai dan menjamin mutu layanan kesehatan yang disediakan oleh Puskesmas. Kinerja tenaga kesehatan di Puskesmas menjadi faktor kunci dalam mencapai standar yang diperlukan untuk memperoleh akreditasi.</p> <p><strong>Tujuan: </strong>Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis determinan kinerja tenaga kesehatan terhadap akreditasi Puskesmas Sosopan Kecamatan Sosopan Kabupaten Padang Lawas.</p> <p><strong>Metode: </strong>Jenis penelitian <em>observasional</em> dengan desain <em>cross sectional study. </em>Penelitian dilakukan di Puskesmas Sosopan Kecamatan Sosopan Kabupaten Padang Lawas selama Desember 2023 sampai dengan Januari 2024. Populasi dan sampel adalah seluruh tenaga kesehatan yang bekerja di Puskesmas Sosopan sebanyak 65 orang dan pengambilan sampel secara total sampel (exhaustic sampling). Pengumpulan data dengan menggunakan instrument penelitian berupa kuesioner penelitian yang diberikan kepada sampel serta pengolahan dan analisis data menggunakan analisis deskriptif, uji chi-square dan regresi logistik.</p> <p><strong>Hasil:</strong> Penelitian diperoleh bahwa motivasi (p=0,001), insentif (p=0,001), pelatihan (p=0,001), penghargaan (p=0,008), masa kerja (p=0,002), sarana dan prasarana (p=0,006) berpengaruh terhadap akreditasi Puskesmas Sosopan. Sedangkan variabel yang paling berpengaruh adalah insentif dengan nilai Exp (B)= 7,033.</p> <p><strong>Kesimpulan: </strong>Akreditasi puskesmas dipengaruhi oleh faktor motivasi, insentif, pelatihan, penghargaan, masa kerja dan sarana prasarana sehingga diperlukan dinas kesehatan memfasilitasi pegawai puskesmas untuk mengikuti pelatihan untuk akreditasi.</p> 2024-05-08T00:00:00+07:00 Copyright (c) 2024 Ikrima Daulay, Haslinah Ahmad, Owildan Wisudawan B, Anto J. Hadi, Masnilam Hasibuan, Nayodi Permayasa https://jurnal.unismuhpalu.ac.id/index.php/MPPKI/article/view/5298 Pengaruh Proactive Personality, Professionalism Dan Organizational Comitment Petugas Puskesmas terhadap Penanganan Hipertensi di Wilayah Kerja Puskesmas Pijorkoling Kota Padangsidimpuan 2024-05-08T11:17:13+07:00 Intan Yusvita Sari Nasution intanyusvita2388@gmail.com Alprida Harahap AlpridaHarahap@gmial.com Haslinah Ahmad Haslinah.ahmad@gmail.com Owildan Wisudawan B Owildanwisudawan.b@gmail.com Anto J. Hadi antoj.hadi@gmail.com Nayodi Permayasa nayodipermayasa@gmail.com <p>utama penyakit jantung dan pembuluh darah. Penanganan yang efektif terhadap hipertensi memerlukan peran yang kuat dari petugas kesehatan, terutama petugas di puskesmas yang berperan langsung dalam memberikan layanan kesehatan primer kepada masyarakat.</p> <p><strong>Tujuan:</strong> Penelitian bertujuan untuk menganalisis hubungan antara pengaruh <em>proactive personality, professionalism dan organizational comitment</em> petugas puskesmas terhadap penanganan hipertensi di wilayah kerja Puskesmas Pijorkoling Kota Padangsidimpuan.</p> <p><strong>Metode: </strong>Jenis penelitian yang digunakan adalah <em>observasional</em> dengan menggunakan desain <em>cross sectional study</em>. Penelitian dilakukan di wilayah kerja Puskesmas Pijorkoling. Penelitian ini dilaksanakan Januari sampai dengan Februari 2024. Populasi adalah seluruh pegawai Puskesmas Pijorkoling sebanyak 125 orang. Sampel dalam penelitian ini adalah sebagian petugas kesehatan yang bersentuhan langsung dengan penanganan hipertensi sebnayak 41 orang. Teknik pengambilan sampel menggunakan <em>teknik purposive sampling</em> dengan kriteria: petugas kesehatan yang bersentuhan langsung dengan penanganan hipertensi, bekerja di Puskesmas Pijorkoling, dan petugas kesehatan bersedia menjadi subyek penelitian dengan menandatangani lembar persetujuan. Instrumen penelitian adalah kuesioner penelitian yang digunakan untuk pengumpulan data. Data dianalisis secara univariat, bivariat (chi-square), dan multivariat (regresi logistik).