PENTINGNYA KOLABORASI STAKEHOLDER DALAM MEWUJUDKAN TERMINAL SEHAT DI SULAWESI SELATAN

  • Andi Surahman Batara Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Muslim Indonesia
  • Muhammad Syafar Fakultas kesehatan masyarakat universitas hasanuddin
  • sukri palutturi fakultas kesehatan masyarakat universitas hasanuddin
  • stang stang
Keywords: Advokasi

Abstract

Healthy cities merupakan isu yang sangat kompleks, melibatkan banyak sektor dan berbagai disiplin ilmu, olehnya itu healthy cities hanya bisa dicapai kalau semua sektor yang terlibat dapat berkolaborasi dengan baik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui cara yang dinilai efektif untuk mewujudkan terminal sehat. Penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif dengan pendekatan participation action research (PAR). Pengumpulan data dilakukan melalui focus group discussion (FGD), wawancara mendalam. Informan penelitian yaitu ketua Persatuan Penyandang Disabilitas Sulawesi Selatan, Ketua Organisasi Angkutan Darat, perwakilan Solidaritas Perempuan Sulawesi Selatan, pengguna terminal, koordinator kebersihan Terminal, Humas Terminal, Direktur Operasional Terminal, ahli kesehatan masyarakat,  pedagang dan Direktur Utama Terminal. Hasil FGD berkesimpulan bahwa kolaborasi stakeholder adalah kunci sukses dalam mewujudkan konsep terminal sehat.

Kata Kunci : Stakeholder, indikator terminal sehat

 

References

DAFTAR PUSTAKA

Palutturi S. Public Health Leadership. Yogyakarta: Pustaka Pelajar; 2013.

Barton H, Grant M. Urban Planning for Healthy Cities A Review of the Progress of the European Healthy Cities Programme. Journal of Urban Health: Bulletin of the New York Academy of Medicine. 2011;Vol. 90, Suppl. 1.

Lawrence RJ, Fudge C. Healthy Cities In A Global And Regional Context. Health Promotion International, Oxford University Press. 2009;Vol. 24.

Thomson AM, Perry JL. Collaboration Processes: Inside the Black Box. Public Administration Review. 2006.

Bertaina S, Boetsch A, Kelly E, Krane E, Mitchell J, Spalding L, et al. Collaborative Planning On State Trust Lands. University Of Michigan2006.

Ely Sufianti. Kepemimpinan dan Perencanaan Kolaboratif pada Masyarakat Non-Kolaboratif. Jurnal Perencanaan Wilayah dan Kota. 2014;Vol. 25, No. 1.

Davey P. Healthy Partnerships and Health City Planning in Local Government in Queensland. ASEAN Healthy Cities Conference 2006. 2006.

Langeveld K, Stronks K, Harting J. Use of a knowledge broker to establish healthy public policies in a city district: a developmental evaluation. BMC Public Health. 2016;16:271.

Newton J, Dooris M, Wills J. Healthy universities: an example of a whole-system health-promoting setting. Global Health Promotion. 2016;23.

Chu C, Breucker G, Harris N, Stitzel A, Gan X, Gu X, et al. Health-promoting workplaces—international settings development. Health Promotion International. 2000;15(2).

Gore D, Kothari A. Social determinants of health in Canada: Are healthy living initiatives there yet? A policy analysis. International Journal for Equity in Health. 2012;11:41.

Batara AS, Syafar M, Palutturi S, Stang, Darmawansyah, Hadju V, et al. Shaping a Healthy Setting Concept for Public Terminal Based on Stakeholder Perceptions. International Journal of Sciences: Basic and Applied Research (IJSBAR). 2017;olume 36, No 4, pp 255-263.

Ansell C, Gash A. Collaborative Governance in Theory and Practice. Journal of Public Administration Research and Theory. 2007.

Leeuw Ed, Green G, Spanswick L, Palmer N. Policymaking in European healthy cities. HEALTH PROMOTION INTERNATIONAL. 2015;30.

Published
2018-01-02
How to Cite
Batara, A. S., Syafar, M., palutturi, sukri, & stang, stang. (2018). PENTINGNYA KOLABORASI STAKEHOLDER DALAM MEWUJUDKAN TERMINAL SEHAT DI SULAWESI SELATAN. Media Publikasi Promosi Kesehatan Indonesia (MPPKI), 1(1), 17-20. https://doi.org/10.56338/mppki.v1i1.129