</p> <p><strong>Hasil:</strong> Hasil penelitian menunjukkan bahwa <em>proactive personality</em> (p=0,001), profesionalism (0,004), <em>organization comitmen</em> (0,002) berpengaruh terhadap penaganan hipertensi. Sedangkan variabel yang paling berpengaruh adalah proactive personality dengan nilai Exp (B)=25,876.</p> <p><strong>Kesimpulan: </strong>Penanganan hipertensi pada petugas kesehatan sangat dipengaruhi faktor proactive personality, profesionalism, organizational. Diharapkan agar petugas kesehatan khususnya di Puskesmas Pijorkoling untuk meningkatkan pengetahuan tentang hipertensi dan keaktifan dalam bekerja.</p> 2024-05-08T00:00:00+07:00 Copyright (c) 2024 Intan Yusvita Sari Nasution, Alprida Harahap, Haslinah Ahmad, Owildan Wisudawan B, Anto J. Hadi, Nayodi Permayasa https://jurnal.unismuhpalu.ac.id/index.php/MPPKI/article/view/5349 Hubungan Sikap, Persepsi, dan Keterampilan Mengendara Siswa Terhadap Perilaku Keselamatan Berkendara Safety Riding di SMKN 2 LUWU 2024-05-16T09:35:47+07:00 Dian Furqani Hamdan dianfurqanihamdan@gmail.com Rosdiana rosdianabunga23@gmail.com Andi Misnawati mesnapaelory@gmail.com Nur Asphina R Djano phina.djano04@gmail.com Rusdayni Rustam usdayni@gmail.com <p><strong>Latar belakang:</strong> Keselamatan berkendara / <em>safety riding</em> adalah upaya yang dilakukan untuk meminimalkan tingkat bahaya dan memaksimalkan keselamatan dalam berkendara guna menciptakan suatu kondisi yang mana kita berada pada titik tidak membahayakan pengendara lain dan menyadari potensi bahaya yang dapat terjadi di sekitar kita serta memahami tindakan pencegahan dan penanggulangannya, dan menguasai tata cara berkendara dengan baik.</p> <p><strong>Tujuan:</strong> Penelitian bertujuan untuk mengetahui Hubungan Sikap Persepsi dan Keterampilan Mengendara Siswa Terhadap Perilaku Keselamatan Berkendara Safety Riding di SMKN 2 LUWU Tahun 2023.</p> <p><strong>Metode: </strong>Penelitian ini menggunakan penelitian kuantitatif dengan pendekatan cross sectional yaitu penelitian yang bertujuan untuk mengetahui hubungan antara variabel dimana variabel independen dan variabel dependen di identifikasi pada waktu yang bersamaan.</p> <p><strong>Hasil:</strong> Penelitian ini menunjukkan bahwa ada hubungan antara sikap berkendara dengan perilaku keselamatan berkendara sepeda motor pada siswa SMKN 2 LUWU Tahun 2023. Kemudian ada hubungan antara persepsi dengan perilaku keselamatan berkendara sepeda motor pada siswa SMKN 2 LUWU Tahun 2023. Dan ada hubungan antara keterampilan mengemudi dengan perilaku keselamatan berkendara sepeda motor pada siswa SMKN 2 LUWU Tahun 2023.</p> <p><strong>Kesimpulan: </strong>Penelitian ini menyimpulkan bahwa ada hubungan antara sikap, persepsi, dan keterampilan berkendara dengan perilaku keselamatan berkendara sepeda motor pada siswa SMKN 2 LUWU Tahun 2023.</p> 2024-05-16T00:00:00+07:00 Copyright (c) 2024 Dian Furqani Hamdan, Rosdiana, Andi Misnawati, Nur Asphina R Djano, Rusdayni Rustam https://jurnal.unismuhpalu.ac.id/index.php/MPPKI/article/view/5346 Empowering Posyandu Cadres in Stunting Prevention 2024-05-16T09:56:54+07:00 Ketut Suarayasa suarayasaketut@gmail.com Andi Nur Tiara AE andinurtiaraae77@gmail.com Afifah Kalebbi afifahkalebbi0612@gmail.com <p><strong>Introduction</strong> : Stunting is a condition of nutritional status based on length or height according to age with a Z-score value of less than -2 SD. Indonesia has set a target for achieving stunting incidence by 2024 at 14%. Meanwhile, the prevalence of stunting in 2022 is 21.6%, this figure is still very high from the target set by the government. Therefore, accelerated efforts to reduce stunting are urgently needed. There are various ways that can be done, one of which is utilizing the active role of posyandu cadres to work together to reduce the incidence of stunting.</p> <p><strong>Objective</strong> : This research aims to determine the role of posyandu cadres in overcoming stunting incidents</p> <p><strong>Method</strong> : This research was conducted in April 2024 by collecting academic journals obtained from Google Scholar related to empowering posyandu cadres and preventing stunting in Indonesia.</p> <p><strong>Result</strong> : Based on the search, 13 articles were selected that met the requirements and will be discussed in this research, with a community service research design as an effort to empower posyandu cadres.</p> <p><strong>Conclusion</strong> : Empowerment of posyandu cadres is carried out using various models starting from counseling, direct practice of measuring weighing equipment and the height of toddlers, making MPASI from local ingredients which has an effect on increasing the ability and skills of posyandu cadres to carry out early detection of stunting and provide early treatment for stunting. There is a need for a more systematic and orderly empowerment program for posyandu cadres to control the incidence of stunting among toddlers in Indonesia.</p> 2024-05-16T09:54:42+07:00 Copyright (c) 2024 Ketut Suarayasa, Andi Nur Tiara AE, Afifah Kalebbi https://jurnal.unismuhpalu.ac.id/index.php/MPPKI/article/view/5356 Hubungan Customer Perceived Value dengan Kepuasan Pasien pada KRIS RSUP Dr. Tadjuddin Chalid Makassar Tahun 2024 2024-05-16T10:06:00+07:00 Nurhayani Nurhayani88@gmail.com St. Rosmanely rosmanely1901@gmail.com Inayatul Izzah InayatulIzzah@gmail.com <p><strong>Latar Belakang:</strong> Strategi memprioritaskan kepuasan pasien dengan memperhatikan nilai yang dirasakan pelanggan (<em>customer perceived value</em>/CPV) merupakan pilihan yang tepat bagi rumah sakit untuk memberikan pelayanan yang berkualitas dan berkelanjutan terutama dengan munculnya berbagai inovasi pada sistem kesehatan. Fenomena penurunan nilai kepuasan pasien serta belum tercapainya standar kepuasan menurut SPM di Instalasi Rawat Inap RSUP Dr. Tadjuddin Chalid Makassar terjadi seiring diberlakukannya kebijakan Kelas Rawat Inap Standar (KRIS) dalam rangka pemenuhan prinsip ekuitas.</p> <p><strong>Tujuan:</strong> Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada hubungan CPV dengan kepuasan pasien di kelas rawat inap standar RSUP Dr. Tadjuddin Chalid Makassar.</p> <p><strong>Metode:</strong> Jenis penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan pendekatan analitik observasional menggunakan desain <em>cross sectional study</em>. Jumlah sampel dalam penelitian ini sebanyak 208 orang pasien rawat inap yang diambil dengan teknik <em>Accidental Sampling</em>. Analisis data dalam penelitian ini yaitu menggunakan analisis univariat dan analisis bivariat dengan uji <em>Mann-Whitney</em>.</p> <p><strong>Hasil:</strong> Penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan antara instalasi (0,000), profesionalisme (0,000), kualitas (0,000), nilai emosional (0,000), nilai sosial (0,000), dan persepsi nilai yang dirasakan/CPV (0,000) dengan kepuasan pasien.</p> <p><strong>Kesimpulan:</strong> Pada penelitian ini diperoleh fakta bahwa masing-masing dimensi instalasi, profesionalisme, kualitas, nilai emosional, nilai sosial dan CPV secara kolektif berhubungan dengan kepuasan pasien di kelas rawat inap standar RSUP Dr. Tadjuddin Chalid Makassar.</p> 2024-05-16T10:04:53+07:00 Copyright (c) 2024 Nurhayani, St. Rosmanely, Inayatul Izzah